Thursday, May 31, 2007

Pesawat Cassa 212 TNI AL Tergelincir

KOMPAS - Kamis, 31 Mei 2007

Suplai Bahan Makanan bagi Prajurit di Pedalaman Papua Terganggu

Jayapura, Kompas - Sebuah pesawat milik TNI Angkatan Laut tergelincir di Bandar Udara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (30/5). Tidak ada korban jiwa, tetapi peristiwa ini bakal mengganggu kelancaran suplai bahan makanan bagi prajurit TNI AD yang bertugas di pedalaman Papua.
Pesawat jenis Cassa 212 dengan kode panggilan U 620 yang diterbangkan pilot Letnan Satu Laut (P) Hidayat Marpaung itu tergelincir keluar landasan pacu saat mendarat di Bandar Udara Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pesawat yang mengangkut bahan makanan bagi para prajurit Batalyon Infrantri (Yonif) 521 Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya, Jawa Timur, yang bertugas di Oksibil itu berangkat dari Bandar Udara Sentani, Jayapura, pukul 06.26 WIT. Dalam penerbangan tanpa penumpang, Marpaung didampingi kopilot Letnan Satu Laut (P) Sahib serta dua mekanik pesawat, Sersan Satu Ansor dan Kelasi Kepala Ely Yudi.
Saat mendarat sekitar pukul 07.30, Marpaung telah berusaha mengerem pesawat. Namun, sampai landasan pacu habis, pesawat masih melaju kencang. Pesawat akhirnya terperosok di semak-semak di sebelah kiri landasan, sekitar 20 meter dari ujung landasan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Oksibil Y Duma Roni menjelaskan, pesawat akhirnya dapat ditarik kembali ke landasan pacu sekitar pukul 09.45. "Setelah diperiksa, ternyata roda depan pesawat bengkok. Bagian sayap kiri pesawat juga rusak akibat gesekan dengan permukaan tanah. Moncong pesawat juga penyok akibat benturan. Dengan kondisi seperti itu, pesawat tidak mungkin diterbangkan kembali ke Sentani," kata Roni.
Roni menyatakan, landasan pacu Bandar Udara Oksibil sangat layak untuk didarati pesawat tipe Cassa 212. "Landasan pacu seluruhnya telah diaspal dan landasan pacu itu memiliki panjang 900 meter," kata Roni.
Bandar Udara Oksibil terletak di ketinggian 1.219,2 meter di atas permukaan laut, di antara deretan pegunungan yang mengelilingi Oksibil. Cuaca sering berubah dengan cepat, diikuti turunnya kabut tebal. Kondisi seperti itu membuat pendaratan di Oksibil memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Wakil Sementara Kepala Penerangan Kodam XVII/Trikora Mayor (Inf) M Maksum menyatakan, pesawat itu sedang mengangkut bahan pangan bagi prajurit yang sedang diperbantukan di sejumlah pos TNI AD di perbatasan RI-Papua Niugini.
"Bahan makanan itu harus didistribusikan kepada prajurit yang tersebar di berbagai pos perbatasan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Dari Oksibil seharusnya bahan makanan itu dikirimkan dengan helikopter ke sejumlah pos," kata Maksum.
Kecelakaan itu akan mengganggu kelancaran suplai logistik bagi sejumlah prajurit yang bertugas di pedalaman Papua.
Sejak awal tahun ini pengiriman bahan makanan bagi para prajurit beberapa kali tersendat karena kerusakan sejumlah pesawat milik TNI AD dan TNI AU yang ada di Papua. Beberapa kali Kompas mendapati pengiriman logistik yang terlambat sampai beberapa hari dari jadwal yang ditentukan. (row)

0 comments: