Thursday, July 12, 2007

Nenek Itu Menikahi Putra Bin Ladin

KORAN TEMPO - Kamis, 12 Juli 2007

Jane malah yakin pernah bertemu dengan Usamah bin Ladin di sebuah pesta di London pada 1970-an.

Seperti sebuah film roman picisan. Pertemuan ajaib itu terjadi pada September tahun lalu, ketika Jane Felix-Browne, desainer interior Inggris, asyik menunggang kuda di tengah sengatan mentari Mesir di dekat Piramid Besar Giza.
Jane sebenarnya jauh dari muda. Usianya kini 51 tahun. Kala itu ia sedang menjalani perawatan atas multiple sclerosis, penyakit yang menyerang saraf pusat, yang dideritanya sejak sembilan tahun lalu.
Saat itulah seorang pemuda melintas. Dia Umar bin Ladin, pengusaha besi bekas di Jeddah, Arab Saudi. Masih kinclong, 27 tahun, sang pemuda naksir berat nenek di atas pelana kuda itu.
Jantung Jane, yang sudah menikah lima kali dan punya tiga putra dan lima cucu, ternyata juga berdetak hebat. Keduanya jatuh cinta. Tiga hari kemudian, Umar datang dengan sebuah pengakuan yang mengejutkan: dia adalah putra keempat Usamah bin Ladin, sang pemimpin Al-Qaidah yang paling dicari di seantero dunia.
Namun, perasaan Jane terhadap Umar tak berubah. Ini mungkin karena, menurut pengakuan Jane, dia sebenarnya sudah mengenal beberapa anggota keluarga Bin Ladin lewat pernikahannya dengan seorang pria Arab di London. Ketika itu Jane masih gadis kencur berusia 16 tahun. Jane malah yakin pernah bertemu dengan Usamah bin Ladin di sebuah pesta di London pada 1970-an.
Akhirnya, Jane, jemaat gereja di Cheshire itu, pun berganti nama menjadi Zaina Mohamad. Dia menikah dengan Umar secara Islam di Mesir dan Arab Saudi pada April lalu. Pasangan itu kini sedang menunggu pengesahan atas perkawinan mereka dari pemerintah Arab di Riyadh. Umar juga mengajukan visa ke pemerintah Inggris agar dapat mengunjungi Jane.
"Saya menikahi pria yang saya cintai. Saya menikahi seorang pria yang anteng dan sangat manis," kata Zaina, yang sering mengobrol dengan suaminya berjam-jam setiap hari lewat Internet atau telepon. "Saya merasa sangat susah hidup tanpa dia, dan saya tahu dia juga begitu." Hubungan jarak jauh sungguh membuat pengantin baru ini gundah. "Sungguh kami ingin hidup normal," kata Zaina.
Zaina sadar suaminya bukan orang biasa. Dia mengaku sulit bagi suaminya melancong ke luar Arab Saudi lantaran menyandang nama Bin Ladin. Tapi, "Saya kan menikahi putranya, bukan ayahnya," kata dia.
Menurut Umar, seperti dituturkan Zaina, Umar pernah dilatih menjadi tentara di Afganistan oleh Usamah. Tapi, pada 2000, dia meninggalkan ayahnya karena merasa tak cocok jadi tentara.
"Dia bilang dia tak pernah berhubungan dengan ayahnya sejak hari ketika ia meninggalkannya. Umar juga tak tahu apakah ayahnya bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001," kata Zaina, sang menantu Bin Ladin.
THE TIMES AFP IWANK

0 comments: