Wednesday, July 25, 2007

IPDN Belum Putuskan

KOMPAS - Rabu, 25 Juli 2007

Sumedang, Kompas - Pimpinan Institut Pemerintahan Dalam Negeri belum memutuskan soal ikut tidaknya praja (mahasiswa) yang terlibat dalam kasus tewasnya Wendi Budiman, warga Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diwisuda. Keputusan final akan mereka ambil setelah mengkaji hasil pemeriksaan polisi serta rapat pimpinan dan Senat IPDN.
Demikian dikatakan Pembantu Rektor III IPDN Indrarto, Selasa (24/7) di Sumedang. Lima mahasiswa akhir IPDN ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan Wendi (Kompas, 24/7).
Menurut Indrarto, IPDN menunggu perkembangan penyidikan kasus itu. Yang pasti, IPDN menerima semua langkah polisi.
Hari Selasa Polres Sumedang masih memeriksa empat praja IPDN dan tiga saksi baru dari warga. Menurut Kepala Polres Sumedang Ajun Komisaris Besar Budi Setiawan, dari pemeriksaan saksi itu diharapkan bisa didapat keterangan baru sehingga tidak tertutup kemungkinan dilakukan penetapan tersangka baru.
Ratusan tukang ojek dan warga Jatinangor hari Selasa kembali memadati pintu masuk IPDN. Mereka menuntut lembaga itu meminta maaf dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka bahkan meminta Indrarto menandatangani tuntutan warga itu. Jika tuntutan warga tidak dipenuhi, IPDN harus angkat kaki dari Jatinangor.
Menurut Kepala Polres Sumedang, aksi masyarakat masih dalam batas normal. Oleh karena itu, ia mengharapkan kondisi tersebut tetap terjaga.
Ditemui di Departemen Dalam Negeri, Jakarta, Rektor IPDN Johanis Kaloh menjelaskan, perkelahian yang menewaskan Wendi dipicu kasus pelecehan seksual yang dilakukan korban terhadap mahasiswa IPDN. Sabtu malam lalu, Wendi dan lima kawannya mengganggu tiga mahasiswi dan seorang mahasiswa pascasarjana IPDN di lift pertokoan Jatinangor Town Square. Tindakan korban memancing kemarahan mahasiswa IPDN lain dan mereka berkelahi. (CHE/DIK)

0 comments: