Saturday, May 19, 2007

Gelombang Pasang Terjang Pesisir

Sabtu, 19 Mei 2007

Diperkirakan terjadi dua hingga tiga hari ke depan.

JAKARTA -- Gelombang pasang setinggi 3-7 meter menerjang sebagian pesisir selatan wilayah Indonesia, Jumat (18/5). Hantaman gelombang itu menyebabkan ratusan rumah rusak dan banyak warga yang direlokasi ke tempat lebih aman.
Di Kab Sukabumi, Jabar, gelombang pasang menerjang delapan kecamatan, yaitu Pelabuhan Ratu, Cikakak, Ciracap, Cisolok, Simpenan, Ciemas, Surade, dan Tegalbuleud.


''Data dari empat kecamatan menunjukkan ada 123 rumah hancur dan rusak. Ratusan lapak dan kios di pinggir pantai bisa dipastikan hancur semua,'' kata Wakil Ketua Pelaksana Harian Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kab Sukabumi, Nana Sukarna, Jumat (18/5).
Rinciannya, 61 rumah hancur, 51 rusak berat, dan 11 rusak ringan. Hingga kini, kata Nana, proses evakuasi warga terus berlangsung. Para pengungsi yang berjumlah 37 KK (150 jiwa) itu kini ditampung di Setda Pelabuhan Ratu.
Sebenarnya, jelas Nana, gelombang pasang sudah menyerang wilayah pesisir selatan Sukabumi sejak Rabu (16/5). Puncaknya, pukul 05.30 WIB kemarin pagi. Sejak Kamis malam pihaknya telah menetapkan siaga satu.
Di Garut, Jabar, gelombang pasang setinggi lima meter menerjang enam kecamatan. Ombak menyapu pantai hingga sejauh 60 meter, sehingga merusakkan puluhan rumah dan kios. Kerusakan terparah terjadi di Pantai Ranca Buaya, Kec Caringin. Di pantai ini, semua warga mengungsi.
''Lokasi wisata Ranca Buaya dan Caringin untuk sementara saya tutup total,'' kata Camat Caringin, Santoso Sudarsono. Eksodus warga juga terjadi di kawasan pantai Kec Cikelet, Cibalong, Pamengpeuk, Pakenjeng, dan Mekarmukti.
Sejak dua hari lalu, kata Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai Cilauteureun, Asep Zainal Mustofa, aktivitas nelayan di enam kecamatan terhenti total. Banyak perahu dan alat tangkap ikan hilang.
Hal yang sama juga terjadi di sepanjang pesisir pantai antara Kab Cilacap hingga Kebumen. Sekitar 150 kapal nelayan di dua kabupaten itu dilaporkan rusak berat dan ringan. Sementara, ribuan jaring ikan dilaporkan hilang.
Ketua SAR Walet Perkasa, Kebumen, Tursino, mengungkapkan, gelombang pasang setinggi 6-7 meter mengalir cepat ke pantai hingga sejauh 300 meter. ''Pedagang dan pengunjung di pinggir pantai sontak menjerit sambil lari menyelamatkan diri,'' kata ia.
Fenomena gelombang pasang di sejumlah wilayah pesisir selatan Indonesia, menurut Kepala BMG Kelas I Bandung, Hendri Surbakti, adalah peristiwa alam biasa. Gelombang ini muncul akibat kencangnya tiupan angin Munson Timur di wilayah Samudera Indonesia yang dikenal sebagai alun.
Alun yang bertiup dari timur Australia atau barat daya Pulau Jawa ini berkecepatan 21-25 knot. Tiupan alun ini menyapu permukaan laut, sehingga menimbulkan gelombang. Makin ke darat, gelombang yang bermula dari tengah laut ini makin besar.
''Interaksi di tengah laut itu membuat gelombang naik hingga setinggi 3-4 meter,'' kata Hendri. Gelombang ini diperkirakan bakal berlangsung hingga dua sampai tiga hari ke depan.
Kepala Sub Bidang Informasi Iklim Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Soetamto, menambahkan, gelombang pasang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di laut. ''Perbedaan tekanan itu sebelumnya ada di barat Sumatra, tapi kini bergerak ke selatan Jawa,'' jelasnya.
Wilayah Indonesia yang Diterjang Gelombang Pasang
Pantai Kuta, Denpasar: Wisatawan dan pedagang kaki lima berlarian menyelamatkan diri. Seorang peselancar sempat tergulung ombak, meski akhirnya selamat.Pantai Kedonganan, Jimbaran: Tinggi gelombang mencapai sekitar lima menter, puluhan perahu nelayan digulung ombak. Malang dan Surabaya: Sembilan kios di Pantai Ngliyep rusak diterjang gelombang. Disurabaya, kompleks TNI AL tergenang.Cianjur: Tiga rumah nelayan di Pantai Jayanti hancur. Parangtritis, Yogyakarta: Puluhan lapak pedagang tersapu gelombang pasang. Bantul: Ombak menjangkau sekitar 20 meter dari bibir pantai. Belasan bangunan di Pantai Pandansimo dan Kuwaru rusak.Cilacap: Gelombang setinggi 6-7 meter meluap hingga sekitar 100 meter dari bibir pantai. Ratusan rumah, Kios dan perahu nelayan rusak.Sukabumi: Tinggi gelombang mencapai 5 meter. Puluhan rumah rusak, puluhan perahu digulung ombak. Tapi, para wisatawan di Pelabuhan Ratu tak terlalu khawatir. Anyer, Banten: Wisatawan tak terpengaruh, meski terjadi penurunan kunjungan. Pantai Cilauterun, Garut: Gelombang pasang setinggi 5 meter. Rumah, kios, warung tersapu gelombang pasang. Ratusan warga mengungsi. Semarang: Genangan air rob menyebabkan warga terserang gatal-gatal. Dua warga meninggal akibat penyakit leptospirosis.Padang: Ratusan rumah rusak diterjang gelombang pasang.Pasaman Barat: Dua rumah hancur, 26 rusak berat dan ringan.Aceh Besar: Hubungan darat dari Banda Aceh ke wilayah pesisir pantai barat selatan Provinsi Aceh terputus.Meulaboh (Aceh Barat): Ribuan warga direlokasi, tapi tak ada korban jiwa. aas/san/rig/mus/ren/lis/owo/wab/wot/edo/dwo/ria/ant


BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Wolfowitz Lengser dari Bank Dunia

Sabtu, 19 Mei 2007

WASHINGTON -- Tak tahan atas kerasnya kecaman berbagai kalangan, Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, akhirnya memilih mengundurkan diri. Mantan deputi menhan bidang pertahanan AS itu mengumumkan secara resmi akan mengundurkan diri pada 30 Juni, sekaligus mengakhiri skandal nepotisme yang melilitnya.

''Saya telah memutuskan demi kebaikan mereka yang dilayani lembaga ini, misi tersebut akan dilakukan di bawah kepemimpinan baru,'' ujar Wolfowitz, Kamis (17/5), setelah tiga hari menggelar perundingan dengan dewan direksi eksekutif Bank Dunia.
Wolfowitz yang menjabat Presiden Bank Dunia sejak 2005 ini mengatakan, ''Orang-orang termiskin di dunia layak mendapat yang terbaik dari yang bisa kita berikan.'' Seakan ingin mengakhiri dan menutup skandal yang telah menghancurkan kariernya, arsitek perang Irak ini menambahkan, ''Yang terpenting saat ini mencari jalan untuk melangkah ke depan.''
Sehari sebelumnya, mantan dubes AS untuk Indonesia ini berkukuh menolak desakan lengser. Dia memohon kepada direktur eksekutif Bank Dunia agar tak dipecat.
Panel etik Bank Dunia menyatakan Wolfowitz bersalah karena memerintahkan kenaikan jabatan dan gaji pacarnya, Shaha Riza. Sejumlah pejabat keuangan Eropa menilai pejabat senior AS berusia 63 tahun ini telah merusak kredibilitas lembaga donor internasional tersebut.
Menanggapi pengunduran itu, Presiden AS, George W Bush, merasa berat hati. Selama ini, Gedung Putih memang ngotot agar Wolfowitz tetap bertahan.
Meski terkesan enggan menerima keputusan pengunduran diri itu, Pemerintah AS akan segera mengumumkan calon pengganti Wolfowitz. ''Dia seorang pria baik dan amat tergerak dengan keadaan orang miskin yang menyedihkan di dunia,'' tutur Juru Bicara Gedung Putih, Tony Fratto.
Presiden Bush, terang Fratto, akan mencari pengganti yang dapat menjalankan misi Bank Dunia. Pengalihan kepemimpinan itu juga diharapkan tak mengganggu kinerja lembaga donor tersebut.
Pengunduran diri Wolfowitz mendapat tanggapan beragam sejumlah pemimpin keuangan dunia. Menkeu Jepang, Koji Omi, menilai Wolfowitz telah melakukan tugas dengan baik. Jepang merupakan pemegang saham terbesar kedua di Bank Dunia.
Menkeu Jerman, Peer Steinbrueck, menyambut baik mundurnya Wolfowitz. Bank Dunia, katanya, kini harus fokus membangun kembali reputasi yang telah hancur akibat skandal Wolfowitz. ''Kini lebih penting untuk tak fokus pada masa lalu,'' tutur Steinbrueck.
Pejabat Departemen Pengembangan Sosial Bank Dunia, Daniel Owen, mengakui Bank Dunia tengah mengalami krisis legitimasi. Kerjaan besar lembaganya saat ini adalah memulihkan kredibilitas yang hancur tersebut. ''Itu bakal lebih mudah karena Wolfowitz telah mundur.'' ( ap/afp/hri )

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Menggapai Mimpi di Damaskus

Sabtu, 19 Mei 2007

Dua orang warga Kota Damaskus terlihat 'berdebat' dengan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Suriah di Damaskus bernama Yahya. Warga Damaskus itu rupanya majikan dari seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Herni (20 tahun) asal Karawang, Jabar. Dia ingin menjemput Herni supaya kembali bekerja di rumahnya.
Sampai Senin (14/5), Herni sudah dua hari menginap di sebuah ruang milik Sekolah Republik Indonesia di bagian belakang KBRI Damaskus. Dia mengaku terpaksa kabur karena sering dipukul oleh majikannya. Atas bantuan rekannya, Herni yang hari itu berkaus putih dan celana training hijau berhasil masuk ke KBRI. Di situ kemudian dia bergabung dengan beberapa TKI yang mengalami nasib hampir serupa.

Kepada Yahya, sang majikan lapor, Herni tidak bisa bekerja dengan baik. ''Dia dilaporkan majikannya suka menyimpan pakaian kotor seenaknya,'' ujar Yahya. Lewat negosiasi singkat, salah paham antara TKI dan majikan itu berhasil diselesaikan. Dengan gaji 100 dolar AS per bulan, Herni bersedia kembali mengurus tiga anak majikannya.
Dibanding beberapa TKI lain yang berada di 'penampungan' Herni bisa dibilang lebih beruntung. Coba bandingkan nasib Herni dengan Supriatin Indrasari asal Sukabumi, Jabar. Dia sudah berada selama sebulan di penampungan beserta anaknya, Ahmad Fauzi, yang berumur hampir setahun. Anak ini lahir dari hasil hubungannya dengan seorang sopir yang kini keberadaannya sulit dideteksi.
Dia sudah berada di Damaskus selama empat tahun. Selama 2,5 tahun dia tidak mendapatkan gaji bulanannya. Selain itu, dia juga kerap mengalami penyiksaan dari majikannya. Seringkali, siksaan itu datang akibat persoalan yang sebenarnya sepele tapi tidak berhasil dikomunikasikan. ''Misalnya, kalau saya telat memandikan anaknya, saya langsung dipukul,'' tutur perempuan yang juga punya dua anak dari mantan suaminya di Sukabumi.
Pengakuan hampir sama juga diungkapkan Nurhayati (29 tahun) asal Banyuwangi, Jatim. Dia pergi meninggalkan kampung halamannya untuk meraih mimpinya sejak 2003. Oleh agen, dia dijanjikan bekerja di Yordania. Namun, hanya setengah hari berada di Yordania, dia kemudian dikirim ke Damaskus, Suriah. Di kota inilah kemudian dia bekerja.
Agen yang menawarinya bekerja sebagai TKI telah menawarkan mimpi amat menggiurkan. Tawaran itu pun membuatnya terbuai, dan ikhlas meninggalkan seorang anak dari mantan suaminya di Banyuwangi. Mulanya, memang sang majikan bersikap baik kepadanya. Namun, sejak majikan laki-lakinya dipenjara beberapa bulan lalu, nasibnya berubah drastis. Selain sering dipukul, dia juga tidak lagi menerima gaji.
Dengan perlakuan seperti itu, Nurhayati terpaksa lari. Kini dia sedang menunggu untuk dipulangkan ke tempat asalnya. Cuma, yang terlihat aneh, kejadian yang dialaminya di Damaskus itu tak membuatnya jera. Nurhayati ingin berangkat kembali menjadi TKI. ''Mudah-mudahan tidak seperti ini lagi,'' tutur dia berharap.
Begitu mudah kisah-kisah pilu itu ditemukan di 'ruang penampungan' TKI milik KBRI Damaskus. Salah seorang TKI yang ditampung di tempat itu bahkan terlihat jalan pincang karena kakinya patah saat terjatuh dari apartemen majikannya. Romayanti (30 tahun) TKI asal Sukabumi, yang berada di tempat tersebut juga mengaku sempat dirawat di rumah sakit selama enam bulan karena jatuh didorong oleh majikannya.
Selain menjadi korban kekerasan majikan, para TKI itu juga menjadi korban kenakalan para agen pengerah TKI. Sebagian mereka tidak melengkapi TKI yang dikirimnya dengan keterampilan memadai. Para pengerah TKI ini hanya berusaha mengirim TKI sebanyak-banyaknya untuk mendapat keuntungan materi semaksimal mungkin. Keterampilan yang terbatas inilah yang kemudian kerap menjadi pemicu terjadinya tindak penyiksaan terhadap para TKI.
Duta Besar RI untuk Suriah, Muzammil Basyuni, mengungkapkan setiap bulan kantornya menampung 20-30 TKI yang bermasalah. Sebagian mereka dipulangkan ke majikannya dengan komitmen tertentu, dan sebagian lain dikembalikan ke Tanah Air. Angka tersebut, sebenarnya tidak terlihat signifikan jika dibandingkan dengan jumlah seluruh TKI yang kini berada di Suriah. Meski tidak ada angka pasti, KBRI Damaskus memperkirakan TKI di negara tersebut berjumlah sekitar 45 ribu orang.
Meski begitu, Muzammil berharap, kasus-kasus yang menimpa TKI di Suriah perlu mendapat perhatian dari Pemerintah RI. Hingga kini, RI dan Suriah belum ada kesepakatan bersama mengenai TKI. Karena itu, semua TKI yang masuk Suriah bisa dikatakan sebagai TKI ilegal. Kondisi ini membuat pihaknya memerlukan cara-cara khusus untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dialami TKI.
''Penyelesaian itu akan lebih mudah jika Pemerintah RI segera membuatkan payung hukumnya, sehingga keberadaan TKI di sini benar-benar legal,'' ujar dia. Langkah menuju legalisasi TKI itu, menurut dia, sebenarnya sedang berjalan. Rancangan kesepakatan kerja samanya sudah disusun, dan kini tinggal menunggu pengesahan.
Untuk mengisi waktu para TKI yang berada di penampungan, pihaknya sedang merancang menjalankan pesantren putri bagi mereka. Selain diajari ilmu-ilmu agama, para TKI di tempat tersebut akan diberi keterampilan khusus yang diminatinya. (irf )

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Hidup di Bui

Sabtu, 19 Mei 2007

Salut untuk Pak Amien Rais yang mengaku menerima dana nonbudgeter dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) ketika jadi capres 2004. Pak Amien siap jadi tersangka dan dihukum.
Pak Amien mengimbau capres-cawapres lain jangan berkelit karena dana nonbudgeter itu juga mereka terima. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengungkapkan, tim sukses semua capres-cawapres kecipratan juga.
Wajar ada yang skeptis terhadap pengakuan Pak Amien ini. Telah keburu berkembang pesimisme terhadap upaya pemberantasan korupsi.

Pesimisme meluas juga karena penyidikan penembakan mahasiswa Universitas Trisakti ataupun kerusuhan Mei—yang pas sembilan tahun pada bulan ini—makin melempem. Sikap pemerintah, seperti kata orang Hawaii, "pau hana" alias "emangnya gua pikirin".
Manusia Indonesia jago berteriak demokrasi, tetapi di dalam rumah belum tentu mau demokratis terhadap PRT. Mereka mungkin dilarang nonton "Empat Mata" atau disuruh beli rokok jam 10 malam.
Manusia Indonesia pandai berkhotbah soal aturan, tetapi terbiasa hidup curang, mulai dari melanggar marka jalan, menyogok perpanjangan SIM, atau membawa kabur dana BLBI ke luar negeri.
Manusia Indonesia pintar mengkritik pejabat yang gemar "membeli" jaksa atau polisi. Namun, mereka pun berani mengeluarkan dana pelicin kalau teman atau keluarganya diciduk polisi.
Manusia Indonesia ahli membuat UU, hukum, atau peraturan, tetapi tiap hari membangun portal, membuat polisi tidur, atau enggak mau bayar karcis masuk ke stadion sepak bola.
Manusia Indonesia dikenal ramah dan cinta gotong-royong. Siapa bilang?
Makin sulit mencari manusia Indonesia yang patuh hukum. Mungkin 99 persen bersikap above the law alias kebal hukum.
Aturan di sini lebih banyak daripada petatah-petitih para filsuf sejak zaman Babilonia sampai Abad Pencerahan. Hantu Aristoteles, Thomas Hobbes, atau Immanuel Kant akan menangisi kesia-siaan karya mereka yang usang di negeri ini.
Belum lama ini, Menneg PAN Taufiq Effendi mengungkapkan ada 1.850 peraturan yang tumpang tindih. Aturan larangan kencing saja tumpang tindih: di kali lima, di tempat sampah, atau di bawah pohon.
Aturan pemberantasan korupsi dibuat rumit karena diurus secara multikompartemental melalui irjen departemen, BPK, KPK, atau Tim Tastipikor. Hasilnya wallahualam bisawab.
Namun, pengakuan Pak Amien dapat digunakan untuk menunjukkan tekad zero tolerance dalam pemberantasan korupsi. Ini peluang emas, jangan disia-siakan seperti penyerang timnas PSSI yang tak mampu mencetak gol meski gawang lawan tak ada kipernya lagi.
Mea culpa Pak Amien wajib ditindaklanjuti. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali dan yang penting lagunya—bukan penyanyinya.
Caranya mudah: tanya ke KPU. Masih ada anggota KPU yang di balik jeruji, yang jadi kutu loncat, dan yang masih harus diperiksa dugaan korupsinya.
Jika data sudah lengkap, periksa anggota tim sukses capres-cawapres. Ini seperti membalikkan telapak tangan karena identitas mereka, dalam istilah SBY, telah terang benderang.
Habis itu, panggil setiap capres-cawapresnya sekalian, kalau perlu dengan ancaman "atas nama hukum!" Ini perkara gampang karena yang supersibuk toh bisa didatangi, apalagi yang pura-pura sibuk.
Mungkin pemeriksaan mereka mengundang reaksi pendukung masing-masing. Mungkin ada yang bersenjatakan katebelece, mengerahkan demonstran, atau seperti kura-kura dalam perahu bocor.
Setiap capres-cawapres sing duité akéh itu pasti menyewa pengacara lihai. Di Amerika Serikat ada guyon, kalau ada ular lepas dari kebun binatang, segera panggil pengacara ulung karena mereka mengerti bahasa reptil.
Anda jangan kaget melihat capres-cawapres dan pengacara mengeluarkan kalimat azimat "hargailah asas praduga tak bersalah", "saya dizalimi", atau "saya siap disumpah pocong". Ingat Bung dan Nona sekalian, di negara demokrasi ada juga yang berhak mempertunjukkan "democrazy".
Lalu bagaimana kalau ada capres-cawapres yang terbukti melanggar aturan dana kampanye? Ya ikuti saja langkah Pak Amien yang siap masuk bui.
Toh republik jalan terus dengan atau tanpa mereka. Kekuasaan eksekutif bisa dialihkan kepada MPR atau lembaga konstitusional seperti presidium, pemerintahan sementara, atau model PDRI di zaman dulu.
Kalau MPR (DPR plus DPD) terseret skandal dana nonbudgeter DKP? Ya enggak apa-apa, rakyat oke-oke saja, meski mereka sering kumpul di hotel atau studi banding ke luar negeri.
Tak perlu takut kepada presidium atau pemerintahan sementara/darurat selama mereka menyatakan mengadakan pilpres lebih awal dari jadwal 2009. Tak perlu khawatir penyalahgunaan wewenang selama kita sama-sama menjaga mereka.
Mungkinkah capres-cawapres melancarkan perlawanan dari balik jeruji? Itu takkan terjadi kalau mereka dipaksa makan nasi aking tiap hari dan dibui di Rutan Cipinang—jangan di Rutan Mabes Polri—yang para penghuninya tak kenal ampun.
Saya janji deh akan membesuk mereka. Saya bawa gitar dan menyanyikan Hidup di Bui karya D'Lloyd untuk mereka.
"Hidup di bui bagaikan burung/Bangun pagi makan nasi jagung".
"Mau merokok rokoknya puntung/Mau mandi tidak ada sabun".
"Hidup di bui menyiksa diri/ Badan hidup terasa mati".
"Apalagi penjara Cipinang/ Masuk gemuk pulang tinggal tulang".

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Masyarakat Berhak Tahu

Sabtu, 19 Mei 2007

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bantah Terima Dana DKP

Jakarta, Kompas - Pemberian dana nonbudgeter Departemen Kelautan dan Perikanan kepada calon presiden/wakil presiden dan partai politik pada Pemilu 2004 adalah bentuk korupsi politik. Masyarakat berhak tahu penggunaan uang milik negara itu. Karena itu, penegak hukum harus mengusutnya secara tuntas.

Demikian ditegaskan pengajar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia, Topo Santoso, Jumat (18/5), di Jakarta. Topo pada Pemilu 2004 menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu 2004.
"Publik berhak tahu kasus ini secara jelas. Penegak hukum harus bergerak menelusuri aliran dana Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) itu dengan meminta keterangan pihak yang disebut menerima dana nonbudgeter DKP," katanya.
Topo mengakui, dugaan korupsi dana DKP itu cukup rumit. Pasalnya, meski ada penyimpangan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilu Presiden/Wakil Presiden, tetapi tidak ada implikasinya dalam pemilu. Sanksi pembatalan pasangan calon presiden/wapres pun tidak bisa dilakukan.
"Bagaimana memproses orang yang sudah pegang kekuasaan selama beberapa tahun?" katanya.
Presiden membantah
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Jakarta, Jumat, membantah jika Susilo Bambang Yudhoyono selaku calon presiden, baik pribadi maupun bersama calon wapres M Jusuf Kalla, atau tim suksesnya menerima dana dari DKP melalui Menteri Kelautan dan Perikanan (saat itu) Rokhmin Dahuri. Yudhoyono juga membantah menerima bantuan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat.
Jika disebutkan dana DKP itu diterima Tim Sukses SBY-JK, antara lain Blora Center, menurut Andi, Presiden Yudhoyono juga menyatakan tidak tahu-menahu siapa penerima dana itu. "Presiden tidak pernah terima dana itu. Dana yang digunakan selama berkampanye seluruhnya sudah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," kata Andi.
Dari Solo, Jawa Tengah, Jumat, Ketua Umum Partai Bintang Bulan Hamdan Zoelva meminta calon presiden/wapres dan partai yang menerima aliran dana DKP pada Pemilu 2004 hendaknya tidak menunggu KPU mengungkapkan donaturnya. "Kalau ada yang menerima, seharusnya mengaku dengan jujur. Seharusnya gentle seperti Amien Rais yang mengakui menerima dana DKP itu," ujarnya.
Pengakuan Amien Rais, lanjut Hamdan, menjadi bukti sulitnya untuk berkeyakinan semua tokoh maupun partai di negeri ini bersih. "Setelah terbuka, tokoh yang selama ini berteriak antikorupsi, parpol yang mengaku bersih, pun ternyata terima duit," katanya.
Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP, secara terpisah, Jumat, menegaskan, penerimaan dana DKP oleh calon presiden/wapres dan partai masuk dalam ranah hukum pemilu dan bukan domain dari kerja KPK. Pengusutan terhadap kasus itu menjadi wewenang kepolisian. (idr/har/son/VIN)

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Anomali cuaca: "Rezeki" Mereka Tersapu Gelombang

Agustinus Handoko

Jumat (18/5) pagi, Ny Yoyom (37) hanya bisa termenung di tempat duduk kayu yang teronggok di pinggir Jalan Raya Palabuhanratu-Cisolok, Jawa Barat. Tatapan matanya yang kosong terus diarahkan ke warungnya di Pantai Karangnaya yang kini tinggal puing. Terpal biru warungnya tampak menyembul di tengah rendaman air laut.

Dadin (40), pedagang di kawasan itu, pun tampak tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Sebab, semua barang dagangannya hanyut bersama warungnya yang terbuat dari bilik bambu.
Saat ditemui, kedua pedagang tersebut sedang menunggu angkutan bak terbuka. Kendaraan itu akan mengangkut mereka beserta sebagian kecil barang yang masih bisa diselamatkan.
"Barang dagangan itu sengaja saya tambah untuk persiapan libur panjang ini," kata Yoyom dengan suara tersendat-sendat. Air matanya menitik tatkala cerita dari mulutnya terus berlanjut.
Libur hari Kamis lalu—yang membuat sebagian instansi meliburkan karyawannya hingga Sabtu ini—ditambah dengan libur hari Minggu diprediksi akan meningkatkan jumlah pengunjung Palabuhanratu. "Mulai Rabu malam sudah ada tanda-tanda akan banyak pengunjung. Karena itu, barang dagangan saya tambah," kata Yoyom melanjutkan ceritanya.
Dadin dan hampir 200 pedagang lain yang memiliki warung di sepanjang pantai di Teluk Palabuhanratu itu pun melakukan hal yang sama. Mereka menambah persediaan barang dagangan sebagai persiapan menghadapi libur panjang akhir pekan. Dengan cara itu, Yoyom, Dadin, dan pedagang lainnya berharap akan mendapat untung yang lumayan mengingat biasanya pengunjung cukup ramai pada masa-masa seperti ini.
Terjangan gelombang
Selama ini semua pedagang di kawasan itu sudah sangat biasa menghadapi pasang naik dan pasang surut air laut. Namun, tidak demikian dengan terjangan gelombang seperti yang terjadi sejak Jumat pukul 02.00 itu. "Ini merupakan kejadian luar biasa," demikian komentar para pedagang di sana. Saat gelombang laut menyapu warung mereka, kata Dadin, sebagian pedagang bahkan ada yang masih melayani pembeli. "Beruntung, para pedagang seperti kami masih bisa keluar dari warung karena ketinggian air masih di bawah lutut saat itu," ujar Dadin lagi.
Namun, lanjutnya, sebagian besar barang yang ada di dalam warung terendam dan akhirnya hanyut saat gelombang kedua datang dengan ukuran lebih besar.
Mencekam
Hilir mudik kendaraan di ruas Jalan Raya Palabuharatu-Cisolok, yang berjarak kurang dari 100 meter dari bibir pantai tersebut, membuat suasana pagi itu mencekam. Apalagi hantaman ombak menimbulkan bunyi seperti ledakan petasan.
Di Pantai Citepus, Palabuhanratu, beberapa pengendara sepeda motor pun menunjukkan wajah ketakutan. Mereka pada umumnya menepikan kendaraan ketika air laut tiba-tiba naik ke darat hingga ke jalan raya. Saat air laut telah merendam setengah roda sepeda motor, para pengendara tersebut pun terlihat kalang kabut. "Takutnya kalau tsunami," kata Hermawan (25), pengendara sepeda motor.
Jalan Raya Palabuhanratu-Cisolok menjadi salah satu jalur wisata yang sangat ramai, apalagi pada hari libur. Maka, ketika ombak besar tiba-tiba menghantam kawasan itu, aktivitas pariwisata langsung lumpuh.
Dari pemantauan, garis pantai Teluk Palabuhanratu sepanjang 15 kilometer rusak parah dan dipenuhi sampah setelah gelombang besar menghantam. Gelombang yang tetap menghantam hingga sore hari membuat kawasan itu benar-benar tak berdaya. Seluruh aktivitas ekonomi, tak terkecuali tempat-tempat penginapan kelas melati yang agak jauh dari pantai, ikut terkena imbasnya.
Mengungsi
Ketakutan akibat gelombang laut yang besar ini juga menghantui warga pesisir pantai barat Provinsi Banten. Gelombang air laut yang sudah mulai meninggi kemarin sore bahkan mengakibatkan ratusan warga di sepanjang pesisir pantai barat itu memutuskan mengungsi.
Warga mengaku, mereka tidak mau mengambil risiko karena puluhan perahu nelayan dan warung di sejumlah pantai wisata di pesisir pantai selatan dan pesisir barat Banten sudah rusak diterjang gelombang.
Warga yang mulai mengungsi itu di antaranya adalah warga Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Pandeglang. Mereka pada umumnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena gelombang laut sudah menjilat kawasan perumahan.
"Warga masih trauma dengan isu tsunami. Makanya kami memilih mengungsi ke daerah aman," kata Didih Hidayat, warga Sukanegara.
Camat Carita, Eris, mengakui warganya mulai panik. "Terutama sejak sore hari. Sebagian warga mengungsi karena cemas rumah mereka akan terendam air laut," katanya.
Tidak hanya pesisir pantai selatan dan pesisir pantai barat yang menjadi korban gelombang besar air laut. Fasilitas wisata di sepanjang pantai barat Banten, mulai dari Anyer hingga Carita, pun dilaporkan rusak pada Kamis malam hingga Jumat siang.
Wawan, warga Anyer, menuturkan, air laut akibat gelombang besar mulai menggenangi sejumlah restoran di kawasan Anyer pada Kamis malam lalu. Bahkan, puluhan pondok peristirahatan di daerah itu rusak tersapu ombak laut yang besar. "Air meluap hingga 50 meter dari bibir pantai. Genangan air baru mulai surut pada hari Jumat pukul 12.00," katanya.
Dampaknya, para wisatawan enggan menyinggahi tempat peristirahatan ataupun restoran di sekitar kawasan itu. "Pagi kan restoran banjir, pengunjung yang mau masuk berbelok lagi setelah melihat ada genangan air," kata Wawan, yang juga pengelola salah satu restoran di kawasan Anyer.
Semalam, tepatnya pukul 19.00, sejumlah wisatawan di kawasan Pantai Carita bahkan mulai meninggalkan tempat peristirahatan mereka. "Para wisatawan di kondominium angkat kaki malam ini. Mereka takut karena gelombang laut mulai tinggi lagi," kata Didih.
Libur panjang akhir pekan ini yang diharapkan para pedagang bisa mendatangkan rezeki yang lumayan ternyata menorehkan cerita lain. Gelombang laut yang tinggi menghanyutkan segala impian mereka. (NTA)

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Nilai TukarPenguatan Rupiah Rugikan Ekspor Pertanian

Sabtu, 19 Mei 2007

Jakarta, Kompas - Terus menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebagai dampak aliran dana global berpotensi merugikan ekspor komoditas sektor pertanian. Nilai ekspor pertanian Indonesia melemah dan ancaman lebih serius lagi komoditas pertanian kita kalah bersaing.

Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Jumat (18/5) di Jakarta mengatakan, neraca perdagangan sektor pertanian kita sekarang dalam kondisi surplus. "Jika nilai tukar rupiah terlalu kuat maka akan mengurangi nilai ekspor pertanian kita karena ekspor kita dibayar dengan uang dollar AS," katanya.
Di sisi lain biaya produksi komoditas pertanian dibayar dengan rupiah. Jika rupiah sangat kuat mengakibatkan ongkos produksi meningkat. Dampak lanjutannya persaingan produk pertanian kita dengan negara lain semakin ketat.
Mentan berharap nilai tukar rupiah sekarang tetap dalam kondisi stabil. Selain para pemangku kepentingan bisa membuat perencanaan yang matang, stabilitas nilai tukar rupiah juga mendorong arah pertumbuhan ekonomi yang jelas.
Data Badan Pusat Statistik mencatat bahwa secara kumulatif nilai ekspor migas dan non-migas Indonesia Januari - Desember 2006 mencapai 100,69 miliar dollar AS atau meningkat 17,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2005.
Ekspor non-migas Indonesia pada periode yang sama sebesar 79,50 miliar dollar AS atau meningkat 19,68 persen dibandingkan tahun 2005. Nilai ekspor migas tahun 2006 senilai 21,188 miliar dollar AS.
Dari ekspor kumulatif sebesar 100,69 miliar dollar AS di tahun 2006 itu, sektor pertanian menyumbang 3,38 persen atau senilai 3,40 miliar dollar AS. Nilai ekspor itu meningkat 18,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2005.
Sumbangan ekspor terbesar justru datang dari sektor industri sebesar 65,01 persen atau senilai 64,89 miliar dollar AS, sektor pertambangan dan lainnya sebesar 9,26 persen atau senilai 11,20 miliar dollar AS. Ekspor migas sendiri menyumbang 22,35 persen atau sebesar 21,18 miliar dollar AS.
Dari sektor pertanian, sumbangan ekspor yang besar berasal dari subsektor perkebunan seperti komoditas karet dan CPO. Total nilai ekspor karet dan barang dari karet periode Januari - Desember 2006 mencapai 357,7 juta dollar AS atau turun 6,97 persen dibandingkan tahun 2005 yang nilainya mencapai 396,0 juta dollar AS.
Sedangkan nilai ekspor untuk golongan barang lemak dan minyak hewan atau nabati mencapai 705,5 juta dollar AS atau meningkat 7,56 persen dibandingkan periode yang sama t6ahun 2005 yang hanya sebesar 398,5 juta dollar AS.
Selain ekspor karet dan CPO, di sektor pertanian pemerintah juga mengekspor cokelat, kakao, dan kopi. Namun volumenya kalah besar dibanding dua komoditas unggulan itu.
Peneliti studi pedesaan dan kawasan Universitas Gadjah Mada M Maksum menegaskan, menguatnya nilai tukar rupiah berdampak pada melemahnya daya saing produk pertanian kita. Baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.
Akibat daya saing melemah, komoditas produk pertanian kita yang diekspor akan semakin berat persaingannya. Karena itu sudah saatnya pemerintah berpaling ke sektor agrobisnis dan mengembangkan produk pertanian yang selama ini ditinggalkan.
Menurut Maksum, dengan nilai tukar rupiah menguat seperti sekarang yang lebih diuntungkan adalah industri di luar sektor pertanian yang mengandalkan bahan baku impor. Seperti industri otomotif dan elektronik.
"Ketika terjadi krisis ekonomi lalu sektor pertanian kita telat mengantisipasi. Melemahnya nilai tukar rupiah tidak diimbangi dengan ekspor komoditas pertanian yang besar tidak hanya dalam bentuk bahan mentah, tetapi sudah menjadi produk olahan. Ketika ancaman datang lagi, kondisi yang sama masih kita alami," katanya.
Harus dimanfaatkan
Sementara itu, Deputi IV Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi mengatakan, apresiasi nilai tukar rupiah sebaiknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh importir dan sektor riil dalam negeri. Para importir akan memperoleh margin keuntungan karena biaya pengadaan barang impor menjadi lebih rendah, ditambah tarif bea masuk untuk bahan baku dan barang modal terus menerus diturunkan.
Oleh karena itu, apresiasi rupiah sebaiknya dimanfaatkan untuk mempercepat penambahan stok bahan baku dan barang modal karena struktur industri manufaktur nasional pada umumnya masih sarat kandungan impor. Jika stok barang baku dan barang modal semakin besar, maka akan mendorong ekspansi di sektor riil, dan mempercepat peningkatan ekspor.
"Peningkatan ekspor sangat menguntungkan pada saat harga barang internasional sedang tinggi," katanya.
Pemerintah berupaya agar peningkatan impor tidak digunakan untuk memasukan barang konsumsi. Hal itu disebabkan impor barang konsumsi sudah mencapai 5-6 miliar dollar AS per tahun.
"Caranya dengan mengoptimalkan pengamanan pasar domestik dengan instrumen antidumping, anti-penyelundupan, anti-subsidi, anti-pemalsuan, dan anti-manipulasi standar barang," kata Edy. (MAS/oin)

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Gelombang TinggiAntara Gelombang Kelvin dan Orbit Bumi dan Bulan

Sabtu, 19 Mei 2007

Jakarta, Kompas - Naiknya gelombang laut pada Kamis (17/5) hingga Jumat, menurut Parluhutan Manurung, Kepala Bidang Medan Gaya Berat dan Pasang Surut Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional), merupakan dampak superposisi dari beberapa fenomena alam, yaitu pengaruh gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi, adanya gangguan cuaca dan arus laut.

Sementara Manajer Badan Penilaian dan Penerapan Teknologi Sistem Geologi dan Laboratorium Mitigasi Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fadli Syamsuddin mengatakan, penyebab paling mungkin adalah adanya gelombang Kelvin.
Hasil pantauan Stasiun Pasang Surut Bakosurtanal di Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Bali, kemarin, pasang surut normal mencapai 0,5 meter hingga 1 meter. Namun, berdasar pemantauan stasiun Bakosurtanal, gelombang laut tertinggi tercapai Kamis. Ini disebabkan konstelasi bumi, bulan, dan matahari dalam satu garis lurus—ini berulang 18,6 tahun sekali.
Ketika terjadi puncak gaya tarik itu, dampak yang termudah dilihat adalah tertariknya massa air di permukaan bumi. "Puncak pasang tertinggi terjadi pada tengah hari," tambahnya.
Setelah sehari hingga dua hari, posisi orbit bulan terhadap bumi dan bumi terhadap matahari bergeser dan membentuk sudut. Dalam posisi itu pengaruh gaya tarik ketiganya akan menurun. Di Benoa, Bali, Jumat malam, terjadi pasang naik.
Gelombang Kelvin
Gelombang Kelvin, menurut Fadli, bisa menjadi penyebab paling mungkin gelombang tinggi kemarin. Periode gelombang Kelvin 30-90 hari, dari muncul hingga hilang energi.
Gelombang Kelvin menjalar di ekuator akibat fase transisi angin di ekuator dari timur ke barat—fase ini terjadi Mei-Juni dan November-Desember tiap tahun. Fase transisi memunculkan anomali angin.
Gelombang Kelvin ini "menabrak" Sumatera sehingga terpecah ke utara dan selatan. Karakteristik gelombang ini, di utara ekuator menjalar di kiri daratan, di selatan ekuator menjalar di sebelah kanan daratan.
Maksimum amplitudo (puncak gelombang) gelombang ini selalu di pantai. Gelombang ini akan terus menjalar hingga Bali, Selat Lombok, dan ke Makasar. (YUN/ISW)

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Gelombang Tinggi Terjang 11 Provinsi

Sabtu, 19 Mei 2007

Ratusan Rumah, Kafe, dan Perahu Nelayan Rusak

Jimbaran, Kompas - Gelombang air tinggi yang bervariasi 2 meter hingga 6 meter menerjang 11 provinsi, Jumat (18/5). Sedikitnya 300 rumah warga, 80 kafe, dan 400 perahu nelayan di 11 provinsi tersebut rusak. Belasan ribu warga mengungsi ke kawasan yang aman dari terjangan gelombang.

Sebelas provinsi tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Gelombang tinggi di antaranya mulai tampak pukul 02.00 di Jawa Barat, pukul 05.00 di pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam dan Banten, pukul 08.00 di Sumatera Barat, serta pukul 11.00 dan 13.00 di Bali. Sebelumnya, Kamis, gelombang tinggi sudah tampak di Sumatera Barat, Lampung, dan Bengkulu.
Data sementara menyebutkan, provinsi paling menderita akibat gelombang ini adalah Jawa Barat. Di sana, lebih dari 200 rumah di sepanjang pesisir Teluk Palabuhanratu dan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi hancur diterjang gelombang besar yang terjadi sejak Jumat pukul 02.00.
Ribuan warga mengungsi
Kerusakan paling parah dari terjangan gelombang itu terjadi di kawasan wisata Teluk Palabuhanratu. Semua warung dan permukiman penduduk di pantai sepanjang 15 kilometer dari Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Cikakak, hingga Kecamatan Cisolok tersapu gelombang. Kafe dan warung-warung dari bilik bambu hampir seluruhnya roboh atau rusak berat.
Hanya warung-warung dari bangunan permanen yang bertahan kendati beberapa juga jebol dindingnya. Ny Yoyom (37), pemilik warung di Pantai Karangnaya, Palabuhanratu, mengatakan, kerugian yang diderita pemilik warung dari bilik bambu rata-rata mencapai Rp 2,5 juta per warung. Adapun pemilik warung permanen mengalami kerugian Rp 20 juta per warung. Terjangan gelombang di sepanjang garis pantai itu mengakibatkan aktivitas pariwisata di kawasan tersebut lumpuh.
Selain kawasan wisata di Teluk Palabuhanratu, kerusakan parah terjadi di permukiman penduduk di Kampung Cipatuguran dan Rawa Kalong, Kelurahan/Kecamatan Palabuhan. Di kedua kampung itu, 61 rumah warga hancur dan 51 rumah lainnya rusak berat. Jalan utama yang menghubungkan ibu kota Palabuhanratu dengan dua kampung itu dan Pos Pengamatan TNI AL terendam air laut. Ini belum termasuk kerusakan sentra pengolahan ikan asin di Kampung Rawa Kalong.
Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan mengimbau masyarakat di pesisir selatan Jawa Barat agar berhati-hati terhadap gelombang pasang di pesisir selatan. Namun, ia mengingatkan masyarakat agar tidak panik karena peristiwa ini merupakan siklus yang terjadi setiap lima tahun.
Gelombang pasang yang menghantam pesisir selatan Pulau Bali menghebohkan karena wisatawan asing dan domestik tengah menikmati liburan panjang akhir pekan. Kehebohan menjadi-jadi karena ratusan perahu nelayan Jimbaran hancur, hilang, dan rusak. Adapun para pengelola puluhan rumah makan dan kafe di kawasan wisata pesisir pantai itu kalang kabut menghadapi empasan air yang memasuki bangunan. Air laut bahkan sempat naik hingga menggenangi jalan di kawasan Pantai Kuta. Tidak ada korban jiwa di kawasan padat manusia itu.
Pesisir Jimbaran biasanya tenang dan menjadi tempat singgah wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai dan makan siang. Kemarin, kawasan itu hiruk pikuk oleh aktivitas warga sekitar. Sepanjang hari, mereka mengungsikan perahu, peralatan tangkap, hingga meja kursi setiap restoran yang berjajar di sepanjang pantai dari hantaman ombak.
"Air laut naik ke daratan hingga 5 meter selama setengah jam. Kejadiannya sangat cepat sehingga kami tidak siap. Perahu berukuran kecil dan sampan harus kami relakan hilang dibawa ombak atau hancur," kata Wayan Nadi, nelayan di Kedonganan.
Gelombang pasang juga menerjang kawasan Pantai Kuta, obyek wisata molek di Bali. Sejumlah saksi mata yang sehari-hari berjualan di Kuta menuturkan, gulungan ombak hingga puncak punggung pantai. Ujung empasan gelombang hingga jalan raya melalui sejumlah pintu pagar pembatas garis pantai.
Begitu air surut, kawasan Pantai Kuta, Jumat menjelang petang, kembali diserbu wisatawan. Sebagian menikmati arus gelombang yang lebih kencang dari biasanya untuk rekreasi selancar.
Kebumen dan Cilacap
Gelombang pasang Samudra Indonesia setinggi 6 meter sampai 7 meter kembali menghantam perairan pantai selatan Kabupaten Kebumen dan perairan pantai bagian timur Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat pagi. Puluhan perahu rusak dan ratusan jaring hilang terseret gelombang pasang yang menghantam kawasan pantai sampai sejauh 200 meter dari garis pantai.
Peristiwa ini seperti mengingatkan kembali pada fenomena alam tsunami yang menghantam hampir seluruh pantai selatan Pulau Jawa, termasuk pantai selatan Jawa Tengah, 16 Juli 2006 sore.
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika Cilacap jauh hari sudah mengingatkan nelayan untuk mewaspadai gelombang besar yang akan muncul di Samudra Indonesia (Kompas, Senin, 14/5). Gelombang pasang yang disertai badai berkecepatan sekitar 50 kilometer per jam akan berlangsung sepanjang minggu ketiga Mei 2007.
(BEN/ANS/ONI/NTS/NTA/KSP/ MDN/AHA/CHE/WER/MHD/ HLN/NDY)


BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Wolfowitz Mundur

Sabtu, 19 Mei 2007

Jepang meminta pemimpinnya diputuskan oleh bank itu sendiri.

WASHINGTON -- Setelah berminggu-minggu nasibnya diperdebatkan, akhirnya Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz kemarin menyatakan akan mundur pada 30 Juni mendatang.
Berbagai pihak telah mendesak Wolfowitz mundur karena perannya dalam kasus promosi dan kompensasi besar terhadap Shaha Riza Ali, anggota staf Bank Dunia sekaligus kekasihnya.

Pernyataan mundur Wolfowitz dikeluarkan setelah bertemu dengan Dewan Direksi Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat. "Demi kepentingan terbaik pihak-pihak yang dilayani lembaga ini, misi bank tersebut harus diteruskan oleh pemimpin baru," kata mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia itu.
Saat memimpin Bank Dunia pada Juni 2005, Wolfowitz menugasi Shaha ke cabang bank tersebut di Timur Tengah dengan pendapatan US$ 133 ribu atau Rp 1,2 miliar per tahun. Kemudian Shaha dipindahkan ke Departemen Luar Negeri dengan gaji Rp 1,756 miliar per tahun (bebas pajak)--jauh lebih besar daripada gaji Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, yang sekitar Rp 1,7 miliar (belum termasuk pajak).
Panel khusus bank yang menyelidiki kasus ini menyimpulkan bekas Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu telah melanggar kode etik dan ketentuan kontrak jabatan di bank tersebut.
Dewan Direktur Bank Dunia mengatakan telah menerima pernyataan Wolfowitz bahwa, meskipun telah melakukan sejumlah kekeliruan, dia telah bertindak secara etis dan jujur dalam memegang perannya, termasuk dalam memutuskan soal penggajian. Dewan tak menyebut soal adanya pelanggaran keuangan dan nasib Shaha.
Menurut sejumlah sumber di bank itu, Wolfowitz setuju tak mengambil keputusan besar dalam hal kebijakan dan personel hingga kemunduran resminya. Dia juga tak akan menghadiri pertemuan para menteri keuangan G-8 di Postdam, Jerman, pekan ini.
Gedung Putih menyesali keputusan Wolfowitz dan menyatakan Presiden George W. Bush akan segera mengumumkan calon penggantinya. Nama yang disebut-sebut di antaranya adalah bekas Wakil Menteri Luar Negeri Robert Zoellick, Wakil Menteri Keuangan Robert Kimmitt, dan mantan gubernur bank sentral Amerika Paul Volcker.
Menurut tradisi, Amerika-lah yang mengajukan calon presiden bank itu, biasanya warga negara Abang Sam. Sedangkan Eropa untuk Dana Moneter Internasional (IMF).
Namun, Jepang, kontributor kedua terbesar terhadap Bank Dunia, meminta agar kewarganegaraan pemimpin bank itu diputuskan oleh bank itu sendiri.
Wakil Presiden Senior Bank Dunia Francois Bourguignon mengatakan Bank Dunia, "menginginkan sebuah proses di mana para pemegang saham dapat memilih orang terbaik untuk memimpin bank itu."
Oxfam, lembaga swadaya masyarakat internasional yang berbasis di London, juga menyerukan agar pemimpin Bank Dunia yang baru dipilih berdasarkan prestasi melalui proses pengujian yang terbuka.
Lembaga swadaya masyarakat di Indonesia juga menyatakan hal yang sama. International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menyambut baik mundurnya Wolfowitz dan meminta bank itu melakukan reformasi total. "Selama ini Bank Dunia dan IMF berlaku tidak demokratis dalam hal kepemimpinan," kata Direktur Eksekutif INFID Donatus Klaudius Maru.
BBC I AFP I AP AG

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Polisi Periksa Pengelola ITC Permata Hijau

Sabtu, 19 Mei 2007

Soal kemungkinan adanya kelalaian pengelola gedung, "Masih kami selidiki," ujar Priyono.

JAKARTA -- Polisi akan memeriksa pengelola gedung ITC Permata Hijau berkaitan dengan jatuhnya mobil Honda Jazz dari lantai 6 pusat belanja itu.
"Secepatnya (pengelola) akan diperiksa," kata Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Komisaris Priyono kemarin.

Menurut Priyono, polisi baru memeriksa dua petugas keamanan ITC sebagai saksi. Polisi pun belum memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga orang dari satu keluarga itu. Soal kemungkinan adanya kelalaian pengelola gedung, "Masih kami selidiki," ujar Priyono.
Pasangan Topan Rusli, 45 tahun, Trisna Priyatna (43), dan anaknya, Samuel (12 ), Kamis lalu meninggal seketika saat mobilnya terjun bebas. Sebelum jatuh, mobil nahas itu menabrak tembok pembatas tanpa tulang hingga jebol.
Johny Liem, juru bicara ITC Permata Hijau, mengatakan tak akan mengubah struktur bangunan lahan parkir. Alasannya, bangunan telah memenuhi standar keamanan yang digariskan Pemerintah DKI Jakarta. "Fasilitasnya yang akan kami tambah," kata Johny, tak memerinci rencana itu.
Hari Sasongko, Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan DKI, menyatakan ITC Permata Hijau telah memenuhi syarat kelayakan bangunan. Tempat parkir, misalnya, memenuhi standar kemiringan dan radius putar. Pembatas lahan parkir memang tak dirancang menahan tabrakan atau beban berat. "Tapi itu tak melanggar aturan," ujar Hari.
Budi Sukada, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, mengatakan aturan bisa jadi tak ada yang dilanggar. Tapi jebolnya pembatas lahan parkir membuktikan ITC Permata Hijau tak memenuhi syarat perancangan bangunan. ''Standarnya tak benar,'' kata Budi.
Dia menjelaskan perancangan bangunan paling tidak harus memenuhi tiga syarat, yakni bangunan harus kuat dan tak mudah roboh, nyaman dan aman, serta sedap dipandang.
Prinsip umumnya, kata Budi, pembatas lahan parkir harus dibeton agar kuat. Semakin tinggi bangunan, tembok penghalang harus semakin tinggi. Peraturannya, pembatas lahan parkir memang bisa dibangun setinggi 80 sentimeter. ''Tapi itu terlalu pendek.''
Agar keamanan terjamin, "Peraturan itu harus diperbaiki," kata Budi. RUDY PRASETYO YUDHA SETIAWAN

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Pistol Menyalak di Polonia, Empat Orang Terluka

Sabtu, 19 Mei 2007

Calon penumpang Batavia Air tujuan Banjarmasin dengan transit di Jakarta itu mengalami luka di bagian punggung, paha, tangan, serta leher.

MEDAN -- Empat orang terkena serpihan peluru senjata api jenis FN-32 milik Sersan Satu Kadesuda di Bandar Udara Polonia, Medan, kemarin. Calon penumpang Batavia Air tujuan Banjarmasin dengan transit di Jakarta itu mengalami luka di bagian punggung, paha, tangan, serta leher.

"Senjata itu meledak ketika mau dikosongkan pelurunya untuk dititipkan ke bagasi pesawat," kata Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Medan Komisaris Besar Bambang Sukamto kepada Tempo.
Keempat korban, Hasanuddin, Isman, Alam, dan Supriyanto--semuanya bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor di Banjarmasin--dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth, Medan. Kadesuda, calon penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Banda Aceh, diserahkan ke polisi militer setempat.
Peristiwa itu terjadi pukul 11.30 WIB, bermula ketika Kadesuda menyerahkan senjata apinya kepada petugas pengamanan khusus Bandar Udara Polonia, Brigadir Satu Budi Sudarmono. Serah-terima senjata api ini sesuai dengan prosedur keamanan di bandar udara.
Sebelum senjata disimpan di bagasi khusus pesawat, Brigadir Satu Budi lebih dulu memeriksa isi peluru pistol itu. Entah bagian mana yang dipencet Budi, pistol yang ujungnya menghadap ke lantai itu menyalak. Letusannya mengagetkan seisi ruang tunggu bandara dan serpihannya mengenai empat orang tersebut.
Menurut Bambang, Budi langsung diperiksa tim Provost. "Hasil pemeriksaan sementara, Brigadir Satu Budi tidak terbiasa dengan senjata jenis FN sehingga, ketika ia mengosongkan peluru, terjadi letusan pada senjata itu," katanya.
Adapun Kadesuda, karena berasal dari anggota TNI Markas Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Banda Aceh, pemeriksaannya diserahkan ke Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan.
Ditemui secara terpisah, David Candra, saksi mata yang juga rekan salah satu korban, mengatakan sewaktu pistol meletus dirinya dan sejumlah calon penumpang sedang antre check-in di loket Batavia Air. "Tiba-tiba terdengar letusan yang membuat telinga terngiang-ngiang," katanya.
Isman, seorang korban, mengeluarkan darah pada lehernya hingga membasahi baju. "Kami semua panik. Ada yang teriak ketakutan," ungkapnya.
Sementara itu, Hasanuddin, Alam, dan Supriyanto mengerang kesakitan. Mereka mengalami luka di punggung, tangan kiri, serta paha.HAMBALI BATUBARA

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Kereta Fajar Utama Anjlok di Indramayu

Sabtu, 19 Mei 2007

Kecelakaan kereta api yang membawa sekitar 300 penumpang itu menyebabkan sembilan penumpang cedera ringan.

JAKARTA -- Kereta api kelas bisnis Fajar Utama dari Yogyakarta menuju Stasiun Senen, Jakarta, anjlok di wilayah Indramayu pada pukul 18.00 tadi malam. Kecelakaan kereta api yang membawa sekitar 300 penumpang itu menyebabkan sembilan penumpang cedera ringan.

Kecelakaan itu, menurut Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi III Cirebon Suhartono berawal dari macetnya roda di gerbong nomor 5 saat kereta meninggalkan Trisi menuju Telagasari, dua stasiun di Kabupaten Indramayu.
Petugas, kata Suhartono, kemudian memutuskan meninggalkan gerbong bermasalah tersebut di kilometer ke-165 sehingga rangkaian diputus menjadi dua. Gerbong 1 sampai 4 ditarik ke Trisi, sedangkan gerbong 6 sampai 11 ditarik ke Telagasari.
"Pada saat gerbong nomor 6 sampai 11 ditarik ke Telagasari, gerbong ke-11, yang berada paling depan, keluar dari rel," katanya kepada Tempo tadi malam.
Ia mengatakan bagian roda yang keluar dari rel hanya satu as dan dapat diangkat pada pukul 18.46 WIB.
Anjloknya gerbong menyebabkan sembilan penumpang luka ringan. "Atas permintaan penumpang, mereka yang terluka langsung dibawa ke Jakarta untuk memperoleh penanganan medis," katanya.
Sekitar 300 penumpang lainnya dipindahkan ke kereta Cirebon Ekspres menuju Stasiun Senen, Jakarta. Sedangkan gerbong yang bermasalah, kata Suhartono, akan langsung ditarik ke Yogyakarta malam ini.
Suhartono mengatakan anjloknya gerbong kereta Fajar Utama itu tidak menghambat lalu lintas kereta api yang lain. Walaupun jalur kereta sedang padat karena masa liburan, kata dia, jalur dari Stasiun Cirebon menuju Stasiun Cikampek adalah jalur ganda. "Jadi tidak menghambat jadwal yang lain karena jalur bergantian," katanya.
Ia juga mengatakan roda pada gerbong nomor 5 itu sudah diperiksa petugas sebelum berangkat dari Yogyakarta. Ini terbukti selama perjalanan dari Yogyakarta sampai Cirebon tidak ada masalah sama sekali. "Baru selepas stasiun Telagasari, rodanya macet," katanya.
Kereta api di Indonesia sering kali anjlok. Pada 11 Mei silam, kereta Lodaya dari Solo menuju Bandung anjlok di antara stasiun Ciawi dan Cirahayu, Bandung. Pada 4 April, tiga gerbong kereta Serayu anjlok karena tanah di bawah rel longsor. Setelah diperbaiki, kereta pertama yang lewat, Pasundan, ikut anjlok di tempat sama. NININ DAMAYANTI YULIAWATI

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Banyak Anggota Direksi BUMN Tak Bayar Pajak

Sabtu, 19 Mei 2007

Ratusan ribu pegawai negeri dan karyawan perusahaan negara tidak punya NPWP.

JAKARTA -- Banyak karyawan badan usaha milik negara, mulai komisaris, direksi, sampai karyawan, yang ternyata belum memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Dari beberapa perusahaan negara dengan jumlah pegawai sekitar 273 ribu orang di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, misalnya, menurut Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan Darmin Nasution, hanya 29 ribu orang yang sudah memiliki NPWP.
"Sebagian besar belum punya (tidak membayar pajak). Padahal gaji mereka lebih tinggi dari gaji pegawai negeri sipil," kata Darmin kepada Tempo di Jakarta Rabu lalu.
Darmin menambahkan, pegawai negeri sipil tanpa NPWP juga lebih banyak lagi, termasuk pejabat eselon I (setingkat direktur jenderal) sampai eselon IV (kepala sub-bagian atau kepala subdirektorat). Diperkirakan, total pegawai negeri sipil dan karyawan badan usaha milik negara yang tidak memiliki NPWP mencapai ratusan ribu orang. Ihwal berapa potensi kerugian negara karena soal ini, Darmin hanya mengatakan, "Nanti saja deh, akhir Mei akan kami umumkan."
Darmin juga tidak mau menyebut siapa saja pejabat yang tidak memiliki NPWP. Dia menegaskan nama-nama itu tidak akan diberikan ke media massa, tapi akan diserahkan ke instansi pemerintah masing-masing. "Kalau kami umumkan, nanti kami dianggap membusukkan orang lain," katanya. Nama-nama pejabat pelanggar aturan pajak itu, menurut dia, akan dilaporkan kepada Presiden. Sedangkan apa sanksi bagi mereka, akan diserahkan ke para pemimpin instansi kementerian atau lembaga terkait. "Irjen yang akan memberikan saran ke menteri, apa sanksinya," ujarnya.
Menurut Darmin, jenis pelanggaran pajak oleh pejabat negara itu akan diklasifikasi sesuai dengan jenis kesalahan, tingkat jabatan, dan instansi. Pejabat yang tidak memiliki NPWP, misalnya, akan dibedakan dengan yang sudah memiliki NPWP tapi tidak mengisi surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak atau salah dalam mengisi SPT. Sedangkan dasar hukumnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang antara lain mewajibkan pegawai negeri menaati Undang-Undang Perpajakan.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu mengakui masih ada komisaris dan direksi perusahaan negara yang belum memiliki NPWP. "Tapi kami sudah mengirimkan daftar namanya ke Direktorat Jenderal Pajak untuk ditindak," kata Said kepada Tempo kemarin.
Menurut Said, langkah ini merupakan kerja sama antara Kementerian BUMN dan Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak, termasuk rencana mengunjungi perusahaan-perusahaan negara untuk mensosialisasi NPWP.
Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Dradjad H. Wibowo, meminta pemerintah tak pandang bulu dalam menjatuhkan sanksi. Sesuai dengan ketentuan umum perpajakan yang baru, menurut Dradjad, setiap pengemplang harus diberi sanksi membayar denda empat kali besar pajak terutang. "Bahkan, kalau memang ada unsur pidana, ada juga ancaman pidananya," katanya.
AGUS SUPRIYANTO WAHYUDIN FAHMI ANTON APRIANTO

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Indonesia Masuk Dewan HAM PBB

Sabtu, 19 Mei 2007

"Jumlah ini terbesar kedua setelah India, yang mendapat 185 suara," ujar Kristiarto melalui pesan pendek kepada Tempo kemarin.

JAKARTA -- Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2007-2010. Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri, Kristiarto Legowo, dalam sidang Majelis Umum PBB pada Kamis malam lalu, Indonesia memperoleh 182 suara dari 190 negara anggota PBB yang memiliki hak pilih. "Jumlah ini terbesar kedua setelah India, yang mendapat 185 suara," ujar Kristiarto melalui pesan pendek kepada Tempo kemarin.

Dewan HAM adalah badan subsider Majelis Umum PBB yang dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 60/251 Tahun 2006. Badan ini berkedudukan di Jenewa, Swiss. Menurut Kristiarto, selain Indonesia, 13 negara lain yang terpilih adalah Mesir, Madagaskar, Angola, Afrika Selatan (mewakili kawasan Afrika); India, Qatar, dan Filipina (Asia); Slovenia dan Bosnia Herzegovina (Eropa Timur); Bolivia dan Nikaragua (Amerika Latin dan Karibia); serta Belanda dan Italia (kawasan Eropa Barat).
Kuasa Usaha Ad-Interim Perutusan Tetap Indonesia di PBB, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, mengatakan terpilihnya kembali Indonesia mencerminkan kepercayaan dan apresiasi internasional terhadap Indonesia, terutama di bidang hak asasi manusia. "Begitu juga terhadap kredensial (pengalaman) Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjunjung tinggi hak asasi manusia," ujar Adiyatwidi dalam siaran persnya.
Menurut Adiyatwidi, di tingkat nasional, pada masa keanggotaannya kali ini Indonesia, sesuai dengan janji dan komitmennya, akan melanjutkan implementasi progresif seperti tercantum dalam Rencana Aksi Nasional HAM 2004-2009. Adapun di tingkat internasional, kata dia, Indonesia akan menuntaskan pembahasan mekanisme pembangunan institusi hak asasi secara konstruktif.
Menanggapi kabar ini, anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Effendy Choirie, mengatakan terpilihnya kembali Indonesia di Dewan HAM PBB bukan cermin kesuksesan pemerintah dalam penegakan hak asasi. "Yang terpenting, semua kasus pelanggaran hak asasi di Tanah Air dapat selesai," kata Effendy saat dihubungi.
Kendati begitu, Effendy menilai, terpilihnya kembali Indonesia bisa memberi nilai tambah di dunia internasional. Selain itu, ini bisa memicu semangat untuk menuntaskan sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia di Tanah Air, misalnya kasus pembunuhan aktivis hak asasi Munir.
Sedangkan di dunia internasional, kata Effendy, Indonesia harus lebih berperan dalam penegakan hak asasi di dunia, misalnya pelanggaran hak asasi terhadap tokoh oposisi pemerintah Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan kasus hak asasi di Timor Timur.
Perwakilan tetap Indonesia, Makarim Wibisono, mengatakan terdapat beberapa perubahan dalam Dewan HAM PBB periode 2007-2010. "Ada perubahan aturan main," kata Makarim.
Perubahan itu, kata dia, mewajibkan semua negara anggota PBB melaporkan kasus pelanggaran hak asasi manusia di negaranya. "Kalau dulu, hanya negara tertentu yang melaporkan," katanya. Biasanya, kata Makarim, negara-negara eks komunis jarang memberikan laporan perkembangan hak asasi di negaranya, seperti Rusia dan Cina.
Masa kerja di Dewan HAM juga berubah, kata Makarim, yang dahulu hanya enam minggu dalam satu tahun sekarang penuh sepanjang tahun. Selain itu, untuk membentuk sidang khusus penanganan hak asasi, yang sebelumnya butuh dua pertiga jumlah negara anggota PBB, sekarang hanya butuh sepertiga jumlah negara anggota. "Jadi kasus pelanggaran hak asasi internasional bisa cepat tertangani," katanya.
Untuk penanganan hak asasi manusia di Indonesia, Makarim menjelaskan, akan meneruskan Rencana Aksi Nasional HAM 2004-2009 yang isinya mengatur tentang ratifikasi instrumen hak asasi internasional, harmonisasi peraturan perundang-undangan, pendidikan hak asasi manusia, penerapan norma dan standar hak asasi, serta pemantauan dan evaluasi pelaporan kasus hak asasi.
Selain itu, Indonesia juga diharapkan meratifikasi instrumen perlindungan hak asasi bagi pekerja Indonesia di luar negeri. "Karena banyak sekali warga negara kita yang bekerja di luar negeri," ia menjelaskan.
Khusus untuk kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan aktivis hak asasi Munir, Makarim menjelaskan Dewan HAM PBB hanya memantau proses yang sedang berlangsung. "Kalau proses yudikatifnya mandek, baru kita turun," ujarnya. RINI KUSTIANI POERNOMO GONTHA RIDHO TITIS SETIANINGTYAS RINI KUSTIANI

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...

Semua Calon Presiden Langgar Aturan

Sabtu, 19 Mei 2007

"Pak Amien, silakan diungkap penerima dana dari luar negeri."

JAKARTA -- Semua pasangan calon presiden pada Pemilu 2004 dinilai melanggar aturan dana kampanye. Panitia Pengawas Pemilihan Umum sudah melaporkan temuannya ke Komisi Pemilihan Umum, tapi tidak ditindaklanjuti.
"KPU seharusnya memberikan sanksi bagi pasangan calon presiden yang menerima dana di luar ketentuan," kata Didik Supriyanto, bekas anggota Panitia Pengawas Pemilu 2004, kemarin. "Semua pasangan calon presiden melanggar aturan," ungkapnya.

Kasus ini mencuat setelah mantan calon presiden Amien Rais meminta pesaingnya secara jujur membuka asal dana kampanye mereka. Bahkan dia mensinyalir ada calon presiden yang mendapat dana dari luar negeri.
Sebelumnya, Amien dikaitkan dengan kasus dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan. Ia mengakui telah menerima dana dari bekas Menteri Kelautan Rokhmin Dahuri sebesar Rp 400 juta.
Didik mengungkapkan ada tiga macam pelanggaran menyangkut dana kampanye. Pertama, dana yang berasal dari luar negeri, baik melalui lembaga swadaya masyarakat maupun perorangan. Kedua, dana dari pemerintah. Ketiga, dana dari perorangan yang identitasnya tidak jelas atau besarnya melampaui batas.
Menurut Didik, pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi menerima dana dari sumber yang tidak jelas. Salah seorang penyumbangnya berasal dari Semarang. Ternyata, "Orang tersebut tidak mampu secara ekonomi dan kaget namanya tertera sebagai penyumbang," kata Didik. Begitu pula penyumbang pasangan Susilo Bambang Yudhoyono- Jusuf Kalla, yang beralamat di Makassar. "Tidak ada orangnya."
Panitia Pengawas, kata Didik, juga menemukan indikasi aliran dana dari Amerika Serikat. Namun, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein menyangkal adanya transaksi mencurigakan dari semua pasangan calon presiden.
Menurut Yunus, memang ditemukan penarikan dana dari luar negeri dalam jumlah besar oleh salah satu perusahaan papan atas di Tanah Air. "Tapi itu belum tentu digunakan untuk pemilu, bisa saja untuk investasi," ujarnya tanpa mau menyebut nama perusahaan yang dimaksudkan.
Dihubungi secara terpisah, Hasyim Muzadi menegaskan dana kampanye menjadi urusan tim suksesnya. "Saya sebagai kandidat terpisah dari tim sukses. Saya juga tidak pernah disangoni (diberi uang)," ujarnya.
Adapun Alwi Hamu, bekas anggota tim sukses pasangan Yudhoyono-Kalla, memastikan jagonya tak pernah menerima dana dari luar negeri. "Kalau Pak Amien punya data, silakan diungkap siapa penerima dana dari luar negeri itu," katanya.
Ihwal penyumbang fiktif, Alwi yakin semua dana yang masuk ke tim sukses Yudhoyono-Kalla ada catatannya, berikut nama dan alamatnya. "Kecuali terbakar atau rusak, saya kira masih ada."
Mantan anggota KPU, Mulyana W. Kusumah, meminta laporan dana kampanye pemilihan presiden dibuka lagi. "Saat itu saya memang berusaha melacak kemungkinan adanya dana dari pihak asing, termasuk dengan meminta bantuan PPATK," kata Mulyana.TITO SIANIPAR AGOENG WIJAYA RINI KUSTIANI IMRON ROSYID

BaCa SeLeNgKaPnYa disini...