Saturday, May 19, 2007

Kereta Fajar Utama Anjlok di Indramayu

Sabtu, 19 Mei 2007

Kecelakaan kereta api yang membawa sekitar 300 penumpang itu menyebabkan sembilan penumpang cedera ringan.

JAKARTA -- Kereta api kelas bisnis Fajar Utama dari Yogyakarta menuju Stasiun Senen, Jakarta, anjlok di wilayah Indramayu pada pukul 18.00 tadi malam. Kecelakaan kereta api yang membawa sekitar 300 penumpang itu menyebabkan sembilan penumpang cedera ringan.

Kecelakaan itu, menurut Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi III Cirebon Suhartono berawal dari macetnya roda di gerbong nomor 5 saat kereta meninggalkan Trisi menuju Telagasari, dua stasiun di Kabupaten Indramayu.
Petugas, kata Suhartono, kemudian memutuskan meninggalkan gerbong bermasalah tersebut di kilometer ke-165 sehingga rangkaian diputus menjadi dua. Gerbong 1 sampai 4 ditarik ke Trisi, sedangkan gerbong 6 sampai 11 ditarik ke Telagasari.
"Pada saat gerbong nomor 6 sampai 11 ditarik ke Telagasari, gerbong ke-11, yang berada paling depan, keluar dari rel," katanya kepada Tempo tadi malam.
Ia mengatakan bagian roda yang keluar dari rel hanya satu as dan dapat diangkat pada pukul 18.46 WIB.
Anjloknya gerbong menyebabkan sembilan penumpang luka ringan. "Atas permintaan penumpang, mereka yang terluka langsung dibawa ke Jakarta untuk memperoleh penanganan medis," katanya.
Sekitar 300 penumpang lainnya dipindahkan ke kereta Cirebon Ekspres menuju Stasiun Senen, Jakarta. Sedangkan gerbong yang bermasalah, kata Suhartono, akan langsung ditarik ke Yogyakarta malam ini.
Suhartono mengatakan anjloknya gerbong kereta Fajar Utama itu tidak menghambat lalu lintas kereta api yang lain. Walaupun jalur kereta sedang padat karena masa liburan, kata dia, jalur dari Stasiun Cirebon menuju Stasiun Cikampek adalah jalur ganda. "Jadi tidak menghambat jadwal yang lain karena jalur bergantian," katanya.
Ia juga mengatakan roda pada gerbong nomor 5 itu sudah diperiksa petugas sebelum berangkat dari Yogyakarta. Ini terbukti selama perjalanan dari Yogyakarta sampai Cirebon tidak ada masalah sama sekali. "Baru selepas stasiun Telagasari, rodanya macet," katanya.
Kereta api di Indonesia sering kali anjlok. Pada 11 Mei silam, kereta Lodaya dari Solo menuju Bandung anjlok di antara stasiun Ciawi dan Cirahayu, Bandung. Pada 4 April, tiga gerbong kereta Serayu anjlok karena tanah di bawah rel longsor. Setelah diperbaiki, kereta pertama yang lewat, Pasundan, ikut anjlok di tempat sama. NININ DAMAYANTI YULIAWATI

0 comments: