Saturday, May 19, 2007

Pistol Menyalak di Polonia, Empat Orang Terluka

Sabtu, 19 Mei 2007

Calon penumpang Batavia Air tujuan Banjarmasin dengan transit di Jakarta itu mengalami luka di bagian punggung, paha, tangan, serta leher.

MEDAN -- Empat orang terkena serpihan peluru senjata api jenis FN-32 milik Sersan Satu Kadesuda di Bandar Udara Polonia, Medan, kemarin. Calon penumpang Batavia Air tujuan Banjarmasin dengan transit di Jakarta itu mengalami luka di bagian punggung, paha, tangan, serta leher.

"Senjata itu meledak ketika mau dikosongkan pelurunya untuk dititipkan ke bagasi pesawat," kata Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Medan Komisaris Besar Bambang Sukamto kepada Tempo.
Keempat korban, Hasanuddin, Isman, Alam, dan Supriyanto--semuanya bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor di Banjarmasin--dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth, Medan. Kadesuda, calon penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Banda Aceh, diserahkan ke polisi militer setempat.
Peristiwa itu terjadi pukul 11.30 WIB, bermula ketika Kadesuda menyerahkan senjata apinya kepada petugas pengamanan khusus Bandar Udara Polonia, Brigadir Satu Budi Sudarmono. Serah-terima senjata api ini sesuai dengan prosedur keamanan di bandar udara.
Sebelum senjata disimpan di bagasi khusus pesawat, Brigadir Satu Budi lebih dulu memeriksa isi peluru pistol itu. Entah bagian mana yang dipencet Budi, pistol yang ujungnya menghadap ke lantai itu menyalak. Letusannya mengagetkan seisi ruang tunggu bandara dan serpihannya mengenai empat orang tersebut.
Menurut Bambang, Budi langsung diperiksa tim Provost. "Hasil pemeriksaan sementara, Brigadir Satu Budi tidak terbiasa dengan senjata jenis FN sehingga, ketika ia mengosongkan peluru, terjadi letusan pada senjata itu," katanya.
Adapun Kadesuda, karena berasal dari anggota TNI Markas Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Banda Aceh, pemeriksaannya diserahkan ke Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan.
Ditemui secara terpisah, David Candra, saksi mata yang juga rekan salah satu korban, mengatakan sewaktu pistol meletus dirinya dan sejumlah calon penumpang sedang antre check-in di loket Batavia Air. "Tiba-tiba terdengar letusan yang membuat telinga terngiang-ngiang," katanya.
Isman, seorang korban, mengeluarkan darah pada lehernya hingga membasahi baju. "Kami semua panik. Ada yang teriak ketakutan," ungkapnya.
Sementara itu, Hasanuddin, Alam, dan Supriyanto mengerang kesakitan. Mereka mengalami luka di punggung, tangan kiri, serta paha.HAMBALI BATUBARA

0 comments: