Sabtu, 19 Mei 2007
Jepang meminta pemimpinnya diputuskan oleh bank itu sendiri.
WASHINGTON -- Setelah berminggu-minggu nasibnya diperdebatkan, akhirnya Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz kemarin menyatakan akan mundur pada 30 Juni mendatang.
Berbagai pihak telah mendesak Wolfowitz mundur karena perannya dalam kasus promosi dan kompensasi besar terhadap Shaha Riza Ali, anggota staf Bank Dunia sekaligus kekasihnya.
Pernyataan mundur Wolfowitz dikeluarkan setelah bertemu dengan Dewan Direksi Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat. "Demi kepentingan terbaik pihak-pihak yang dilayani lembaga ini, misi bank tersebut harus diteruskan oleh pemimpin baru," kata mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia itu.
Saat memimpin Bank Dunia pada Juni 2005, Wolfowitz menugasi Shaha ke cabang bank tersebut di Timur Tengah dengan pendapatan US$ 133 ribu atau Rp 1,2 miliar per tahun. Kemudian Shaha dipindahkan ke Departemen Luar Negeri dengan gaji Rp 1,756 miliar per tahun (bebas pajak)--jauh lebih besar daripada gaji Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, yang sekitar Rp 1,7 miliar (belum termasuk pajak).
Panel khusus bank yang menyelidiki kasus ini menyimpulkan bekas Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu telah melanggar kode etik dan ketentuan kontrak jabatan di bank tersebut.
Dewan Direktur Bank Dunia mengatakan telah menerima pernyataan Wolfowitz bahwa, meskipun telah melakukan sejumlah kekeliruan, dia telah bertindak secara etis dan jujur dalam memegang perannya, termasuk dalam memutuskan soal penggajian. Dewan tak menyebut soal adanya pelanggaran keuangan dan nasib Shaha.
Menurut sejumlah sumber di bank itu, Wolfowitz setuju tak mengambil keputusan besar dalam hal kebijakan dan personel hingga kemunduran resminya. Dia juga tak akan menghadiri pertemuan para menteri keuangan G-8 di Postdam, Jerman, pekan ini.
Gedung Putih menyesali keputusan Wolfowitz dan menyatakan Presiden George W. Bush akan segera mengumumkan calon penggantinya. Nama yang disebut-sebut di antaranya adalah bekas Wakil Menteri Luar Negeri Robert Zoellick, Wakil Menteri Keuangan Robert Kimmitt, dan mantan gubernur bank sentral Amerika Paul Volcker.
Menurut tradisi, Amerika-lah yang mengajukan calon presiden bank itu, biasanya warga negara Abang Sam. Sedangkan Eropa untuk Dana Moneter Internasional (IMF).
Namun, Jepang, kontributor kedua terbesar terhadap Bank Dunia, meminta agar kewarganegaraan pemimpin bank itu diputuskan oleh bank itu sendiri.
Wakil Presiden Senior Bank Dunia Francois Bourguignon mengatakan Bank Dunia, "menginginkan sebuah proses di mana para pemegang saham dapat memilih orang terbaik untuk memimpin bank itu."
Oxfam, lembaga swadaya masyarakat internasional yang berbasis di London, juga menyerukan agar pemimpin Bank Dunia yang baru dipilih berdasarkan prestasi melalui proses pengujian yang terbuka.
Lembaga swadaya masyarakat di Indonesia juga menyatakan hal yang sama. International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menyambut baik mundurnya Wolfowitz dan meminta bank itu melakukan reformasi total. "Selama ini Bank Dunia dan IMF berlaku tidak demokratis dalam hal kepemimpinan," kata Direktur Eksekutif INFID Donatus Klaudius Maru.
BBC I AFP I AP AG
Saturday, May 19, 2007
Wolfowitz Mundur
Posted by RaharjoSugengUtomo at 3:25 PM
Labels: HeadlineNews:KoranTempo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment