Saturday, May 19, 2007

Wolfowitz Lengser dari Bank Dunia

Sabtu, 19 Mei 2007

WASHINGTON -- Tak tahan atas kerasnya kecaman berbagai kalangan, Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, akhirnya memilih mengundurkan diri. Mantan deputi menhan bidang pertahanan AS itu mengumumkan secara resmi akan mengundurkan diri pada 30 Juni, sekaligus mengakhiri skandal nepotisme yang melilitnya.

''Saya telah memutuskan demi kebaikan mereka yang dilayani lembaga ini, misi tersebut akan dilakukan di bawah kepemimpinan baru,'' ujar Wolfowitz, Kamis (17/5), setelah tiga hari menggelar perundingan dengan dewan direksi eksekutif Bank Dunia.
Wolfowitz yang menjabat Presiden Bank Dunia sejak 2005 ini mengatakan, ''Orang-orang termiskin di dunia layak mendapat yang terbaik dari yang bisa kita berikan.'' Seakan ingin mengakhiri dan menutup skandal yang telah menghancurkan kariernya, arsitek perang Irak ini menambahkan, ''Yang terpenting saat ini mencari jalan untuk melangkah ke depan.''
Sehari sebelumnya, mantan dubes AS untuk Indonesia ini berkukuh menolak desakan lengser. Dia memohon kepada direktur eksekutif Bank Dunia agar tak dipecat.
Panel etik Bank Dunia menyatakan Wolfowitz bersalah karena memerintahkan kenaikan jabatan dan gaji pacarnya, Shaha Riza. Sejumlah pejabat keuangan Eropa menilai pejabat senior AS berusia 63 tahun ini telah merusak kredibilitas lembaga donor internasional tersebut.
Menanggapi pengunduran itu, Presiden AS, George W Bush, merasa berat hati. Selama ini, Gedung Putih memang ngotot agar Wolfowitz tetap bertahan.
Meski terkesan enggan menerima keputusan pengunduran diri itu, Pemerintah AS akan segera mengumumkan calon pengganti Wolfowitz. ''Dia seorang pria baik dan amat tergerak dengan keadaan orang miskin yang menyedihkan di dunia,'' tutur Juru Bicara Gedung Putih, Tony Fratto.
Presiden Bush, terang Fratto, akan mencari pengganti yang dapat menjalankan misi Bank Dunia. Pengalihan kepemimpinan itu juga diharapkan tak mengganggu kinerja lembaga donor tersebut.
Pengunduran diri Wolfowitz mendapat tanggapan beragam sejumlah pemimpin keuangan dunia. Menkeu Jepang, Koji Omi, menilai Wolfowitz telah melakukan tugas dengan baik. Jepang merupakan pemegang saham terbesar kedua di Bank Dunia.
Menkeu Jerman, Peer Steinbrueck, menyambut baik mundurnya Wolfowitz. Bank Dunia, katanya, kini harus fokus membangun kembali reputasi yang telah hancur akibat skandal Wolfowitz. ''Kini lebih penting untuk tak fokus pada masa lalu,'' tutur Steinbrueck.
Pejabat Departemen Pengembangan Sosial Bank Dunia, Daniel Owen, mengakui Bank Dunia tengah mengalami krisis legitimasi. Kerjaan besar lembaganya saat ini adalah memulihkan kredibilitas yang hancur tersebut. ''Itu bakal lebih mudah karena Wolfowitz telah mundur.'' ( ap/afp/hri )

0 comments: