Monday, July 23, 2007

Kampanye Pilkada: Adang Ajak Benahi Jakarta, Fauzi Ingin Rombak Manajemen

KOMPAS - Senin, 23 Juli 2007

Jakarta, Kompas - Kampanye Pilkada Jakarta dimulai hari Minggu (22/7) dengan agenda penyampaian visi, misi, dan program setiap pasangan calon dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta.
Walau tidak ada dialog dengan anggota DPRD ataupun publik, ribuan pendukung pasangan calon memadati Gedung DPRD hingga jalan di depannya.
Setiap pasangan calon diberikan waktu 45 menit untuk menyampaikan visi, misi, dan program. Namun, semua pasangan calon tidak memanfaatkan secara penuh waktu yang diberikan.
Pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar, yang memperoleh kesempatan pertama, hanya 18 menit saat memaparkan program mereka: "Ayo Benahi Jakarta Menuju Jakarta sebagai Kota Jasa yang Modern, Aman, dan Sejahtera".
Dalam pemaparannya, Adang menyampaikan konsep, arah, dan kebijakan dasar membenahi Jakarta. Dani menyampaikan program aksi yang akan dilakukan jika terpilih nanti. "Jakarta ke depan membutuhkan paradigma pembangunan perkotaan dari paradigma pembangunan infrastruktur terpadu ke paradigma pembangunan perkotaan," kata Adang.
Fauzi Bowo, tanpa disertai Prijanto, menyampaikan visi, misi, dan programnya selama 32 menit. Dengan konsep "Membangun Jakarta yang Nyaman dan Sejahtera untuk Semua", Fauzi menonjolkan pengalamannya sebagai pejabat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengalaman itu dinilai penting untuk bisa menyelesaikan masalah rakyat Jakarta dengan lebih cepat.
"Kehadiran saya bersama Saudara Prijanto bukan sekadar mengembangkan program pembenahan, tetapi akan secara langsung merombak sistem manajemen pemerintahan, menata ulang rekrutmen dan promosi pejabat, serta menyegarkan sistem kepemimpinan untuk mengoptimalkan daya kerja birokrasi," kata Fauzi.
Ketua DPRD DKI Jakarta M Ade Surapriatna menegaskan, visi, misi, dan program yang disampaikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu akan menjadi dokumen resmi daerah dan menjadi acuan pembangunan Jakarta ke depan.
Kampanye damai
Pendukung kedua pasangan calon yang memadati Gedung DPRD di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, menggunakan berbagai atribut, mulai dari bendera, kaus, hingga pernak-pernik. Selama tiga jam para pendukung kedua kubu "bertemu" di jalan di depan Gedung DPRD, tetapi tidak ada insiden yang terjadi. Pendukung kedua kubu bahkan nyaris bergabung.
Selama berkumpul di Kebon Sirih, kubu pendukung sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang sibuk mencari makan dan ngobrol bersama, sekadar duduk-duduk, mendengarkan orasi, bahkan ada yang bernyanyi bersama.
"Suasana damai itu awal dan bukti bahwa warga Jakarta tidak menginginkan konflik dalam pilkada kali ini," kata Ketua Kelompok Kerja Kampanye Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Muhamad Taufik. (MZW/NWO/KSP)

0 comments: