Monday, July 23, 2007

Mahasiswa IPDN Diduga Keroyok Warga Jatinangor

KOMPAS - Senin, 23 Juli 2007

Bandung, Kompas - Wendi Budiman bin Rohman (21), warga Dusun Ciawi RT 3 RW 4, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/7), tewas setelah dikeroyok sekitar 10 orang yang diduga mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN. Korban menderita luka di kepala belakang, rahang, pelipis kiri, dan memar pada tubuh.
Menurut paman korban, Ii Ja’i (40), pengeroyokan terjadi Sabtu sekitar pukul 23.00. Ketika itu Wendi bersama dua temannya, Adik dan Denny, mengunjungi lokasi permainan biliar (bola sodok) Pooltime di Pusat Perbelanjaan Jatinangor Town. Di sana rokok yang diisap Wendi diambil oleh salah seorang yang diduga praja IPDN berinisial CHR.
Saat itu sempat terjadi perang mulut. Korban dipukul dan tubuhnya dihantamkan ke tembok. Tak puas, CHR memanggil sejumlah temannya, dan datanglah sembilan orang. Mereka kemudian bersama-sama memukuli Wendi hingga pingsan. Para pelaku kemudian menghilang, sementara Wendi dibawa pulang oleh karyawan biliar.
"Informasi yang kami dapat, pelakunya adalah praja IPDN. Itu saya dengar dari petugas satpam dan saksi di Pooltime. Sampai saat ini saya masih yakin pelaku adalah praja IPDN, apalagi pelaku disebut-sebut berambut cepak," kata Ii.
Saat diantarkan karyawan biliar pada Sabtu malam, keluarga korban tidak menaruh kecurigaan sebab tidak ada luka serius pada tubuh korban. Kecurigaan baru muncul setelah pada Minggu pukul 11.00 korban tak bisa bangun, bahkan tampak bercak darah di kepalanya.
Keluarga lalu membawa korban ke Puskesmas Jatinangor yang selanjutnya merujuk ke Rumah Sakit Sumedang. Pukul 17.30 Wendi meninggal. "Kami langsung berkoordinasi dengan Polsek Jatinangor. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk proses visum," kata Ii.
Tujuh orang diperiksa
Hingga Minggu malam, polisi masih memeriksa tujuh saksi terkait pengeroyokan terhadap Wendi. "Untuk sementara, penyelidikan baru mengarah kepada dugaan keterlibatan praja IPDN sebagai pelaku pengeroyokan," kata Kepala Polres Sumedang Ajun Komisaris Besar Budi Setiawan.
Pelaksana Tugas Rektor IPDN Johanis Kaloh menyebutkan belum ada laporan bahwa praja IPDN terlibat.
Ketua Komisi Disiplin IPDN Burhanuddin Dalil yang ditemui di sekitar Kantor Polsek Jatinangor menegaskan, dia baru mendengar keterlibatan praja dalam kematian Wendi. Namun yang pasti, semua praja harus berada di asrama sebelum pukul 21.00 dan harus mengenakan seragam saat berada di luar.
"Apakah benar itu praja? Lebih baik diserahkan kepada hasil penyelidikan polisi," ujar Burhanuddin. (CHE/ELD)

0 comments: