KOMPAS - Senin, 23 Juli 2007
Minta Pramuka Tunjukkan Jati Diri Bangsa yang Terhormat
Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat dunia untuk memiliki tanggung jawab, komitmen, dan aksi bersama untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman pemanasan global dan perubahan iklim.
Komitmen dan tanggung jawab bersama tersebut harus diikuti dengan aksi nyata seluruh umat manusia sejagat. Ajakan Presiden Yudhoyono itu disampaikan saat memberikan amanat untuk melepas kontingen Gerakan Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia XXI di Inggris di halaman Istana, Jakarta, Minggu (22/7) siang.
"Saya senang dan mendukung penuh jika kontingen Jambore Pramuka Dunia kita mengangkat tema pemanasan global dan perubahan iklim untuk bersama- sama mengajak masyarakat sedunia memiliki tanggung jawab, komitmen, serta aksi bersama untuk menyelamatkan Bumi kita dari global warming dan perubahan iklim," ujar Presiden Yudhoyono.
Presiden meminta kontingen Gerakan Pramuka Indonesia menyampaikan bahwa umat manusia sedunia sendirilah yang bisa menyelamatkan Bumi yang dihuninya.
"Tema jambore ’One World, One Promise’ harus dilanjutkan dengan satu dunia satu komitmen serta satu dunia dan satu tindakan. Bagaimana semua bangsa di dunia ini menyelamatkan Bumi-nya? Melakukan aksi nyata di seluruh jagat untuk menyelamatkan kehidupan dan Bumi kita," katanya.
Sore harinya, saat menerima peserta lokakarya dan pertemuan gerakan lingkungan hidup Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Presiden Yudhoyono meminta seluruh komponen bangsa menghentikan penebangan hutan dan pencurian kayu secara ilegal agar kerusakan lingkungan hidup manusia di Bumi tidak terus berlanjut.
"Demi kita semua, demi anak cucu kita dan generasi kita di masa depan. Dalam kaitan itulah, saya berikan apresiasi kepada keluarga NU atas tekadnya untuk gerakan nyata dan gerakan ibadah untuk membantu pemerintah, membantu masyarakat, untuk mengatasi lingkungan hidup yang bisa memberikan pengaruh," tutur Presiden Yudhoyono.
Jambore Pramuka Dunia
Sementara itu, di hadapan 350 anggota kontingen Gerakan Pramuka Indonesia, Presiden mengingatkan mereka yang akan mengikuti Jambore Dunia XXI di Hylands Park, Essex, Inggris, 27 Juli hingga 8 Agustus, dapat menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang terhormat, memiliki sejarah, peradaban, dan kebudayaan yang tinggi.
Yudhoyono yakin kontingen Indonesia di tengah-tengah pergaulan dunia tidak akan kalah sikap profesionalismenya dengan kontingen Pramuka lainnya.
Presiden Yudhoyono yang mengenakan seragam Pramuka itu didampingi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar dan sejumlah menteri lainnya serta kakak-kakak yang ikut mendampingi ke Inggris.
Presiden meminta anggota kontingen Pramuka Indonesia jangan terpengaruh pada gaya dan kepribadian bangsa lain mengingat masing-masing bangsa memiliki ciri khas sendiri-sendiri. "Tunjukkan bahwa bangsa kita terhormat. Bangsa yang memiliki sejarah, peradaban, dan kebudayaan tinggi. Tunjukkan profesionalitas seorang Pramuka, cara berpakaian, sikap, disiplin, kreativitas, kerja sama, serta kepemimpinan," ujarnya.
Menurut Presiden, kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga harus menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa agar bendera Merah Putih dan panji-panji Pramuka Indonesia yang berkibar dapat dihormati dan dibanggakan siapa pun.
Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Presiden Yudhoyono meminta kontingen Gerakan Pramuka Indonesia menyampaikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai dan tidak mengabaikan persoalan global masyarakat dunia. (har)
Monday, July 23, 2007
Presiden Ajak Selamatkan Bumi
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:15 AM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment