KOMPAS - Kamis, 09 Agustus 2007
Jakarta, Kompas - Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung memilih Indonesia sebagai negara ASEAN pertama yang dikunjunginya sejak ia terpilih tahun lalu.
Pilihan pertama Vietnam untuk Indonesia ini dimaknai sebagai sebuah keistimewaan dan menggarisbawahi hubungan khusus Indonesia dan Vietnam.
"Kunjungan PM Vietnam ke Indonesia sebagai rangkaian kunjungan ke enam negara ASEAN. Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi. Ini menggarisbawahi hubungan khusus Indonesia dan Vietnam," ujar Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima PM Vietnam dan anggota delegasinya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/8).
Kekhususan hubungan Indonesia dan Vietnam digarisbawahi PM Tan Dung dalam pertemuan empat mata dan pertemuan bilateral. Kekhususan hubungan itu didasari kesamaan Indonesia dan Vietnam dalam berjuang memperoleh dan menegakkan kemerdekaan.
Presiden dan Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono menyambut PM Tan Dung dan anggota delegasinya di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menurut Hassan, dalam pertemuan itu Indonesia dan Vietnam sepakat untuk memantapkan hubungan bilateral di semua aspek, yang sejak tahun 2003 dikemas dalam bentuk kerja sama komprehensif.
Pemimpin kedua negara juga membicarakan hal-hal yang terkait dengan upaya memajukan kerja sama ASEAN di tengah proses transformasi ASEAN menuju pembentukan komunitas ASEAN.
Meningkat pesat
Secara khusus, dalam pertemuan itu disinggung mengenai pesatnya peningkatan perdagangan Indonesia dan Vietnam pada tahun 2006, yang mencapai 1,8 miliar dollar AS.
Dari jumlah itu, Indonesia mendapat surplus 240 juta dollar AS. Meskipun meningkat pesat, nilai perdagangan tersebut belum mencapai potensi penuh Indonesia dan Vietnam.
Dalam pertemuan itu juga dibicarakan keuntungan investasi yang diperoleh Vietnam dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam lima tahun terakhir mencapai 8,3 persen. Kesepakatan perjanjian landas kontinen kedua negara akan menjadi landasan kerja sama eksplorasi minyak oleh Pertamina, Petronas, dan Petrovietnam.
Setelah pertemuan empat mata dan pertemuan bilateral, Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri Tan Dung menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman di bidang kerja sama kebudayaan dan nota kesepahaman antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Inspektorat Pemerintah Vietnam.
"Dalam nota kesepahaman soal korupsi disepakati untuk saling menukar pengalaman dan saling membantu di bidang hukum," ujar Hassan.
Pertemuan tidak menyinggung secara langsung masalah bergesernya investasi perusahaan multinasional dari Indonesia ke Vietnam.
Hassan menilai pergeseran itu wajar saja karena investor akan terus bergerak dan bergeser ke tempat yang lebih menguntungkan. Untuk menghormati tamu dari Vietnam, semalam berlangsung jamuan kenegaraan di Istana Negara. (INU)
Thursday, August 09, 2007
Hubungan Bilateral: PM Vietnam Mengutamakan Indonesia
Posted by RaharjoSugengUtomo at 10:03 AM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment