Tuesday, July 10, 2007

Piala Asia 2007: Warga Optimistis Indonesia Bisa Atasi Bahrain

KOMPAS - Selasa, 10 Juli 2007

Jakarta, Kompas - "Indonesia bisa menang!" teriak Brian (10), siswa kelas V sekolah dasar homeschooling, menyemangati para pemain tim nasional Indonesia yang melintas di depannya dan baru selesai berlatih di Lapangan PSSI, Senayan, Senin (9/7) sore. Ditemani bapaknya, bocah bertubuh subur itu tak beranjak dari balik pagar lapangan sebelum bus pengangkut pemain timnas lenyap dari pandangannya.
"Saya percaya, Indonesia pasti menang," lanjut Brian. Menurut sang ayah, ia telah mengantongi tiga tiket laga Indonesia di penyisihan Grup D, termasuk Indonesia versus Bahrain di Gelora Bung Karno, Selasa sore.
Seperti sekitar 220 juta warga negeri ini, Brian mendambakan sepak bola Indonesia mengakhiri masa paceklik prestasi di ajang Piala Asia 2007. Dukungan warga pada perjuangan tim Merah-Putih tercermin dari antusiasme dan kesetiaan mereka mendampingi pemain timnas saat berlatih di Lapangan PSSI sore itu.
Ponaryo Astaman dan kawan- kawan juga mendapat suntikan motivasi dari Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang menengok latihan pada sore itu. "Saya harapkan, kalian mempertahankan martabat bangsa. Anda pasti bisa," ujar Wapres, didampingi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.
"Jika menang, Anda pasti dielukan-elukan di daerah. Akan tetapi, kalau kalah, Anda mungkin agak dilupakan orang." Wapres pun membakar semangat juang dan memompa kepercayaan diri pada pemain.
"Kalian ini terpilih dari 200 juta penduduk Indonesia. Mereka hanya terpilih dari sekitar satu juta penduduk. Mereka berlatih di pasir, kalian berlatih di lapangan rumput. Apa yang bisa mereka lakukan untuk menang dalam pertarungan melawan kalian?" kata Wapres retoris.
Danurwindo dan Widodo Cahyono Putro, mantan pelatih dan pemain timnas di Piala Asia 1996, menyatakan, Indonesia bisa memenangi laga melawan Bahrain jika punya motivasi tinggi. "Di Piala Asia 1996 kami diremehkan banyak orang, tetapi itu membuat motivasi kami berlipat ganda dan kami bisa mengimbangi Kuwait 2-2 yang baru juara Teluk," ujar Danurwindo.
"Jangan pernah merasa kalah dulu, jangan gugup, dan konsentrasi jangan lepas," tambah Widodo, pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di Piala Asia. Gol pertama yang dibuatnya itu ialah gol terbaik Piala Asia 1996.
Danurwindo dan Widodo juga mengingatkan para pemain agar mampu menjaga tempo permainan. "Persoalan timnas sebenarnya bukan soal stamina yang selama ini didengungkan, tetapi karena mereka tidak mampu mengatur ritme permainan," ujar Danurwindo yang diamini Widodo.
Menurut keduanya, Indonesia kali ini lebih beruntung karena menjadi tuan rumah. Kapten tim, Ponaryo Astaman, berharap pada dukungan suporter. "Merah-Putihkan Senayan. Dukungan penonton akan membuat pemain lebih bersemangat," ujarnya.
(HAR/RAY/SAM)

0 comments: