Saturday, August 25, 2007

Gunung Karangetang Kembali Meletus

KOMPAS - Sabtu, 25 Agustus 2007

Siau Timur, Kompas - Gunung Karangetang (1.784 meter) di Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali meletus dan memuntahkan lava pijar, Jumat (24/8) sekitar pukul 06.00. Letusan kali ini tidak sampai membuat warga panik. Aktivitas warga Siau Timur tetap berjalan normal.
Dari Kelurahan Ulu, Siau Timur, sekitar 10 kilometer dari Gunung Karangetang, letusan terdengar jelas, tetapi tidak sekuat letusan Selasa malam yang sempat membuat warga panik.
Bupati Sitaro Idrus Mokodompit mengatakan, warga Siau Timur sudah semakin terbiasa mendengar letusan Karangetang. Apalagi tahun-tahun sebelumnya, Karangetang yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu sudah berkali-kali meletus.
Meski demikian, Idrus meminta warga Siau Timur tetap waspada. Ia juga mengimbau warga yang bermukim di sekitar lereng Karangetang untuk tetap mengungsi. "Warga jangan dulu kembali ke rumah atau berkebun sampai status Karangetang diturunkan," kata Idrus.
Kepala Subbidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Agus Budianto mengatakan, status Karangetang masih Awas. Melihat pola aktivitas atau getaran Karangetang dalam beberapa hari terakhir diperkirakan aktivitas gunung api itu masih cukup tinggi dan sewaktu-waktu bisa mengeluarkan lava pijar.
Berdasarkan pengamatan di Siau Timur, aktivitas warga setempat tidak banyak terpengaruh dengan letusan Gunung Karangetang. Warga tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Sekolah, kantor-kantor pemerintahan dan swasta, serta pasar tetap buka.
Di jalan-jalan utama Kecamatan Siau Timur, kendaraan tetap mondar-mandir. Arus penumpang kapal antarpulau juga cukup tinggi.
Namun, aktivitas warga di sekitar lereng Gunung Karangetang, seperti di Kelurahan Tatahadeng dan Desa Dame, cukup terganggu dengan letusan dan semburan lava pijar.
Tidak berkebun
Sudah hampir dua pekan terakhir warga di kedua kelurahan itu tidak lagi berkebun karena takut terkena awan panas atau semburan lava. Sebagian besar atau 764 warga masih mengungsi di Kantor Kecamatan Siau Timur dan sejumlah rumah ibadah.
Sampai kemarin kebutuhan pengungsi, seperti makanan, air minum, dan obat-obatan, masih mencukupi. Namun, pengungsi mengeluhkan minimnya fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di sekitar lokasi pengungsian.
Sementara itu, aktivitas Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa dan Minahasa Tenggara sudah semakin normal. Petugas Pos Pengamat Gunung Api Soputan Fandy Rumimper mengatakan, sampai kemarin sore tidak ada lagi gempa tremor ataupun gempa guguran. (rei/che)

0 comments: