Tuesday, August 07, 2007

Poster Masih Menempel

KOMPAS - Selasa, 07 Agustus 2007

Sutiyoso Imbau Warga Jangan Golput

Jakarta, Kompas - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengimbau warga agar membantu membersihkan semua atribut dan alat peraga kampanye pilkada di wilayah masing-masing, Senin (6/8). Petugas kelurahan kesulitan membersihkan poster yang tertempel di dinding karena sulit dilepas dan jumlahnya banyak.
Pembersihan poster dan semua alat peraga lain harus dilakukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara, 8 Agustus 2007. Pembersihan itu merupakan bagian dari masa tenang pilkada.
Menurut pengamatan Kompas, di wilayah Cipete dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, banyak poster kedua pasang calon masih tertempel di dinding pagar dan rumah, terutama yang menghadap ke jalan. Sebagian besar spanduk dan baliho sudah dicopoti, tetapi bendera partai pendukung masih ada yang terpasang.
Roni, salah seorang petugas pertahanan sipil (hansip) di Cipete, mengatakan, pembersihan poster di dinding memakan waktu lama karena menempel kuat.
Di Jalan M Saidi Raya, Jalan Raya Ciledug, sekitar kawasan Pasar Cipulir, hingga Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, poster bergambar pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur masih banyak menghiasi tembok, pagar seng, dinding rumah penduduk dan pertokoan, serta halte bus.
Kondisi serupa tampak di Jalan Swadarma, Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Palmerah (Jakarta Barat) hingga kawasan Tanah Abang serta kawasan Jakarta Pusat lain seperti di Senen, Johar Baru, dan Cempaka Putih.
Beberapa warga bersama petugas hansip berpakaian seragam hijau berusaha membersihkan poster tempel. Pembersihan poster memakan banyak waktu karena harus satu per satu dikikis menggunakan sekop kecil atau pisau. Beberapa orang menggunakan kain lap basah agar lem poster melunak dan poster mudah dilepas dari dinding.
Satu baliho berukuran sekitar 10 meter x 10 meter masih menempel di papan reklame, tepat di depan Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengingatkan, pembersihan semua atribut kampanye harus selesai sebelum hari pemungutan suara. Pemerintah ingin serius mendukung setiap tahap pilkada, termasuk saat masa tenang.
Jangan golput
Menurut Sutiyoso, selain membantu membersihkan, warga DKI yang mempunyai hak pilih juga diimbau agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di lingkungan masing-masing dan menggunakan haknya untuk memilih gubernur yang baru. Hari pemungutan suara diliburkan agar tingkat partisipasi masyarakat meningkat.
Sutiyoso berharap agar warga tidak menghiraukan seruan untuk menjadi golput dari kelompok tertentu. Golput dinilai merupakan wujud sikap tidak bertanggung jawab dengan tidak memilih gubernur, tetapi mau menikmati pembangunan yang dihasilkan. (ECA/NEL)

0 comments: