Wednesday, August 29, 2007

AdamAir: Kotak Hitam Diangkat dari Perairan Majene

KOMPAS - Rabu, 29 Agustus 2007

Makassar, Kompas - Dua kotak hitam pesawat AdamAir dengan nomor penerbangan KI-574 yang hilang di perairan Majene, Sulawesi Barat, dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado, 1 Januari 2007, telah ditemukan dan diangkat. Kotak hitam itu akan dikirim ke Washington, Amerika Serikat, untuk dianalisis.
Kotak hitam rekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR) ditemukan di koordinat 03.41.02 Lintang Selatan (LS) dan 118.08.53 Bujur Timur (BT). Adapun rekaman suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) ditemukan di koordinat 03.40.22 LS 118.09.16 BT, sekitar 21 meter dari FDR.
FDR ditemukan Senin (27/8) pukul 12.29 Wita di kedalaman 2.000 meter, sedangkan CVR ditemukan Selasa pukul 11.00 Wita di kedalaman yang sama.
Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal di Jakarta menyatakan, kotak hitam AdamAir diangkat dari lokasi yang telah dideteksi Kapal United State Naval Ship Mary Sears awal Januari lalu. Kapal AS itu mendeteksi pancaran sinyal underwater locator beacon (ULB) dengan alat towed pinger locator (TPL).
Menurut Jusman, penemuan kotak hitam AdamAir yang segera dikirim ke AS untuk dianalisis ini diharapkan dapat mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan AdamAir. Itu karena sampai saat ini belum bisa disimpulkan penyebab hilang dan jatuhnya AdamAir di Selat Makassar yang menewaskan 112 penumpang dan awaknya itu.
Menurut Jusman, pengangkatan kotak hitam ini merupakan hasil yang luar biasa mengingat kedalaman 2.000 meter, tempat kotak hitam berada, sangat sulit dijangkau dan belum pernah terjadi sebelumnya pengambilan di kedalaman ini. "Ini merupakan kerja yang luar biasa dan akan berdampak positif bagi dunia penerbangan Indonesia," kata Jusman.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menjelaskan, pengambilan kotak hitam dilaksanakan oleh tim dari perusahaan Phoenix (AS) menggunakan kapal tunda penyuplai lepas pantai berbendera Siprus dengan peralatan deep sea recovery robot yang dikendalikan dari kapal itu.
Selain lima awak Phoenix, dalam kapal itu ikut juga satu orang dari National Transport Safety Board (NTSB), satu orang dari Federal Aviation Administration (FAA), satu orang dari Boeing, dua orang dari KNKT, dua orang dari AdamAir, dan seorang dari BPPT. (NAR/ANG/DOE/OTW)

0 comments: