Thursday, July 26, 2007

Piala Asia 2007: Irak Cetak Sejarah, Tantang Arab Saudi di Final

KOMPAS - Kamis, 26 Juli 2007

Kuala Lumpur, Rabu - Tim Irak mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya, mereka lolos ke final Piala Asia setelah memukul juara dua kali, Korea Selatan, melalui adu penalti 4-3. Tim Negeri Seribu Satu Malam itu akan menantang Arab Saudi di final di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/7).
Arab Saudi lolos ke final setelah memukul juara bertahan, Jepang, 3-2 (1-1), pada semifinal di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa (25/7). Striker Malek Maaz menjadi penentu kemenangan tim Singa Padang Pasir setelah gol keduanya di menit ke-57 menjebol gawang Yoshikatsu Kawaguchi.
Korea Selatan dan Jepang, dua tim yang tersingkir di semifinal, masih menjalani laga perebutan posisi tiga dan empat di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sabtu lusa. Laga ini menjadi penentu tim yang lolos otomatis ke putaran final Piala Asia 2011, bersama tim juara dan runner-up.
Sabri pahlawan
Kembali ke laga Irak. Adu penalti Irak versus Korsel digelar setelah kedua tim bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu. Kiper Irak, Noor Sabri, menjadi pahlawan timnya setelah melakukan penyelamatan krusial saat menepis tendangan Yeom Ki-hun.
Tim polesan Pelatih Jorvan Vieira itu memastikan kemenangan setelah tendangan Kim Jung-woo membentur tiang gawang. Irak pun lolos ke final Piala Asia untuk pertama kalinya. Sebelumnya, prestasi tertinggi mereka adalah peringkat keempat di Piala Asia 1976.
Bernyanyi di ruang ganti
Terkait lolosnya Arab Saudi ke final, striker Malek Maaz menyatakan kegembiraannya dengan hasil tersebut. "Pertandingan tadi begitu luar biasa. Saya gembira karena bisa mempersembahkan dua gol," kata Malek.
Para pemain Arab Saudi bernyanyi-nyanyi di ruang ganti. Mereka juga dikunjungi Pangeran Nawaf bin Faisal, Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF). "Kami mendapat ucapan selamat dari Pangeran Nawaf. Ia menyebut kami sebagai tim impian yang membawa martabat bangsa," kata Yasser Al Qahtani, kapten Arab Saudi, saat ditemui di mix zone seusai laga. "Kini konsentrasi kami adalah laga final. Kami tahu tim Irak karena mereka bermain seperti kami."
Sebaliknya, para pemain Jepang tertunduk lesu saat keluar dari ruang ganti pemain. "Tentu saja kami sangat kecewa dengan hasil tersebut," kata salah seorang pemain Jepang singkat.
Apa pun hasil final nanti akan bersejarah. Arab Saudi berpeluang menjadi tim Asia pertama yang juara empat kali. Mereka sebelumnya juara tahun 1984, 1988, dan 1996. Sementara jika Irak menang, itu akan menjadi gelar pertama bagi negeri yang hingga kini dilanda konflik itu.
(SAM/prasetyo eko,dari Hanoi, Vietnam)

0 comments: