Thursday, August 30, 2007

Perbankan Nasional agar Perluas Jangkauan Kredit

KOMPAS - Kamis, 30 Agustus 2007

Presiden Minta Bandara Dibebaskan dari Pungli

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kalangan perbankan nasional agar memberikan kredit lebih luas kepada pengelola usaha-usaha kecil dan mikro. Selain itu, para bankir diminta tidak takut dalam mengambil keputusan bisnis secara mandiri, tidak perlu bergantung pada pihak lain.
"Saya minta betul, sektor yang sungguh produktif tolong dialiri kredit. Jangan pagi-pagi dikatakan ini tidak produktif. Jangan diyakini terlalu dini, siapa tahu produktif dan mereka dapat mengembangkan (bisnis). Kalau tidak didanai, rugi kita," ujar Presiden di hadapan bankir yang ikut serta dalam Forum Strategis Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (29/8).
Presiden juga meminta agar penyaluran kredit diperluas sehingga dapat menjangkau banyak pihak yang memerlukannya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan, BI tengah membangun proyek percontohan pusat data usaha kecil dan menengah yang dibangun di delapan Kantor BI di beberapa daerah.
"Selain itu, BI mengembangkan pula data informasi bisnis di Indonesia," ujar Burhanuddin, seraya menuturkan bahwa salah satu penyebab kurang berjalannya intermediasi adalah kurangnya data mengenai bisnis.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan patung Proklamator Soekarno-Hatta di pintu gerbang jalan utama Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta.
Hapuskan pungli
Dalam kesempatan itu, presiden meminta agar PT (Persero) Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Provinsi Banten, Departemen Perhubungan, dan pemerintah daerah Tangerang segera membebaskan bandara dari praktik pungutan liar, khususnya di terminal bagi tenaga kerja Indonesia.
Praktik pungli dinilai akan dapat mengganggu nama baik bandara sebagai pintu gerbang turis mancanegara.
"Tolong pimpinan AP II, Menhub, dan pihak terkait lainnya untuk mengecek praktik tersebut. Kalau masih ada, tolong diperbaiki. Jangan sampai terjadi karena sangat mengganggu penumpang dan citra kita," ujar Presiden.
Tiru bandara Changi
Presiden juga meminta agar bandara dikembangkan menjadi bandara yang terbaik, seperti bandara internasional Changi di Singapura dan lainnya.
Di lokasi itu, Direktur Utama PT AP II Edie Haryoto dan Direktur Utama PT (Persero) Adhi Karya Saiful Imam menandatangani kontrak dimulainya pembangunan Terminal III Bandara Soekarno-Hatta.
Pembangunan terminal tersebut dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2008. Total investasinya mencapai Rp 359 miliar, dengan dana sendiri sebesar Rp 250 miliar. (har/joe)

0 comments: