KOMPAS - Jumat, 10 Agustus 2007
Pergelaran Budaya Pemantik Kerja Sama Antardaerah
SEMARANG, KOMPAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (9/8) malam, secara resmi membuka "Semarang Pesona Asia" yang berlangsung hingga 15 Agustus. Dimulai tahun ini, acara tersebut akan menjadi agenda tahunan untuk mendukung tekad menjadikan Semarang sebagai salah satu tujuan wisata utama Asia.
Dalam sambutan pembukaan Semarang Pesona Asia (SPA), Presiden menyatakan sangat mendukung SPA yang bisa menjadi ajang menjalin kerja sama di bidang pariwisata atau ekonomi, baik dengan daerah lain maupun dengan negara lain. Presiden bahkan minta agar setiap daerah bisa menampilkan kekhasan budayanya ke tingkat nasional maupun internasional.
Dalam pembukaan SPA kemarin, misalnya, Pemerintah Kota Semarang menampilkan beragam kekayaan budaya Jawa Tengah maupun Asia. Keberagaman itu terungkap, misalnya, dalam pentas tari Gunungan, tari Blekok, tari Tangan Seribu, tari Warak Dugder, dan Rampak Kenthong Purbamas dari Kabupaten Purbalingga, yang diramu menjadi tarian multikultural.
Pergelaran itu juga mengangkat semangat nasionalisme, tampak dari lagu Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan Padamu Negeri, yang dinyanyikan penyanyi seriosa kenamaan Christopher Abimanyu, diiringi Surya Orkestra Semarang.
Menurut Presiden, pergelaran budaya dapat menjadi pemantik kerja sama antardaerah dan antarnegara. Presiden mencontohkan pergelaran Semarang Pesona Asia di Kota Semarang mengangkat kekayaan budaya dan potensi ekonomi kota. Kekayaan dan potensi itu dipadukan dengan daerah dan negara-negara lain sebagai jembatan membangun kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi.
Forum itu bisa menjadi forum berinteraksi. Di bidang pariwisata, Semarang merangkum kekayaan budaya Asia dan Jawa Tengah. Di bidang ekonomi, Semarang ingin memperkuat investasi dan perdagangan.
Diwarnai unjuk rasa
Selain membuka SPA, Presiden juga meresmikan pabrik kaca PT Tossa Shakti dan industri lainnya di kompleks Kawasan Ekonomi Khusus Kaliwungu di Kabupaten Kendal.
Siang hari sekitar seratus mahasiswa berunjuk rasa di Videotron Jalan Pahlawan. Mereka yang menolak pelaksanaan SPA itu kemudian berjalan kaki ke RRI Semarang. Unjuk rasa berakhir ricuh karena sejumlah mahasiswa berusaha menurunkan bendera di halaman kantor RRI. Upaya itu sempat dicegah seorang pegawai RRI. Tarik-menarik tali bendera pun terjadi.
Sejumlah polisi datang ke lokasi dan menangkap dua mahasiswa, Yana Sukmaya (24) dan Budi Setiawan (22). Mereka selanjutnya dibawa ke kantor Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang untuk dimintai keterangan. (HAN/HEN)
Friday, August 10, 2007
Semarang Pesona Asia Dibuka
Posted by RaharjoSugengUtomo at 2:56 PM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment