Friday, August 10, 2007

Adang dan PKS Selamati Fauzi

KOMPAS - Jumat, 10 Agustus 2007

Kubu Fauzi: Itu Sikap Kesatria

Jakarta, Kompas - Adang Daradjatun dan Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan selamat kepada pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang telah mendapatkan kepercayaan masyarakat memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan. Kubu Fauzi menilai Adang bersikap kesatria dan terhormat.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan ucapan selamat itu dalam jumpa pers di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (9/8). Selain Adang dan Triwisaksana, hadir dalam jumpa pers itu Dani Anwar dan Ketua Tim Kampanye Igo Ilham.
Menurut Triwisaksana, PKS sudah mengumpulkan data lapangan di seluruh pelosok Jakarta. Hasilnya, perolehan pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar sebanyak 1.325.000 suara dan Fauzi Bowo-Prijanto sebanyak 1.770.000 suara. Jumlah suara tidak sah tercatat 163.000.
Triwisaksana menambahkan, Pilkada DKI yang berjalan aman dan lancar menunjukkan bahwa masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik. "Kami tidak menutup kenyataan bahwa masyarakat Jakarta memberikan kepercayaan lebih kepada Fauzi Bowo dan Prijanto," katanya.
Adang kemudian melontarkan pernyataan serupa. "Saya ucapkan selamat kepada Bang Foke yang unggul dalam Pilkada DKI Jakarta," kata Adang sambil memastikan tidak akan ada konflik atau gejolak pascapilkada.
Dari kubu Fauzi Bowo-Prijanto, Wakil Ketua Tim Kampanye Idrus Marham menilai sikap PKS dan Adang-Dani sebagai sikap kesatria yang patut dihormati dan dicontoh.
"Sikap yang ditunjukkan Adang ini memberikan pelajaran berharga bagi pendidikan politik, menciptakan kedewasaan politik. Jakarta memang harus menjadi contoh kedewasaan berpolitik," kata Idrus, yang berasal dari Partai Golkar.
Idrus berharap sikap kesatria yang ditunjukkan elite PKS dan Adang-Dani mengimbas ke akar rumput. "Kami sangat menghargai dan menghormati ucapan selamat itu. Begitu Fauzi dan Prijanto resmi menjabat, kami akan menggelar silaturahmi dengan PKS dan Adang-Dani," kata Idrus.
Setelah jumpa pers, Adang mengatakan, ia akan berolahraga kembali. "Saya punya waktu lagi untuk berolahraga. Jadwal tenis saya, setiap Selasa dan Kamis. Saya akan ajak Igo Ilham lari," katanya.
Tidak oposisi
Baik Triwisaksana maupun Adang menegaskan, mereka akan mendukung pemerintahan baru Provinsi DKI Jakarta.
Triwisaksana menyebutkan, Fraksi PKS di DPRD DKI akan memosisikan diri bukan sebagai oposisi. "Tapi kami akan menjadi kritis konstruktif. Kami tidak akan menghambat," ujarnya.
Di masa depan, kata Triwisaksana, PKS akan berkoalisi dengan partai politik lain. "Kami tidak bisa sendirian lagi. Pilkada DKI menjadi pelajaran. Kami kurang beruntung. Tapi perolehan suara membuat kami berbesar hati. Ini modal kami menuju pemilihan presiden tahun 2009," tuturnya.
Triwisaksana menambahkan, Adang dan Dani merupakan aset berharga bagi PKS untuk mengembangkan partai dan mengumpulkan massa. Posisi yang akan diberikan bagi Adang-Dani masih diperhitungkan.
Ia menganggap Pilkada DKI berhasil sebagai uji kekuatan mesin politik PKS di Jakarta. Kader-kader PKS berhasil membangun jejaring yang kuat dengan berbagai kelompok dan simpul massa untuk meraih sampai 43 persen suara.
"PKS menargetkan meraih 50 persen suara di Jakarta pada Pemilu 2009. Kader-kader PKS bersama dengan Adang Daradjatun berhasil menarik simpati masyarakat dan hal itu sangat berguna dalam pemilu mendatang," katanya.
Secara terpisah, Presiden PKS Tifatul Sembiring menyampaikan hal senada. "Kami di DPP akan mengusulkan ke Majelis Syura PKS agar Pak Adang bisa maju dalam pemilihan presiden tahun 2009," ujarnya.
Ia mengakui, pemilihan presiden adalah wewenang majelis syura dan selama ini hanya kader PKS yang bisa dicalonkan. "Tetapi kalau melihat perkembangan dalam Pilkada DKI ini, kami menilai kinerja Pak Adang luar biasa dan patut dipertimbangkan dalam Pilpres 2009," katanya.
Dalam kampanye yang baru lalu, Adang mengeluarkan dana Rp 5 miliar, Dani Rp 1 miliar, PKS Rp 2 miliar, dan sumbangan dana masyarakat Rp 50 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kemarin memuji langkah Adang sebagai sikap pemimpin yang bijak dan kesatria. Sikap mau mengakui kekalahan dan mengendalikan para pendukung menjadi modal utama keberhasilan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta. (KSP/ECA/MAM/WIN)

0 comments: