Thursday, June 14, 2007

Pemimpin Harus ke Lapangan

KOMPAS - Kamis, 14 Juni 2007

Presiden Resmikan Soropadan Agro Expo III 2007 di Temanggung

Temanggung, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta gubernur, wali kota, dan bupati menerapkan model kepemimpinan yang terlibat dan menerapkan pancayasa pembangunan pertanian untuk mengembangkan ekonomi berbasis pedesaan di daerah masing-masing.
Dengan demikian, para pemimpin daerah itu bisa meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga ketahanan pangan, dan mengangkat kehidupan para petani kecil.
"Mereka harus mau turun, melibatkan diri, dan memimpin langsung di lapangan untuk memberikan arahan dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dialami masyarakat," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutan pada pembukaan Soropadan Agro Expo (SAE) III 2007 di Subterminal Agro Soropadan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (13/6).
Tahun ini SAE mengambil tema "Membangun Mitra Meraih Pasar Global". Dalam acara itu Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, dan Gubernur Jateng Mardiyanto.
Menurut Presiden, untuk menjadi pemimpin yang terlibat dalam peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani kecil, para pemimpin daerah juga harus menerapkan lima pilar utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
Lima pilar yang ia sebut sebagai pancayasa itu adalah perbaikan infrastruktur, pemberdayaan kelembagaan pertanian, penguatan modal dan skema pembiayaan, revitalisasi penyuluhan pertanian, serta pengembangan pasar dan jaringan pemasaran.
Pengembangan pasar dan jaringan menjadi poin utama yang perlu diperhatikan. Para pemimpin daerah harus mampu mencari dan memberi celah aktivitas pasar bagi para petani. Mereka harus mengatur strategi pemasaran dan memasarkan produk-produk pertanian.
SAE III ini, menurut Presiden, merupakan peluang emas untuk membuka dan menjalin kemitraan. Kegiatan itu juga merupakan peluang menawarkan potensi di tingkat global. "Tentunya kualitas produk-produk lokal harus diperhatikan," ujarnya.
Dalam acara yang juga dihadiri 17 duta besar dan sembilan perwakilan duta besar negara-negara sahabat itu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, promosi menjadi pilar utama untuk masuk ke pasar internasional di tengah persaingan industri pertanian. Dengan promosi, suatu daerah bisa memperluas pasar dan memperkuat jaringan.
Ia menilai SAE III yang diikuti 94 stan dari beberapa daerah dan tiga negara sahabat (Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan) merupakan perwujudan sikap proaktif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. "Semoga bukan hanya kualitas produk saja yang ditingkatkan, tetapi juga perekonomian para petani kecil," kata Presiden. (AB4)

0 comments: