Wednesday, July 11, 2007

8.440 Warga Mengungsi

KOMPAS - Rabu, 11 Juli 2007

Gunung Gamkonora Terus Semburkan Api

Ternate, Kompas - Gunung berapi Gamkonora di Kecamatan Ibu Selatan, Halmahera Barat, Maluku Utara, terus menyemburkan api berikut material debu dan asap yang membubung di puncak gunung. Sepanjang hari Selasa (10/7) tercatat 15 kali letusan kecil. Sebanyak 8.440 warga dari delapan desa yang mendiami wilayah di kaki gunung itu telah mengungsi.
Mereka yang mengungsi berasal dari Desa Baru, Adu, Nanas, Jere, Gamsungi, Bataka, Ngawet, dan Talaga. Desa Gamsungi yang merupakan desa terdekat dengan gunung api tersebut kini telah tertutup debu. Bala bantuan untuk pengungsi juga minim. Pemerintah Provinsi Maluku Utara baru mengirim tenda dan mi instan pukul 15.00 kemarin.
Koordinasi bantuan di tingkat Satkorlak Provinsi Maluku Utara juga tak berjalan mulus karena Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara berada di Jakarta.
Proses evakuasi yang dilakukan pemerintah setempat berlangsung kurang mulus karena minimnya alat transportasi. Ribuan warga harus berjalan kaki belasan kilometer meninggalkan kediaman mereka. Wilayah aman yang bisa dijangkau dalam waktu singkat adalah Tosoa, sekitar 20 kilometer dari kaki Gamkonora.
Hingga Selasa petang proses evakuasi terus dilakukan Pemkab Halmahera Barat dengan dipimpin langsung oleh Bupati Namto Hui Roba yang baru kembali dari Jakarta, Selasa siang.
Gamkonora (1.635 meter dpl) sebenarnya sudah mulai aktif sejak Minggu, yang ditandai dengan suara gemuruh di puncaknya, tetapi warga baru panik ketika gunung itu menyemburkan lava pijar Senin dini hari. Camat Ibu Selatan Julius Marau sejak Minggu malam telah menginstruksikan warganya agar siaga menunggu proses evakuasi.
Butuh bahan pangan
Sebanyak 8.440 pengungsi kini terancam kekurangan bahan makanan. Cadangan beras milik Pemkab Halmahera Barat diperkirakan hanya cukup untuk dua hingga tiga hari ke depan.
Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Kabupaten Halmahera Barat Kalbi Rasyid mengatakan, bahan makanan yang sudah dikirim adalah 5,2 ton beras, 300 dus mi instan, dan lauk-pauk. Tambahan 3 ton beras dikirim Selasa petang. Bantuan tersebut didistribusikan ke pengungsian di Desa Tosoa, Goal, Kecamatan Ibu Selatan, dan Desa Tongute Ternate, Kecamatan Ibu Tengah.
Pasokan bahan makanan bisa bermasalah karena cadangan beras pemkab terbatas. Diharapkan pasokan logistik dari pemerintah provinsi segera dikirim.
Para pengungsi juga menghadapi persoalan air bersih karena hanya ada satu mobil tangki air yang beroperasi, minimal dibutuhkan tiga mobil tangki air. Selain itu, mereka juga memerlukan masker dan obat-obatan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 9 Juli pukul 16.30 menaikkan status Gunung Gamkonora dari Siaga menjadi Awas. Warga yang berdiam dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung dianjurkan mengungsi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Surono di Bandung, Selasa, mengatakan, ketinggian asap hitam kemarin sekitar 2.500 meter atau 1.500 meter lebih rendah dibandingkan Senin lalu. Namun, hal itu belum bisa diartikan aktivitas Gamkonora telah menurun. Surono mengimbau agar warga tidak panik karena tak ada indikasi aktivitas gunung akan memicu munculnya tsunami.
(ZAL/ANG/CHE)

0 comments: