Wednesday, July 11, 2007

KRI Yos Sudarso Sempat Terbakar

KOMPAS - Rabu, 11 Juli 2007

Jakarta, Kompas - Api dengan asap pekat sempat menyala di dek kamar mesin KRI Yos Sudarso yang tengah diperbaiki di galangan kapal PT Dok Koja Bahari, Jakarta Utara, Selasa (10/7) antara pukul 10.00 dan 13.00. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi seorang petugas jaga menderita sesak napas.
Lima unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 10.00, termasuk dari PT Bogasari Flour Mills. Seperti yang dituturkan Asisten Manajer Security, Safety and Fire Brigade Bogasari Yosef Luon, mobil berkapasitas 6.000 liter itu dikirim pukul 10.00 ke sekitar kapal. Api dan asap di kamar mesin dapat dipadamkan pukul 13.00.
"Api dan asap pekat muncul di kamar mesin. Bersama mobil pemadam dari instansi lain, air satu mobil tangki berkapasitas 6.000 liter yang kami kirimkan habis tersiram ke kapal. Petugas kami bekerja sampai pukul 13.00," kata Yosef.
Belasan wartawan yang hendak meliput kebakaran hanya dapat sampai gerbang PT Dok Koja Bahari karena dilarang masuk. Bahkan, tiga petugas yang baru turun dari kapal melempari wartawan dengan batu untuk menghalau. Talaosa, salah seorang wartawan, menyesalkan adanya kejadian tidak bersahabat itu.
KRI Yos Sudarso adalah kapal perang milik TNI AL yang dioperasikan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI AL di Surabaya, Jawa Timur. Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letnan Kolonel (L) Toni Syaiful menyebutkan, kapal buatan Belanda tahun 1960 ini naik dok karena sedang dalam pemeriksaan atau overhaul.
Menurut Toni, kebakaran tidak parah, tetapi dia enggan memerincinya karena sesuai dengan ketentuan internal TNI AL, setiap kapal yang masuk dok menjadi tanggung jawab Markas Besar TNI AL.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Kolonel (L) Bambang Darmawan menyebutkan, tidak ada kebakaran di KRI Yos Sudarso.
Namun, ia menyebutkan, kapal itu memang sedang dalam pemeriksaan di galangan kapal PT Dok Koja Bahari. Pada Selasa siang ada pengelasan di dek bawah. Bunga api yang memercik dari pengelasan itu mengenai serabut pelapis dinding (glass wool) dan menimbulkan asap pekat. Serabut berfungsi sebagai lapisan peredam suara dan panas.
"Pengelasan dilakukan oleh PT Dok Koja Bahari," kata Bambang Darmawan.
Pada saat kejadian seorang anggota TNI AL sesak napas, tetapi Bambang belum mengetahui identitas petugas itu. (cal)

0 comments: