Wednesday, August 01, 2007

Rusuh di LP Cipinang Dua Narapidana Tewas

KOMPAS - Rabu, 01 Agustus 2007

Jakarta, Kompas - Gara-gara pertandingan sepak bola, Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, rusuh, Selasa (31/7) pagi. Dua narapidana tewas, dua narapidana luka berat, dan lima narapidana luka ringan.
Jasad Sukamat alias Munte (37) dan Samsul Hidayat alias Slamet (28), dua korban tewas dalam kerusuhan massal itu, dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. Korban yang luka berat dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dua narapidana yang tewas adalah perampok yang menjalani hukuman 12 tahun dan empat tahun penjara.
Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan Untung Sugiono, kerusuhan berawal dari pertandingan sepak bola antarblok dalam rangka memperingati 17 Agustus. Karena terpancing emosi, antarsuporter bersitegang. Suasana panas saat itu dapat diredakan petugas.
Namun, Selasa pagi, kerusuhan meletus. Peristiwa itu diawali oleh Samsul yang sedang bertandang ke kamar Sukamat di Kamar 4 Blok Lama 2 EF. Mereka tak menyangka serombongan narapidana datang menyerang. Sukamat mengembuskan napas terakhir di poliklinik LP, sedangkan Samsul tewas di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.
Selasa malam kondisi LP telah kembali tenang setelah 450 polisi dari Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur diturunkan. Menurut Kepala Satuan Brigade Mobil (Brimob) Ajun Komisaris Besar Mohammad Roem, masih ada satu regu Detasemen B Brimob di Cipinang.
Polisi juga membawa sembilan narapidana ke Markas Polres Metro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan.
Keamanan lemah
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Mattalatta mengakui peristiwa ini menunjukkan sistem keamanan di LP masih lemah. "Kami akui, ada kelemahan. Masih ada kecerobohan, karena banyak senjata tajam yang tidak berasal dari dalam ditemukan saat kerusuhan itu," kata Andi kepada wartawan seusai memeriksa kondisi terakhir LP Cipinang.
Senjata tajam yang ditemukan antara lain pisau dapur, belati, gunting taman, dan paku besi. Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Robinson Manurung, ada 62 senjata tajam dengan berbagai jenis ditemukan seusai kerusuhan.
Andi melihat kerusuhan itu terjadi karena di LP terjadi pengelompokan atas simbol-simbol tertentu. "Narapidana adalah orang yang bermasalah dan memiliki tingkat emosi tinggi. Jika fanatisme terhadap sesuatu tidak dicairkan, akan muncul kondisi tidak sehat," katanya.
Narapidana yang menghuni LP Cipinang saat ini 2.099 orang dan tahanan 1.852 orang sehingga total ada 3.951 orang. Petugas pengamanan yang ada hanya 70 orang dan tidak bersenjata.
"Jika terjadi kerusuhan, kami minta bantuan polisi," kata M Akbar Hadi P, Kepala Subbagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan. (ARN/WIN)

0 comments: