Wednesday, August 01, 2007

Semburan Liar di Siring Membesar

KOMPAS - Rabu, 01 Agustus 2007

Sidoarjo, Kompas - Semburan liar yang muncul di kolam penampungan lumpur di Kelurahan Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (31/7), membesar. Semburan itu merupakan semburan liar ke-66 yang muncul di sekitar pusat semburan lumpur Lapindo.
Berdasarkan pengamatan petugas Fergaco (tim monitoring dan analisis gas berbahaya yang disewa Lapindo Brantas Inc), kemarin, semburan liar itu terlihat membesar jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Ketinggian semburan tersebut sekitar 50 sentimeter di atas genangan lumpur dengan diameter semburan sekitar 3 meter.
Petugas Fergaco tidak bisa mendekati semburan karena semburan berada di tengah kolam penampungan lumpur sehingga petugas tidak bisa mendeteksi gas yang keluar dari semburan. Namun, berdasarkan pemantauan yang dilakukan dari tanggul kolam atau sekitar 20 meter dari semburan, tidak terdeteksi adanya gas berbahaya.
Tekanan semburan air tersebut dipastikan besar karena semburan dapat menembus lumpur di kolam yang sudah mengering, apalagi ketebalan lumpur di kolam itu sudah mencapai 7 meter.
Kepala Humas Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur di Sidoarjo (BP BPLS) Achmad Zulkarnain mengatakan, semburan air tidak terlalu berbahaya karena kolam penampungan masih dapat menampung air yang keluar.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan, semburan-semburan liar kemungkinan akan terus muncul dalam radius sekitar 1,5 kilometer dari pusat semburan. Selain kawasan ini masuk dalam zona lemah, beban di atas permukaan tanah begitu besar menekan air formasi dan gas keluar.
Berkas dikembalikan
Terkait ganti rugi tanah dan bangunan yang terendam lumpur, salah seorang koordinator korban lumpur dari Jatirejo, Aschur, mengeluhkan dikembalikannya 72 berkas tanah dan bangunan korban lumpur oleh BP BPLS dengan alasan riwayat tanah itu kurang lengkap. Padahal, sebelumnya, berkas diterima oleh tim verifikasi.
"Seharusnya BP BPLS menyebutkan dengan jelas syarat apa yang harus kami penuhi," kata Aschur. (APA)

0 comments: