Monday, June 25, 2007

Akbar Siap Calonkan Diri Menjadi Presiden

KORAN TEMPO - Senin, 25 Juni 2007

Barindo tak akan jadi partai.

JAKARTA--Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan siap maju sebagai calon presiden dari Golkar pada Pemilihan Umum 2009. "Kalau Partai Golkar membuka konvensi, saya akan mencalonkan diri," katanya kepada Tempo kemarin.Akbar, yang kini Ketua Dewan Penasihat Barisan Rakyat Indonesia (Barindo), mengatakan pengalaman dan pengetahuannya sebagai menteri, pemimpin Partai Golkar, dan pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat menjadi modalnya maju mencalonkan diri menjadi presiden. "Saya sudah punya kesempatan menduduki jabatan penting dan harus disyukuri. Seandainya ada peluang lain, saya akan mencoba," ujarnya. Dia menyebutkan beberapa hal yang dikatakannya sebagai sumbangan penting bagi Golkar, antara lain pernah membawa Golkar melewati masa sulit dan menjadi partai pemenang Pemilu 2004. Namun, ironisnya, dia sendiri tidak berhasil maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2004 dari Golkar. Justru orang luar seperti Wiranto yang diajukan partainya. Meski berniat bertarung untuk kursi RI-1, Akbar membantah adanya kemungkinan menjadikan Barindo sebagai partai politik untuk ikut dalam Pemilu 2009. Dia menegaskan Barindo merupakan organisasi massa yang tidak akan berafiliasi dengan partai politik apa pun. "Saya tidak ada pikiran mendirikan partai politik baru," ujarnya.Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Syamsul Mu'arif mengatakan partainya membuka peluang bagi Akbar untuk mencalonkan diri menjadi presiden lewat mereka. "Golkar terbuka untuk siapa saja, termasuk Bang Akbar dan partai lain," katanya. "Tapi sampai sekarang kami belum menetapkan mekanisme, tata cara, dan prosedur pengajuan calon presiden dari partai."Biasanya, menurut Syamsul, pengajuan calon presiden dari Golkar akan melalui dua tahap seleksi. Pertama, melalui survei dari masyarakat. Kedua, dengan penentuan melalui rapat pemimpin nasional. "Prinsipnya akan sama dengan pencalonan sebelumnya," ujarnya. Dia mengatakan hasil survei merupakan dasar terkuat rekomendasi partai terhadap seorang calon. Rekam jejak dan pengalaman pendaftar, katanya, tidak akan menjadi acuan bagi partai. "Penentuan akan lebih didasarkan pada survei di masyarakat," katanya. "Setelah itu, ditentukan dalam rapat pemimpin nasional yang akan diselenggarakan sekitar Oktober-November 2007."Sementara itu, di Semarang, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyatakan tidak setuju terhadap wacana yang dilontarkan oleh mantan presiden B.J. Habibie, yang mengusulkan agar dibuka kemungkinan rakyat mengajukan calon presiden tanpa melalui partai politik. "Jika tidak melalui partai, siapa yang akan bertanggung jawab?" katanya memberi alasan. Sebelumnya, Habibie mengatakan reformasi berhasil mengubah sistem politik sehingga presiden dipilih langsung oleh rakyat. "Akan lebih bagus jika pada Pemilu 2009 rakyat diberi kebebasan mencalonkan presiden tanpa harus melalui partai."
KURNIASIH BUDI SOHIRIN

0 comments: