Monday, June 25, 2007

Presiden Menangis Dengar Derita Korban

KOMPAS - Senin, 25 Juni 2007

Bogor, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar paparan mengenai masalah yang lebih dari satu tahun dialami belasan ribu korban lumpur panas Lapindo Brantas Inc di Sidoarjo, Jawa Timur, di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/6).
Setelah menangis itu, Presiden Yudhoyono berjanji akan turun gunung mengatasi permasalahan korban.
Paparan mengenai permasalahan korban lumpur Lapindo disampaikan 20 wakil warga yang difasilitasi penulis Emha Ainun Nadjib untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Yudhoyono. Setelah pertemuan tertutup sekitar 90 menit, Emha yang berpakaian serba gelap langsung pergi.
”Kami sangat terharu, Bapak Presiden setelah kemudian melihat permasalahan dan penderitaan yang kami alami, dan melihat kenyataan belum jelasnya realisasi dari janji-janji, beliau sampai menangis,” ujar Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jatirejo Khoirul Huda seusai bertemu Presiden.
Khoirul yang bertugas sebagai juru bicara warga memberikan keterangan di halaman Masjid Al Istiqomah yang berjarak sekitar 300 meter dari Puri Cikeas Indah. ”Semoga ini pertanda baik bagi korban lumpur seluruhnya,” ujar Khoirul.
Turun gunung
”Secepat-cepatnya Presiden akan turun gunung. Turun gunung adalah bahasa beliau,” ujar Khoirul Huda.
Tidak dijelaskan apa arti turun gunung itu. ”Ada satu rantai informasi yang terputus. Apa yang didengar Presiden selama ini berbeda dengan realitas di lapangan. Untuk itulah Presiden akan mengecek realitas sebenarnya,” ujar Rahmat, wakil warga yang juga diterima Presiden. Ia mencoba menjelaskan arti turun gunung itu.
Menurut Khoirul dan Rahmat, kepada Presiden, wakil warga telah menyerahkan ”segepok” pernyataan warga yang minta realisasi dari janji pemerintah untuk memberikan ganti rugi langsung tunai secara bertahap, yakni 20 persen dan 80 persen.
Mereka yang diterima Presiden di kediamannya di Cikeas mengklaim mewakili 94 persen keluarga korban lumpur panas Lapindo yang berjumlah 10.478 keluarga. (INU)

0 comments: