Monday, June 25, 2007

Investor Australia gandeng sejumlah BUMN

BISNIS - Senin, 25/06/2007

JAKARTA: Sejumlah pemodal Australia diketahui akan menjalin kerja sama investasi bernilai miliaran dolar AS dengan beberapa BUMN. Sumber Bisnis yang terlibat dalam pembicaraan kerja sama tersebut mengungkapkan salah satu investor itu adalah Incitec-Pivot Ltd yang akan menanamkan modalnya lebih dari US$1 miliar. Kerja sama investasi itu dilakukan Incitec-Pivot Ltd dengan PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Rekayasa Industri.Dengan PT Pupuk Iskandar Muda, Incitec-Pivot Ltd akan membenamkan dana lebih dari US$700 juta untuk membangun pencairan dan gasifikasi batu bara (coal gas liquid) sebagai pengganti bahan bakar gas bagi BUMN itu yang diperkirakan segera habis.Sementara itu, dengan PT Rekayasa Industri, Incitec-Pivot Ltd bakal menanamkan modal US$350 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik gasifikasi guna memasok keperluan PT Pupuk Iskandar Muda.Sumber tadi mengungkapkan statement of mutual intent (pernyataan kerja sama saling menguntungkan) akan ditandatangani oleh Managing Director Incitec-Pivot Ltd Julian Segal, Dirut Interim PT Pupuk Iskandar Muda Abdul Aziz Pazsa, dan Dirut PT Rekayasa Industri Triharyo Soesilo, di Jakarta, besok. Kesepakatan itu akan disaksikan oleh Menneg BUMN Sofyan A. Djalil dan Menteri Perdagangan Australia Warren Truss."Investasi ini sangat besar dan dalam jangka waktu panjang. Khusus untuk PT Pupuk Iskandar Muda, kerja sama mencapai 20 tahun," ungkap sumber itu. Dia menjelaskan kerja sama yang dijalin dengan PT Pupuk Iskandar Muda sebenarnya telah berlangsung selama tiga bulan terakhir ini. Tahap awalKetika dikonfirmasi, Staf Ahli Menneg BUMN Loso Judijanto membenarkan rencana itu. Penandatanganan kerja sama itu, menurut dia, merupakan tahap awal investasi. "Saat ini, dalam proses feasibility study [studi kelayakan], karena aplikasi teknologinya sulit. Kami akan melihat teknologi yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan."Studi kelayakan itu direncanakan memakan waktu hingga tiga bulan sejak ditandatanganinya kerja sama tersebut. "Ya, itu bagus-bagus saja. Sejauh kerja sama business-to-business tersebut memberi keuntungan kepada masing-masing perusahaan, tidak masalah," tutur Loso.Ke depan, Incitec-Pivot Ltd juga berencana menjajaki kerja sama dengan PT KAI untuk membangun jalur kereta api pengangkut batu bara di Kalimantan dan Sumatra. Pembangunan itu juga masih dalam kerangka kerja sama antara Incitec dan PT Pupuk Iskandar Muda."Saat ini, kami masih menjajaki kerja sama dengan PT KAI. Kami akan bertemu dengan direksi PT KAI untuk membicarakan rencana kerja sama investasi tersebut," tambah sumber Bisnis tadi. Incitec-Pivot Ltd merupakan perusahaan Australia yang bergerak di bidang manufaktur dan produksi pupuk dengan kapasitas produksi sekitar 3 juta ton per tahun. Nilai hasil penjualan perusahaan itu mencapai US$1 miliar per tahun. Perusahaan itu merupakan hasil merger antara dua perusahaan pupuk terbesar Australia, Incitec Ltd dan Pivot Ltd, pada Juni 2003. Hingga 2005, investasi Australia di Indonesia tercatat US$ 9,43 miliar untuk 663 proyek. Australia merupakan penanam modal terbesar ke-10 di Indonesia setelah Jepang, Inggris, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Amerika Serikat, Korea Selatan, Malaysia, dan Jerman. Sementara itu, ekspor nonmigas Indonesia menurut negara tujuan hingga April 2007 menempati posisi kesembilan dengan nilai bulan itu mencapai US$184,1 juta (lihat tabel).Menneg BUM Sofyan A. Djalil pernah meminta PT Pupuk Iskandar Muda agar meremajakan mesin produksi dan mengubah bahan bakar sarana pabrik dari gas menjadi batu bara. Menurut dia, usia pabrik pupuk di Indonesia sudah tergolong tua dan konsumsi gasnya sangat boros.
(01/02) (redaksi@bisnis.co.id)
Bisnis Indonesia

0 comments: