Monday, June 25, 2007

Indeks cenderung negatif

BISNIS - Senin, 25/06/2007

JAKARTA: Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta pekan ini diperkirakan mendatar dengan kecenderungan negatif, sedangkan harga obligasi surat utang negara (SUN) diprediksi naik dengan berlanjutnya tren suku bunga rendah. Head of Research Trimegah Securities Arhya Winastu Satyagraha mengatakan pekan ini bursa saham domestik masih sepi sentimen, sehingga pergerakan lebih banyak didorong dari operan sentimen regional.Di samping itu, tuturnya, pergerakan bursa regional juga dipengaruhi oleh kondisi bursa AS, yang pada pekan ini dijejali banyak data a.l. data penjualan rumah, prediksi produk domestik bruto (PDB) kuartal satu, dan hasil rapat Federal Open Market Committee di penghujung bulan. "Bullish trend masih berlanjut didukung oleh faktor eksternal. Sampai saat ini indeks belum ada indikasi bakal terjadi koreksi tajam. Level 2.150-2.165 masih valid untuk pekan depan [pekan ini]," katanya akhir pekan lalu.Data penjualan rumah di Negeri Paman Sam dijadwalkan keluar hari ini. Survei ekonom yang dihimpun Bloomberg menunjukkan angka penjualan rumah pada Mei menurun menjadi 5,97 juta unit dari sebelumnya 5,99 juta unit. Secara bulan ke bulan turun tipis -0,3% dari semula 2,6%.Indeks kepercayaan konsumen yang diumumkan Selasa pekan ini diasumsikan turun menjadi 105 dibandingkan sebelumnya 108. Sementara itu, PDB tahunan pada kuartal pertama diperkirakan naik 0,2% menjadi 0,8%. Ekonom juga memprediksikan Fed rate akan bertahan di level 5,25% pada 29 Juni.Sepanjang pekan lalu, indeks tumbuh tipis 31,68 poin atau 1,49% dari level 2.120,64 menuju ke level 2.152,32 pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Saham yang banyak mengerek indeks naik a.l. PT Bumi Resources Tbk yang menyumbang 8,55 poin, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (5,68 poin), dan PT Unilever Indonesia Tbk (4,12 poin). Sebaliknya, saham yang menahan laju kenaikan IHSG adalah PT International Nickel Indonesia Tbk yang mengurangi penurunan sebanyak 4,99 poin dan PT Global Mediacom Tbk (2,82 poin).Harga SUNSementara itu, harga surat utang negara (SUN) selama dua pekan terakhir meningkat, menyusul spekulasi bank sentral akan terus memangkas tingkat suku bunga meski sudah diturunkan sebanyak 12 kali sejak Mei 2006.Imbal hasil SUN berkupon 10,25% yang bakal jatuh tempo pada Juli 2007 anjlok tujuh basis poin menjadi 9,64% pada pekan lalu, sedangkan harganya naik 0,829 atau Rp8.290 per nilai nominal SUN sebesar Rp1 juta menjadi 105,314. Imbal hasil bergerak berlawanan arah dengan harga obligasi."Surat utang Indonesia masih menjadi salah satu pilihan teratas kami," kata Edward Lee, ahli strategi obligasi pendapatan tetap di Standard Chartered Plc Singapura, seperti dikutip Bloomberg.
(pudji.lestari@bisnis.co.id)
Oleh Pudji Lestari
Bisnis Indonesia

0 comments: