KORAN TEMPO - Rabu, 30 Mei 2007
"Jangan-jangan mereka memang benar-benar menerima dana haram itu."
YOGYAKARTA -- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi kemarin menggelar aksi keprihatinan terkait dengan kasus dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan.
Mereka menyatakan kecewa terhadap sikap Amien Rais, mantan calon presiden, yang melunak dan memilih melakukan kompromi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus tersebut.
Aksi mereka dimulai dari perempatan Tugu Yogyakarta, lalu bergerak melalui Jalan Malioboro, dan berakhir di depan pasar tradisional Beringharjo.
"Kami minta Amien konsisten dengan visinya yang reformis untuk mengungkap segala kebobrokan yang ia ketahui," kata Dian Novita, yang menjadi koordinator aksi.
Para mahasiswa juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut tuntas kasus aliran dana ilegal yang dikumpulkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri itu.
"Sanksi hukum yang adil juga harus diterapkan kepada mereka, meski mereka adalah tokoh-tokoh nasional," ujar Dian.
Ungkapan kecewa dan kecaman terhadap Amien ini seolah menjadi antiklimaks terhadap aksi-aksi para mahasiswa sebelumnya.
Di Medan, misalnya, Senin lalu sejumlah elemen mahasiswa mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara untuk menyampaikan dukungan terhadap Amien terkait dengan pengakuan terbukanya sebagai penerima dana Rokhmin dalam kampanye presiden pad 2004.
Mereka juga menuntut Presiden dan sejumlah calon presiden lain agar jujur seperti Amien. "Jangan ada sikap tekan-menekan dan ancam-mengancam," kata Suhandi, koordinator aksi ratusan mahasiswa yang menyebut diri Komite Penegak Konstitusi dan Reformasi.
Dalam demonstrasi itu, mereka membawa serta spanduk dan poster-poster berisi dukungan kepada Amien.
Sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara yang menerima mereka pun menyatakan sikap jujur Amien merupakan contoh semangat reformasi yang tepat. "Kami mendesak agar departemen lain mengikuti jejak Departemen Kelautan untuk membuka aliran dana nonbujeter mereka kepada para calon presiden," ujar Abdul Hakim Siagian, salah seorang wakil rakyat daerah.
Di Surakarta, Jawa Tengah, dukungan terhadap Amien Rais pun sempat bermunculan dalam berbagai spanduk berlambang Partai Amanat Nasional. Di Jalan Samanhudi dan Jalan Agus Salim, misalnya, spanduk-spanduk itu bertulisan, "Terima kasih atas kejujuranmu", "Kami mendukungmu, Pak Amien", dan "Katakan dengan jujur walau itu pahit".
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Surakarta Hammi Mujadid mengatakan semua spanduk itu dibuat secara sukarela oleh para pendukung Amien Rais. "Kami tidak memerintahkan ataupun mengkoordinasi," katanya
"Itu adalah bentuk dukungan masyarakat Solo atas kejujuran dan keberanian Pak Amien membongkar ketidakbenaran."
Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit, mengatakan perdamaian antara Presiden dan Amien tidak akan banyak berarti dalam mendongkrak kembali popularitas yang sudah jatuh. "Rakyat justru beranggapan, jangan-jangan mereka memang benar-benar menerima dana haram itu."
SYAIFUL AMIN ANAS SYAHIRUL HAMBALI ERWIN DARIYANTO
Wednesday, May 30, 2007
Mahasiswa Kecewa Amien Rais Melunak
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:43 AM
Labels: HeadlineNews:KoranTempo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment