Thursday, May 31, 2007

Lumpur panas: Solidaritas untuk Korban Lapindo

KOMPAS - Kamis, 31 Mei 2007

Bandung, Kompas - Solidaritas terhadap satu tahun tragedi lumpur Lapindo juga disuarakan di Bandung. Massa dari dua kelompok yang berbeda, Rabu (30/5), mengadakan aksi solidaritas dengan menggelar aksi di depan Gedung Sate Bandung.
Massa datang dari Gerakan Aktifis Ramah Lingkungan (Geral), Mahasiswa Pancasila Jawa Barat (Mapancas Jabar), Taliwargi Masyarakat Sumedang (TAMAS), dan Komunitas Jatinagor, dan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Universitas Islam Bandung. Mereka sempat menggelar aksi teatrikal di jalan dan di depan pagar Gedung Sate.
Perwakilan Geral, Aap Salpudin, menyatakan, peristiwa satu tahun lumpur Lapindo membuktikan kalau bencana bukan terjadi karena alam semata. Namun, lebih karena keserakahan manusia, yang membuat lingkungan terlantar dan rusak demi uang. Oleh karena itu mereka menuntut agar pemulihan lingkungan segera dilakukan.
Sementara itu, HMI dalam aksinya menyuarakan tentang kinerja Susilo Bambang Yudhoyono dan JusuF Kalla yang tidak juga lekas menyelesaikan perkara ini. Padahal, ribuan orang kehilangan tempat tinggal, kehilangan mata pencaharian, kerusakan dan banyak anak yang putus sekolah.
Mereka juga menilai pemerintah terlalu memihak pengusaha kaya dibandingkan rakyat kecil. Oleh karena itu, mereka mendesak agar pemerintah melakukan tekanan pada Lapindo Brantas Inc agar bertanggung jawab.
Tinggalkan Pasar Porong
Di Jakarta, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengimbau warga Sidoarjo, yang menjadi korban luberan lumpur Lapindo Brantas Inc dan telah mendapatkan uang kontrak, segera pindah dari Pasar Porong.
Menurut Aburizal, sudah banyak warga yang mendapatkan uang kontrak rumah dan ganti rugi. "Bahkan ada satu orang yang mendapat Rp 56 miliar untuk rumah dan tanahnya yang luas," katanya. (che/lok)

0 comments: