Friday, May 18, 2007

Presiden RI Hargai Malaysia

Kompas - Jumat, 18 Mei 2007

Dinilai Lindungi TKI dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih dan menghargai sikap Pemerintah Malaysia yang saat ini tengah menyusun Rancangan Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan.
RUU Ketenagakerjaan itu dinilai memberikan hak yang sama dan dapat melindungi tenaga kerja Malaysia dan tenaga kerja asing, termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI).

Demikian disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, Rabu (16/5), seusai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong XIII Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah Sultan Terengganu Ke-16 dan Seri Paduka Baginda Permaisuri Agong Tuanku Nur Zahira di Istana Merdeka, Jakarta.
"Presiden mengapresiasi upaya Pemerintah Malaysia saat ini untuk melindungi tenaga kerja asing, selain juga tenaga kerja Malaysia sendiri dan juga termasuk TKI kita. Dari dua juta tenaga kerja asing, TKI kita berjumlah 1,4 juta," ujar Dino.
Menurut Dino, RUU Ketenagakerjaan itu akan memberikan hak yang sama kepada seluruh tenaga kerja asing dan tenaga kerja Malaysia. "RUU itu juga akan memberikan perlindungan secara hukum internasional terhadap pekerja asing," tutur Dino.
Presiden Yudhoyono saat menerima kunjungan Raja dan Permaisuri Malaysia itu didampingi Menko Perekonomian, Menko Kesra, Menko Polhukam, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Sekretaris Negara serta menteri lainnya. Adapun Raja dan Permaisuri Malaysia didampingi Duta Besar Kerajaan Malaysia Dato Zaenal Abidin Zain.
Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono, ujar Dino, mengingatkan pentingnya untuk selalu memberikan perhatian dan fasilitas terhadap 34.000 anak-anak keluarga TKI dalam bidang pendidikan, khususnya bagi mereka yang orangtuanya bekerja di areal perkebunan kelapa sawit Malaysia.
Dino juga menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono akan berkunjung ke Malaysia pada tanggal 27-28 Mei mendatang dan menghadiri pertemuan World Islamic Economic Forum di Kuala Lumpur. (har)

0 comments: