Tuesday, June 26, 2007

Kebakaran Gardu: Seorang Meninggal, Kerugian PLN Capai Rp 11 Miliar

KOMPAS - Selasa, 26 Juni 2007

Jakarta, Kompas - PT Perusahaan Listrik Negara memperkirakan kerugian akibat kebakaran di Gardu Induk Setiabudi Rp 11 miliar. Akibat ledakan itu, seorang korban bernama Asrori (27) meninggal dunia.
Direktur Transmisi dan Distribusi PLN Herman Darnel Ibrahim, Senin (25/6), mengemukakan, kerugian sebesar itu mencakup Rp 3 miliar untuk fasilitas kabel 20 kiloVolt (kV) dan Rp 8 miliar untuk peralatan kontrol dan proteksi sistem 150 kV. "Angka kerugian itu belum termasuk kerusakan fisik di GI (Gardu Induk) Setiabudi," kata Herman.
Kebakaran di GI Setiabudi yang terjadi pada Minggu siang menghanguskan seluruh isi fasilitas distribusi di lantai satu dan dua. Akibat kejadian itu, listrik di sebagian kawasan Setiabudi, Karet, dan Kuningan padam. Sampai kemarin malam kawasan Dukuh Atas dan Setiabudi masih gelap gulita. Upaya penormalan masih terus dilakukan.
Pihak PLN belum bisa memastikan pemicu ledakan di gardu tersebut yang kemudian merembet menjadi kebakaran. Sebelum ledakan di GI Setiabudi, terjadi ledakan di Gardu Distribusi (GD) Pedurenan. Kedua gardu itu berjarak sekitar 200 meter. Semula, PLN menduga terjadi hubungan arus pendek akibat putusnya kabel penghubung kedua gardu.
Direktur Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Wilayah Jakarta Raya dan Tangerang Azwar Lubis mengatakan, ledakan kabel atau gardu bisa terjadi jika terjadi kelebihan beban muatan listrik.
Akan tetapi, ledakan terjadi pada hari Minggu saat pemakaian listrik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hari kerja.
Korban
Ledakan di GD Pedurenan itu mengakibatkan empat orang luka bakar. Seorang di antaranya, Asrori, yang mengalami luka bakar sampai 100 persen akhirnya meninggal dunia Senin dini hari. Dua korban lainnya, yaitu Darono (20) dan Lambang (27), masih dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Kondisi Darono, teman Asrori, sudah semakin membaik. Namun, pemuda yang menderita luka bakar 70 persen itu belum bisa berkomunikasi. Korban lainnya, Romli (45), sudah diperbolehkan pulang.
Belasan teman dan keluarga Asrori yang berasal dari Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berkumpul di RSCM.
Saat Asrori sedang makan di warung sekitar 500 meter dari rumah kontrakannya, tiba-tiba gardu di depan warung tersebut meledak. (DOT/NEL)

0 comments: