Wednesday, June 27, 2007

'Percepat tangani musibah lumpur'

BISNIS - Rabu, 27/06/2007

SIDOARJO: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan percepatan penanganan musibah lumpur Sidoarjo sesuai Perpres No. 14/2007. "Penanganan lumpur Sidoarjo harus dilakukan lebih intensif dan ada percepatan di lapangan," ujar Presiden dalam kunjungan kerjanya ke wilayah musibah lumpur di Porong, Sidoarjo, kemarin.Percepatan yang diminta adalah manajemen penanganan lumpur, dampak sosial, dan relokasi infrastruktur penting. Dalam pertemuan maraton dengan pihak-pihak terkait, telah ada kesepakatan untuk proses percepatan.Untuk menangani dampak sosial, 522 kepala keluarga (KK) sudah diverifikasi oleh Timnas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (sebelum BPLS). Sedikitnya 359 KK telah dibayar ganti ruginya oleh Lapindo, sementara sisanya harus dibayar hari ini. Presiden juga menegaskan akan ada penjadwalan kembali terhadap pemberian ganti rugi 10.000 KK yang rumah dan asetnya tergenang lumpur.Penjadwalan itu dilakukan mulai 1 Juli sampai 14 September berupa pembayaran ganti rugi 20% kepada 1.000 KK setiap minggu, sehingga seluruhnya akan selesai dalam 10 minggu senilai Rp100 miliar.Sisa pembayaran ganti rugi sebesar 80%, menurut Yudhoyono, harus dibayarkan sesuai Perpres No. 14/2007, yaitu pembayaran dengan masa tenggang satu bulan sebelum kontrak rumah habis.Dia memerintahkan kepada Gubernur Jatim dan Bupati Sidoarjo agar membantu proses pemindahan rumah 766 KK (7,51%) yang masih ditampung di Pasar Baru Porong.Presiden juga menginstruksikan proses pemindahan instalasi PLN, jalan tol, kereta api, jalan arteri, selesai sebelum akhir tahun ini, sehingga awal 2008 sudah bisa ditenderkan.Dirut PT Lapindo Brantas Nirwan Bakrie menyatakan kesiapannya untuk memenuhi Perpres No. 14/2007 sesuai arahan dari Presiden.Belum berartiSementara itu, kehadiran Presiden Yudhoyono ke Sidoarjo dinilai belum memberi arti. Muhammad Mirdasy, anggota DPRD Jatim yang juga mantan Sekretaris Pansus Lumpur DPRD Jatim, mengatakan kehadiran Presiden diharapkan bisa memberikan solusi konkrit bagi pemulihan bencana lumpur."Kami sebetulnya agak kecewa karena Presiden selama dua hari ini hanya rapat-rapat saja. Meski sebelumnya [beberapa bulan lalu] Presiden pernah ke lokasi, tapi apa salahnya jika dalam tiga hari di sini disempatkan turun langsung ke lokasi," kata dia kepada Bisnis, kemarin.
(06/k21/Arif Pitoyo) (lutfil.hakim@bisnis.co.id)
Oleh Lutfil Hakim
Bisnis Indonesia

0 comments: