Monday, May 21, 2007

PTPN & swasta belum realisasi pasok CPO

Senin, 21/05/2007

JAKARTA: Sejumlah perusahaan minyak sawit berskala besar diketahui belum merealisasikan komitmen pasok crude palm oil (CPO) ke prosesor dalam program stabilisasi harga (PSH) minyak goreng hingga 16 Mei. "Cargill, Salim Group, Makin [Gudang Garam Group], Bakri Group, dan empat PT Perkebunan Nusantara [PTPN] hingga Rabu pekan lalu belum merealisasikan komitmen PSH minyak goreng ke wilayah yang sudah ditentukan," ungkap sumber Bisnis, akhir pekan lalu.
Menurut sumber itu, komitmen pasok PSH minyak goreng yang terealisasi hingga akhir pekan lalu (19 Mei) baru 23% atau sekitar 23.000 ton dari total yang ditargetkan sebesar 100.000 ton selama Mei. Jumlah ini merupakan kesepakatan saat rapat dengan Menperin.Bila mengacu arahan Wapres Jusuf Kalla, Gapki diminta? menambah alokasi pasok minyak goreng menjadi 150.000 ton, maka alokasi di lima daerah OP [sebelum PSH]? bertambah 50%.? Namun, hingga akhir pekan lalu penggelontoran minyak goreng ke pasar belum sesuai yang ditargetkan rapat evaluasi di Depdag 14 Mei. "Rencananya besok (21 Mei) digelar rapat evaluasi PSH minyak goreng di Depdag yang dihadiri oleh Gapki, GIMNI dan AIMMI."Menurut sumber Bisnis lainnya, belum terealisasinya komitment pasok CPO beberapa perusahaan besar kepada prosesor itu disebut-sebut masih menunggu rampungnya 'payung hukum' yang disiapkan pemerintah.Ketika dimintai konfirmasi soal PTPN yang belum merealisasikan pasok, Kepala Bagian Pengolahan PTPN IV Manilani Angkat, mengatakan manajemen telah memasok CPO. Namun, dia tidak mengetahui jumlah pasok CPO yang digelontorkan ke prosesor, dengan dalih urusan itu ditangani Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN. Kepala KPB Bagas Angkasa saat dikonfirmasi, ponselnya tidak aktif. Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI)? mengatakan PTPN mulai 16 Mei memasok CPO ke prosesor. "Tapi jumlah dan PTPN mana saya tidak tahu."Sumber Bisnis lainnya mengungkapkan Grup Salim pada 18 Mei mulai merealisasikan PSH sebesar 300 ton dari 2.500 ton.?? Namun, menurut Direktur Grup Salim Franciscus Welirang, kelompok usahanya mendapat penugasan memasok 5.000 ton CPO selama sebulan untuk OP minyak goreng. Tambah pasokMeski beberapa produsen masih seret dalam menggelontorkan CPO, Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Derom Bangun mengatakan produsen lainnya justru menambah pasok. "Perusahaan itu antara lain Sinar Mas dan Astra telah menambahkan pasok 3.000 ton."Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Deptan, Djoko Said Dhamardjati, mengusulkan direksi PTPN yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit diganti jika tidak mau menggelontorkan CPO untuk PSH minyak goreng."Saya kira direksinya [PTPN] bisa diganti jika mbalelo. Mereka kan sudah komit di depan Wapres untuk ikut menjalankan program itu."Sementara itu, Derom mengatakan Malaysia mulai Juni hingga medio 2008 menerapkan Cess (semacam pungutan) atas tandan buah segar (TBS) sawit. Dana itu digunakan untuk membiayai subsidi kepada prosesor minyak goreng. "Jika harga CPO berada di? kisaran RM1.500-RM1.600 per ton, pengusaha dikenakan pungutan RM2 per ton TBS." (m02, Yeni H. Simanjuntak, Master Sihotang, Bambang Supriyanto)
neneng.herbawati@bisnis.co.id
Oleh Neneng Herbawati
Bisnis Indonesia


0 comments: