Friday, June 08, 2007

Bunga Bank Turun Tiga Bulan Lagi

KORAN TEMPO - Jum’at, 08 Juni 2007

" Kalau suku bunga lebih turun lagi, nanti kredit juga akan meningkat," katanya.

JAKARTA -- Bunga pinjaman bank berpeluang terus menurun setelah kemarin Bank Indonesia kembali memangkas bunga patokan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 8,50 persen dari sebelumnya 8,75 persen.
Namun, penurunan bunga pinjaman, menurut Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Sukatmo Padmosukarso, diprediksi baru terjadi satu hingga tiga bulan ke depan. "Penurunan bunga tidak bisa sak deg, sat nyet (seketika)," katanya kemarin.
Direktur PT Bank Mandiri Tbk. Sentot A. Sentausa menambahkan, bunga pinjaman bank memang berpeluang turun. Namun, bank tidak bisa serta-merta langsung menurunkan bunga kredit atau pinjaman beberapa jam atau sehari setelah BI menurunkan bunga patokan. Sebab, katanya, bank masih menanggung tingkat bunga bawaan dari bulan-bulan sebelumnya. "Tunggu satu-tiga bulan lagi," ujarnya.
Dia memastikan bunga Bank Mandiri akan cenderung menurun. Dia merujuk pada langkah manajemen yang menurunkan bunga kredit hingga 100 basis poin (1 persen) sejak BI menurunkan bunga pada awal tahun lalu. "Sekarang suku bunga kredit produktif kami sekitar 13-15 persen, turun dari sebelumnya 16 persen," ujarnya.
Penurunan BI Rate kemarin adalah yang kelima sejak awal tahun ini. Waktu itu BI Rate masih berada di level 9,75 persen. "Membaiknya kondisi perekonomian lokal dan global jadi pertimbangan kami dalam menurunkan suku bunga," kata Direktur Perencanaan Strategis BI Budi Mulya saat jumpa pers di Jakarta kemarin.
Dia menyebutkan, hingga triwulan pertama 2007, perekonomian Indonesia tumbuh signifikan mencapai 5,97 persen, lebih tinggi dari perkiraan bank sentral. Laju inflasi inti tahunan (year on year) juga terkendali di level 5,62 persen, merupakan laju inflasi terendah dalam enam tahun terakhir.
Kondisi moneter juga relatif stabil, yang ditunjukkan oleh penguatan rupiah sebesar 2,9 persen dari 9.093 per dolar Amerika Serikat pada April menjadi Rp 8.800 per dolar pada Mei lalu. "Ini memberikan jaminan bagi landasan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut," ujarnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengatakan penurunan BI Rate seharusnya bisa direspons positif oleh pelaku pasar, perbankan, dan pengusaha. Sebab, penurunan bunga bisa mengurangi biaya bisnis, biaya investasi, dan menggerakkan investasi dalam negeri." Kalau suku bunga lebih turun lagi, nanti kredit juga akan meningkat," katanya.
SURYANI IKA SARI ANTON APRIANTO

0 comments: