Friday, June 08, 2007

Mantan Mendagri Yogie S Memet Wafat

KOMPAS - Jumat, 08 Juni 2007

Bandung, Kompas - Mantan Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Barat R Moh Yogie Suardi Memet (78), Kamis (7/6), meninggal dunia di Rumah Sakit Advent, Bandung. Almarhum meninggalkan istri Emmy Sariamah (75), dua anak, Billy Ibrahim (49) dan Danny Iskandar (46), serta lima cucu.
Menurut Danny, ayahnya sudah sebulan terakhir dirawat secara intensif di Rumah Sakit Advent, Bandung. Yogie meninggal pukul 14.15 karena gagal ginjal. Saat itu, istri dan kedua anak, serta mantan Gubernur Jabar R Nuriana, berada di sampingnya.
"Bapak sudah empat kali masuk rumah sakit. Kata dokter, selain ginjal ada masalah jantung juga," kata Danny. Sebelumnya, Yogie rutin menjalani cuci darah tiga kali seminggu.
Yogie masih berada di kamar rumah sakit empat hari lalu. Hari Rabu lalu, Yogie masuk ruang perawatan intensif (ICU) karena kinerja jantungnya terus menurun. Keadaan itu membuat proses cuci darah terakhir tidak bisa dilakukan. Kondisi Yogie terus memburuk dan akhirnya meninggal.
Jenazah kemudian dibawa ke rumahnya di Jalan Ciumbuleuit Nomor 114, Bandung. Menurut rencana, hari ini almarhum akan disembahyangkan di Masjid Pusat Dakwah Islam dan dikebumikan setelah shalat Jumat di Taman Makam Pahlawan Cikutra dengan upacara militer.
"Tidak ada pesan terakhir. Mungkin bapak menunggu dulu ulang tahun ibu tanggal 3 Juni. Bapak panutan bagi kami sekeluarga," kata Danny.
Disiplin tinggi
Di mata keluarganya, Yogie dikenal sangat disiplin, juga kepada anak-anaknya yang kemudian merasakan bahwa disiplin tinggi itu sebagai modal utama menjalani hidup.
Yogie dilahirkan di Cirebon, 16 Mei 1929, sebagai anak keempat dari 11 bersaudara pasangan R Memet Bratasuganda dan Ny Alniyah. Yogie pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat (1985-1993) serta Menteri Dalam Negeri (1993-1998). Juga pernah menjadi Panglima Daerah Militer Siliwangi (1978-1983).
Zaini Abdul Kadir (68), yang bertugas sebagai ajudan Yogie hingga akhir hayatnya, mengatakan, Yogie sudah merasakan penyakitnya sejak empat tahun lalu.
Setelah melepaskan jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung yang disandangnya sejak tahun 1998, empat tahun lalu, kondisinya terus memburuk dan harus menjalani cuci darah secara rutin. Yogie sempat ditawari untuk berobat di Belanda, namun ia menolak.
Semasa hidupnya, Yogie menerima banyak penghargaan atas jasa-jasanya, antara lain Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Bintang Kartika Eka Phaksi Nararya, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I sampai VI, Satya Lencana PBB Garuda VI, dan lain-lain. (bay)

0 comments: