Monday, June 04, 2007

Separuh LNG dari Tangguh ditawarkan ke Jepang & Korsel

BISNIS - Senin, 04/06/2007

JAKARTA: Pemerintah memastikan akan menawarkan separuh produksi gas alam cair (LNG) dari lapangan Tangguh? kepada Jepang dan Korea Selatan untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi dari selama ini disalurkan kepada West Coast, AS. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengemukakan kedua negara itu berpotensi memberikan harga yang lebih tinggi daripada West Coast, AS. "Ini kan kesempatan untuk mendapatkan [harga] yang lebih baik lagi. Apalagi harga minyak lagi naik kan," tuturnya di Jakarta pekan lalu. Purnomo menjelaskan hal itu, sekaligus menepis anggapan selama ini, bahwa lapangan Tangguh di Papua merupakan proyek pemerintah yang rugi. Sebaliknya, dengan menawarkan kepada Jepang dan Korsel, pemerintah mendapatkan harga jual gas yang lebih tinggi. "Mana ada sekarang kalau proyeknya itu rugi mau dikerjakan." Keinginan Jepang Tawaran LNG, terutama ke Jepang, sesuai pula dengan keinginan Negeri Matahari Terbit itu yang disampaikan sejumlah petingginya, baik di bidang pemerintahan maupun swasta, kepada Wapres Jusuf Kalla saat berkunjung ke Tokyo, 23-26 Mei 2007. Hal ini mengingat sebagian besar kontrak penjualan LNG ke Jepang berakhir pada 2010, 2013, dan 2015.??? Sebagai kompensasinya, Jepang bersedia menyetujui perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (Economic Partnership Agreement/EPA), meningkatkan investasi, dan menawarkan kerja sama pengembangan teknologi nuklir. "Kita butuh investasi mereka [Jepang], sementara mereka butuh energi [LNG] kita," tutur Wapres kepada pers seusai? menerima kunjungan kehormatan Minister of Economic, Trade, and Industry (METI) Jepang, Akira Amari, di Tokyo.? Seperti diketahui, Indonesia merupakan pemasok LNG terbesar, sekitar 15,5 juta ton per tahun, untuk Jepang. "Namun, pemakaian gas diprioritaskan untuk industri dalam negeri, mensubstitusi pemakaian energi yang tidak efisien dan mahal seperti BBM, dan kalau ada sisa baru diekspor." Menteri Purnomo menjelaskan langkah yang ditempuh pemerintah tersebut tidak melanggar kesepakatan yang dibuat dengan West Coast. "Karena hal itu tertuang dalam kontrak. Itu merupakan aturan main. Kalau memungkinkan untuk lebih untung, kenapa nggak kita coba menawarkan ke pihak lain?" Hingga saat ini, harga jual gas alam cair (liquefied natural gas) ke West Coast sebesar US$5,6 per MMBtu (million British thermal unit) merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan penjualan ke Fujian, China, yang hanya US$3,35 per MMBtu atau ke Korsel yang rata-rata hanya US$3,5 per MMBtu.Tangguh merupakan ladang LNG terbesar di Indonesia? dengan kapasitas produksi sebesar 7,6 juta ton per tahun. Sebanyak 45,8% saham lapangan itu dimiliki oleh beberapa perusahaan Jepang dalam proyek yang menghabiskan US$5 miliar. Sementara itu, BP memiliki share sebesar 37,16%, dan membuat perusahaan tersebut menjadi pemegang saham terbesar.Sebelumnya, diberitakan bahwa Korea Gas Corporation (Kogas) diketahui melakukan tender untuk mengambil alih ekspor LNG dari lapangan Tangguh yang seharusnya dikirim ke West Coast, AS. Namun, penjualannya akan dialihkan, karena belum ada terminal penerima LNG yang siap.Para importir Asia tahun lalu membayar 50% lebih tinggi ketimbang harga patokan AS untuk mengamankan pasokan LNG dari Afrika dan Karibia.
(01) (rudi.ariffianto@bisnis.co.id/ cyrillus.kerong@bisnis.co.id)
Oleh Rudi Ariffianto & Cyrillus I. Kerong
Bisnis Indonesia

0 comments: