Monday, July 02, 2007

Kabin Berisik, Garuda Mendarat Kembali

KORAN TEMPO - Senin, 02 Juli 2007

Beruntung, pendaratan darurat itu berlangsung selamat.

TANGERANG -- Pesawat Garuda dari Jakarta dengan tujuan Padang kemarin pagi gagal terbang dengan sempurna. Baru 30 menit lepas landas, pesawat kembali mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Pujobroto, juru bicara Garuda, mengatakan pilot Jauhari Syahban memutuskan kembali ke landasan setelah mendengar kebisingan di kabin pesawat. "Itu keputusan terbaik demi keselamatan penerbangan," ujar Pujobroto.
Pesawat Boeing 737-400 itu bertolak dari bandara pada pukul 07.06. Namun, pada pukul 07.56, pesawat kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. Beruntung, pendaratan darurat itu berlangsung selamat.
Semua penumpang lalu dibawa kembali ke ruang tunggu Garuda. Adapun pesawat dibawa ke hanggar Garuda untuk diperiksa. "Ternyata ada gangguan pada dinding kabin," katanya.
Pudjobroto tak bersedia memerinci jenis gangguan serta akibatnya jika penerbangan dipaksakan. Menurut dia, apa pun jenis gangguannya, pilot berwenang memutuskan apakah penerbangan layak berlanjut atau tidak.
Selama perbaikan pesawat, penumpang terpaksa menanti selama hampir tiga jam di ruang tunggu. Baru pada pukul 11.00 penumpang diterbangkan ke Padang dengan pesawat yang sama.
Pujobroto menolak jika Garuda disebut menelantarkan penumpang. Menurut dia, penumpang tak bisa dialihkan ke pesawat lain karena penerbangan padat. "Kami harus menunggu pesawat itu diperbaiki."
Pesawat bernomor penerbangan GA 162 itu mengangkut 130 penumpang, yang terdiri atas 120 penumpang kelas ekonomi dan 10 penumpang kelas bisnis. Menurut jadwal, pesawat itu mestinya berangkat pukul 06.25. Namun, penerbangan sempat ditunda karena jumlah penumpang lebih satu orang.
Menurut Pudjobroto, kelebihan itu terjadi karena kesalahan saat check-in. Ada satu rombongan keluarga yang terdiri atas lima orang, tapi hanya dihitung empat orang. Petugas check-in lalu memberikan kursi yang dianggap kosong kepada penumpang lain yang masuk daftar tunggu. Masalah itu teratasi ketika seorang anggota rombongan bersedia terbang dengan pesawat lain.
JONIANSYAH

0 comments: