KOMPAS - Senin, 02 Juli 2007
Mulia, Kompas - Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya meminta penambahan jumlah pesawat terbang ke Mulia. Penambahan itu sangat diperlukan karena kecelakaan dua pesawat Trigana Air Service selama bulan Juni lalu dapat mengganggu pasokan barang ke ibu kota Kabupaten Puncak Jaya itu.
"Kami di Mulia hanya mengandalkan transportasi lewat udara karena jalan penghubung ke kota lain tidak ada," kata Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, Minggu (1/7), berkait dengan tergelincirnya pesawat DHC-4A Carybou milik maskapai Trigana Air Service yang berdaya angkut 2,8 ton di landasan pacu Lapangan Terbang Mulia, Sabtu lalu. Sebelumnya, pada tanggal 1 Juni, pesawat twin otter DHC 6 Trigana yang berdaya angkut 1,3 ton juga tergelincir di lapangan terbang yang sama.
Enembe juga berharap maskapai lain menambah pesawat ke Mulia. Data pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Puncak Jaya menyebutkan, setiap bulan barang konsumsi yang diangkut dengan pesawat sekitar 50 ton.
Barang yang diangkut dengan pesawat itu mencakup bahan bakar minyak, beras, minyak goreng, gula, telur, dan bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya. Seluruh material bahan bangunan di Mulia juga harus didatangkan dengan pesawat.
Selain Trigana, maskapai lain yang melayani penerbangan ke Mulia adalah satu pesawat twin otter Merpati, Cessna 208 Caravan, dan Pilatus.
Inspektur Kelaikan Terbang Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Sholehuddin, yang memeriksa pesawat DHC-4A itu, menyatakan, tidak ditemukan kerusakan pada struktur utama badan pesawat dan mesin.
"Jadi, kami hanya merekomendasikan perbaikan ulang pada sistem kemudi pesawat," katanya. (row)
Monday, July 02, 2007
Pesawat ke Mulia Harus Ditambah
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:37 AM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment