REPUBLIKA - Selasa, 05 Juni 2007
JAKARTA -- Garis kemiskinan yang merupakan penentu miskin tidaknya seseorang, diperkirakan bakal naik tahun ini. Naiknya garis kemiskinan itu ditandai melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari, sehingga tak terjangkau masyarakat kelas bawah.
''Sepanjang masih ada indikasi kenaikan harga, beban rumah tangga naik, harga-harga naik, garis kemiskinan dipastikan naik,'' ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, Senin (4/6).
Namun, ketika ditanya bagaimana posisi garis kemiskinan saat ini, Rusman enggan menjelaskan. Dia minta masyarakat bersabar menunggu hasil perhitungan BPS melalui survei sosial ekonomi nasional (Susenas). ''Nanti 1 Juli (pengumuman hasil Susenas). Itu sensitif,'' katanya setengah berbisik.
Susenas mengambil sampel 86 ribu rumah tangga miskin berdasarkan data bantuan langsung tunai (BLT) yang dijalankan tahun lalu. Sampel tersebut berada di seluruh provinsi, sehingga bisa menggambarkan tingkat kemiskinan per provinsi.
Selama Februari 2005-Maret 2006, garis kemiskinan naik 18,39 persen dari Rp 129.128 per kapita per bulan menjadi Rp 152.847 per kapita per bulan. Melambungnya harga makanan menyebabkan garis kemiskinan naik, terutama beras.
Angka kemiskinan juga dipengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Rusman, program BLT, beras raskin, pengobatan dan sekolah gratis atau program keluarga harapan (PKH), dapat menjadi faktor pengurang jumlah rakyat miskin. Pemerintah menargetkan persentase jumlah penduduk miskin berkurang dari 17,75 persen (39,05 juta orang) menjadi 15-16,8 persen.
Ekonom senior, Dradjad Wibowo, menilai kenaikan garis kemiskinan sudah pasti karena terjadi inflasi tiap tahun. Hanya, apakah akan menambah jumlah rakyat miskin atau tidak, dia belum yakin. ''Kemungkinannya akan stagnan atau meningkat, kalau turun tidak mungkin,'' katanya. Di antara penyebabnya adalah harga beras dan minyak goreng yang meroket beberapa waktu terakhir.
Fakta Angka18,39 Persen Kenaikan garis kemiskinan selama Februari 2005-Maret 2006(evy )
Tuesday, June 05, 2007
Jumlah Penduduk Miskin Diperkirakan Bertambah
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:24 AM
Labels: HeadlineNews: Republika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment