Thursday, June 21, 2007

Israel Memulai Agresi di Gaza

REPUBLIKA - Kamis, 21 Juni 2007

GAZA -- Situasi di Jalur Gaza makin panas setelah tank dan serdadu Israel menerobos masuk garis perbatasan Palestina sejauh satu kilometer. Israel juga menembakkan misil ke Gaza selatan. Kontak senjata sengit antara militer Israel dan pejuang Palestina pun tak terelakkan.
Tank-tank Israel memasuki wilayah Gaza melalui garis perbatasan Erez, Beit Hanoun -- tempat ratusan warga Gaza hendak menyeberang ke Israel dan Tepi Barat. Dalam bentrok senjata itu, Israel mengklaim telah menewaskan enam pejuang Palestina.
Sementara, juru bicara militer Israel melaporkan, seorang serdadunya terluka dalam serangan fajar di dekat perbatasan Kissufim. Agresi Israel ini merupakan kali pertama sejak Hamas menguasai wilayah Jalur Gaza.
Tak cuma di Jalur Gaza, Israel juga melakukan operasi militer di Tepi Barat. Dua pejuang Palestina, masing-masing dari Jihad Islam dan Fatah, tewas tertembak di Jenin. Militer Zionis juga menangkap 15 orang yang mereka yakini terlibat dalam penyerangan ke Israel dari Tepi Barat.
Petinggi Hamas dan Jihad Islam mengatakan, anggota mereka membalas serangan Israel yang melakukan agresi ke wilayah Gaza selatan, tak jauh dari Khan Younis. Berbeda dengan klaim Israel, Hamas mengaku hanya dua pejuang mereka yang tewas, seorang dari Jihad Islam, dan seorang lagi dari Komite Perlawanan Populer.
Hingga Rabu (20/6), ratusan warga Gaza masih menunggu di terowongan Erez untuk mendapatkan izin memasuki wilayah Israel atau Tepi Barat. Menhan Israel, Ehud Barak, memerintahkan militer mengizinkan sebagian mereka memasuki wilayahnya.
Tokoh senior Palestina, Saeb Erakat, mengatakan, sejauh ini Israel telah mengirim 55 warga Palestina ke rumah sakit mereka. Sejak Gaza memanas, Israel hanya mengizinkan orang-orang dengan kriteria khusus meninggalkan Gaza.
Mantan presiden AS, Jimmy Carter, meminta AS dan Uni Eropa tidak melakukan diskriminasi terhadap Hamas. Kebijakan itu hanya akan menjerumuskan rakyat Palestina ke konflik antara Hamas dan Fatah. ''Usaha membagi wilayah Palestina menjadi dua bagian adalah langkah yang salah,'' tegasnya.( ap/afp/lan )

0 comments: