Thursday, June 21, 2007

PDIP Terbelah Soal Interpelasi Lapindo

KORAN TEMPO - Kamis, 21 Juni 2007

"PDI Perjuangan mendorong penyelesaian kasus Lapindo melalui pengadilan."

JAKARTA -- Suara PDI Perjuangan terbelah dalam menyikapi usul interpelasi kasus lumpur panas Lapindo Brantas Inc. di Dewan Perwakilan Rakyat. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung mengisyaratkan partainya akan menarik dukungan terhadap usul interpelasi itu. Sedangkan Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan, Soetardjo Soerjogoeritno, menolak keras adanya penarikan dukungan itu.
"Kami tidak ingin terjebak dalam kepentingan yang dimainkan partai lain," kata Pramono melalui sambungan telepon dari Medan kemarin. Menurut dia, saat ini ada partai yang ingin "berganti kelamin" dengan bergerak dari posisi sebelumnya sebagai pendukung pemerintah ke arah oposisi. "PDI Perjuangan mendorong penyelesaian kasus Lapindo melalui pengadilan."
Pramono tidak bersedia mempertegas apakah pernyataannya itu akan diikuti dengan instruksi kepada para kadernya yang telanjur menandatangani dukungan untuk menarik diri, mengingat kerasnya reaksi yang muncul. "Partai adalah organisasi politik, tentu perbedaan pendapat itu biasa. Tapi, kalau partai sudah memutuskan, semua harus mengikutinya," katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta para anggotanya di DPR tidak terjebak, karena ia menilai masalah lumpur Lapindo tidak cukup diselesaikan dengan interpelasi. "Jangan sampai, karena berfokus pada interpelasi, justru menghambat kerja pemerintah dalam mempercepat penyelesaian luapan lumpur Lapindo," katanya.
Tjahjo mengingatkan agar anggotanya tidak terlalu ngotot mengegolkan usul interpelasi Lapindo. Ia melarang anggota fraksinya membelokkan kasus Lapindo dengan menuntut pertanggungjawaban sebuah perusahaan. "Kasus Lapindo sudah di-take-over pemerintah, jadi jangan mengadu rakyat dengan pengusaha," katanya.
Adapun Soetardjo, yang mengaku sudah berbicara dengan Tjahjo, menegaskan tak ada keputusan pencabutan dukungan itu. "Kamu mau dihujat rakyat?" kata Soetardjo mengulangi ucapannya kepada Tjahjo.
KURNIASIH ERWIN TOMI

0 comments: