Thursday, June 21, 2007

Polisi Malaysia Tahan Majikan Ceriyati

KORAN TEMPO - Kamis, 21 Juni 2007

Polisi memeriksa perempuan itu atas tuduhan telah melakukan penyekapan dan penganiayaan.

KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia telah menahan majikan Ceriyati, pembantu asal Indonesia yang Sabtu pekan lalu mencoba kabur dari sebuah kondominium di Sentul, Kuala Lumpur.
Ivone Siew, 35 tahun, ditangkap di Kondominium Tamarind, Selasa malam kemarin. Menurut Kepala Polisi Distrik Sentul ACP K. Kumaran, seperti dikutip harian New Straits Times, agen properti itu ditahan selama sepekan. Polisi memeriksa perempuan itu atas tuduhan telah melakukan penyekapan dan penganiayaan.
Ceriyati, 33 tahun, nekat turun dari lantai 15 hanya menggunakan untaian baju dan kain sebelum diselamatkan petugas pemadam kebakaran. Ia mengaku kabur karena tak tahan disiksa dan diancam dibunuh oleh majikannya.
Presiden Persatuan Agensi Pembantu Rumah Tangga Asing (PAPA) di Malaysia, Datuk Zulkefley, menyesalkan insiden itu. "Sekarang kami kesulitan memenuhi permintaan ribuan majikan karena calon pembantu rumah dari Indonesia lebih memilih negara lain seperti Arab Saudi, Taiwan, dan Brunei Darussalam," tutur Zulkefley kepada Tempo di Kuala Lumpur kemarin.
Dalam waktu dekat, PAPA akan menggelar pertemuan dengan pemerintah Malaysia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk mengevaluasi serta merumuskan kerangka kerja sama. PAPA juga menyesalkan banyaknya agensi yang memotong gaji melebihi ketentuan. Banyak pembantu asal Indonesia yang gajinya "disunat" selama 4-7 bulan.
KBRI di Kuala Lumpur, menurut Sekretaris I Eka A. Suripto, terus mencermati proses hukum Ceriyati. Pendampingan dilakukan sejak Senin lalu.
Di Jakarta, keluarga Ceriyati menyatakan tak puas atas hasil pertemuan dengan Wakil Duta Besar Malaysia Datuk Abdul Azis kemarin. "Saya kecewa karena penjelasannya umum. Mereka hanya mengucapkan simpati, tapi tidak kasih tahu soal kasus hukumnya," kata Ridwan, suami Ceriyati.
Menurut Anis Hidayah, Koordinator Migrant Care, dari Januari hingga Juni tahun ini tak kurang dari 19 orang tenaga kerja Indonesia tewas di Malaysia dan 17 di antaranya adalah perempuan.
KBRI tak menampik data itu. Menurut Eka, hampir tiap bulan ada saja pekerja Indonesia yang dilaporkan meninggal karena sakit, kecelakaan, dan sebab lainnya. "Mungkin jumlahnya bahkan lebih besar dari itu," katanya.
T.H. SALENGKE (KUALA LUMPUR) NININ DAMAYANTI (JAKARTA)

0 comments: