Thursday, June 21, 2007

Jasa Marga tidak lagi ikut kelola tol dalam kota

BISNIS - Kamis, 21/06/2007

JAKARTA: PT Jasa Marga segera melepas 4,23% saham di PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk melalui mekanisme market placement dengan cara bookbuilding. PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai agen penjualan dalam divestasi lanjutan saham Jasa Marga di CMNP tersebut. Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Okke Merlina mengatakan langkah divestasi itu bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan BUMN operator jalan itu."Kami sedang fokus menggarap tiga ruas tol yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan. Divestasi tersebut diharapkan bisa membantu permodalan kami," ujarnya kepada Bisnis, tadi malam.Pengembangan ruas-ruas baru tersebut, ujar Okke, diharapkan dapat meningkatkan networth Jasa Marga dan berdampak positif bagi proses rencana penawaran umum perdana saham Jasa Marga di pasar yang saat ini sedang digarap. Total panjang tiga ruas tol tersebut mencapai 120 km dengan kebutuhan investasi Rp60 miliar-Rp70 miliar per km.Dengan rencana penjualan 4,23% saham itu, maka Jasa Marga sama sekali tidak memiliki lagi kepemilikan saham di CMNP yang mengelola ruas tol Cawang-Tanjung Priok-Pluit. Oke tidak bersedia menyebutkan berapa target dana yang bisa diraup Jasa Marga atas penjualan saham tersebut. Tahun lalu, Jasa Marga melepas 17,79% saham mereka di CMNP di pasar dengan harga Rp1.770 per lembar.Pada penutupan pasar kemarin, harga saham CMNP tercatat Rp2.775 per lembar dengan harga tertinggi Rp2.800 dan terendah Rp2.750. Pada perdagangan sebelumnya, saham CMNP sempat menembus harga Rp3.000 per lembar.Sistem bagi hasilJasa Marga dan CMNP merupakan operator yang mengelola ruas dalam kota Jakarta secara bersama-sama dengan sistem bagi hasil.BUMN tol itu mengelola ruas Cawang-Tomang-Pluit, sedangkan CMNP mengurus Cawang-Tanjung Priok-Pluit.Dalam beberapa bulan terakhir ini, Jasa Marga banyak melakukan aksi korporasi. Selain melepas sahamnya di CMNP pada akhir tahun lalu, operator tol tersebut juga menerbitkan obligasi. Semua aksi korporasi itu terkait dengan rencana pembangunan beberapa ruas tol baru. Pemerintah pun berencana melepas maksimum 30% saham Jasa Marga ke pasar pada Oktober. Jadwal tersebut mundur tiga bulan dari rencana semula karena terkendala persoalan teknis seperti belum adanya konsultan hukum internasional. Penawaran perdana saham itu ditargetkan mampu meraup Rp2 triliun-Rp2,5 triliun.Saat ini, Jasa Marga telah membangun dan mengoperasikan jalan tol sepanjang 465,55 km dari total ruas jalan tol 599 km yang ada di negara ini, atau setara dengan 78%. Selama lima tahun terakhir, sejak 2002, pertumbuhan aset Jasa Marga didanai dari utang jangka panjang. Sejak 2002, jumlah utang Jasa Marga meningkat berturut-turut dari Rp3,30 triliun, Rp4,29 triliun, Rp6,16 triliun, Rp7,74 triliun dan Rp7,87 triliun. Namun, peningkatan utang ini terus diimbangi kemampuan mencetak laba bersih sejak 2002-2006. Selama lima tahun terakhir, laba bersih Jasa Marga tercatat Rp146 miliar (2002), Rp233 miliar (2003), Rp231 miliar (2004), Rp308 miliar (2005), dan Rp463 miliar (2006).
(eries.adlin@bisnis.co.id)
Oleh Sutan Eries Adlin
Bisnis Indonesia

0 comments: