Thursday, June 21, 2007

Listrik Jawa-Bali Terancam Padam

KORAN TEMPO - Kamis, 21 Juni 2007

Defisit saat beban puncak diperkirakan 500 megawatt.

JAKARTA -- Sejumlah daerah di Jawa dan Bali terancam mengalami pemadaman karena lima pembangkit listrik rusak atau terganggu suplai bahan bakar minyaknya.
Akibat gangguan-gangguan itu, ada kemungkinan Perusahaan Listrik Negara melakukan pemadaman bergilir mulai hari ini sampai gangguan bisa teratasi.
Lima pembangkit listrik itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar di Bekasi, Jawa Barat; PLTU Unit 7 Paiton di Pasuruan, Jawa Timur; PLTGU Cilegon di Jawa Barat; PLTU Cilacap Unit 2 di Cilacap, Jawa Tengah; dan PLTU Suralaya Unit 5 di Banten.
General Manager Pusat Pengatur dan Penyaluran Beban Muljo Adjie menjelaskan PLTGU Muara Tawar hari ini terancam tidak bisa beroperasi karena kapal yang membawa bahan bakar minyak mengalami kerusakan pompa. "Kami sedang menunggu kapal pengganti," kata Muljo kepada Tempo di Jakarta kemarin.
Dia menambahkan, kapal pembawa bahan bakar pengganti ada kemungkinan baru datang hari ini sehingga otomatis pembongkaran bahan bakar itu baru bisa dilakukan setelah itu. Apalagi penyaluran bahan bakar dari tanker ke pembangkit membutuhkan waktu. "Paling cepat Jumat bisa beroperasi. Itu pun belum bisa full (kapasitas penuh)," kata Muljo.
Gangguan pada PLTU Paiton milik Paiton Energi Company terjadi karena peralatan pembangkit seperti kipas pada salah satu unitnya rusak. Gangguan ini berlangsung sejak tiga hari lalu. "Kalau besok (hari ini) bisa beroperasi," kata Muljo, "mudah-mudahan defisit tidak terlalu besar. Tapi, kalau tidak bisa, terpaksa dilakukan pemadaman."
Sedangkan PLTGU Cilegon saat ini juga tidak beroperasi karena tidak ada pasokan gas. Pembangkit berkapasitas 740 megawatt ini sehari-hari hanya beroperasi 30-40 megawatt karena pasokan gas dari China National Oil Offshore Company terus turun.
Pembangkit lain, yaitu PLTU Cilacap Unit 2, saat ini juga mengalami gangguan teknis. Sedangkan PLTU Suralaya Unit 5 tidak beroperasi karena gangguan pada trafo pembangkit.
Akibat kondisi kelima pembangkit itu, pasokan listrik di Jawa-Bali sampai tadi malam defisit 200 megawatt selama beban puncak. PLN memperkirakan hari ini akan terjadi defisit sekitar 500 megawatt lagi pada saat beban puncak jika masalah belum bisa diatasi.
Muljo meminta pelanggan PLN di Jawa-Bali mengurangi pemakaian listrik selama beban puncak (pukul 17.00-22.00 WIB). PLN, menurut dia, akan meminimalkan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik. "Kawasan industri, rumah sakit, dan kantor polisi tidak terkena pemadaman," ujarnya.
Sementara itu, PLN Area Pelayanan Jaringan Surakarta mengaku belum mendapat informasi rencana pemadaman bergilir. Manajer PLN Kota Solo Wahjono mengatakan pasokan listrik di lima kabupaten/kota yang menjadi area pelayanannya masih normal. "Tetap 400 megawatt seperti biasanya," katanya di Solo.
PLN sudah beberapa kali terpaksa melakukan pemadaman listrik bergilir di Jawa, Bali, dan Sumatera akibat kerusakan atau gangguan lainnya.
NIEKE INDRIETTA IMRON ROSYID


Pembangkit Listrik yang Rusak
Nama Pembangkit Lokasi Kapasitas Status
PLTGU Cilegon Banten 740 megawatt Tak ada pasokan gas
PLTU Paiton Unit 7 Pasuruan 600 megawatt Kerusakan kipas
PLTU Cilacap Unit 2 Cilacap 300 megawatt Gangguan pada travo
PLTGU Muara Tawar Bekasi 6x140 megawatt Suplai BBM terganggu
PLTU Suralaya Unit 5 Banten 600 megawatt Gangguan pada travo
Sumber: PT PLN (Persero)

0 comments: