BISNIS - Rabu, 06/06/2007
JAKARTA: Melalui rapat umum pemegang saham kemarin, Johnny Swandi Sjam akhirnya mengisi kursi lowong Dirut PT Indosat Tbk setelah ditinggalkan Hasnul Suhaimi tahun lalu. Di sela-sela rapat umum tersebut, dia mengungkapkan rencana ke depan untuk memajukan perseroan.
Berikut petikannya.
Posisi Dirut Indosat dinilai hanya simbol, kendali perusahaan tetap dipegang oleh pemegang saham mayoritas. Bagaimana komentar Anda?
Posisi dirut bukan merupakan simbol semata, namun memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar terutama dalam menjalankan operasional perusahaan termasuk pengambilan keputusan-keputusan strategis.
Bagaimana sikap Anda menyikapi rencana pembelian kembali Indosat oleh pemerintah, dan rumor mengenai akan masuknya investor baru?
Saya tidak dalam kapasitas menjawab pertanyaan tersebut, karena hal itu merupakan wewenang para pemegang saham. Namun yang perlu diketahui, tidak ada pesan khusus dari pihak lain termasuk pemerintah RI, terkait posisi saya sebagai dirut, terutama bila menyangkut rencana buyback maupun terkait masuknya investor baru ke perseroan.
Tentang transaksi derivatif yang dinilai berpotensi merugikan negara?
Hal tersebut sebenarnya dapat dijawab oleh Direktur Keuangan, namun dapat saya jelaskan bahwa program lindung nilai yang ada dalam transaksi itu adalah untuk mengurangi dampak dari perubahan nilai tukar rupiah dan bukan untuk spekulasi.
Apa rencana Anda ke depan menyangkut bisnis telekomunikasi?
Indosat telah mencapai sejumlah kemajuan yang berarti di bisnis yang dijalankannya. Baru-baru ini perseroan telah melaporkan kinerja perusahaan untuk triwulan I 2007 dengan hasil yang cukup menggembirakan, di mana Indosat mencatat laba bersih sebesar Rp484 miliar, tumbuh 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih itu utamanya didukung oleh pendapatan sektor seluler yang memberikan kontribusi hingga 77% dari pendapatan perusahaan. Kinerja yang positif ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan seluler yang tumbuh hingga 39%. Selain itu Indosat juga mencatat peningkatan trafik SLI 25,8%, dan peningkatan Ebitda (earning before interest, tax, depreciation, and amortization) sekitar 19,8%. Tentu saja saya akan meneruskan kemajuan tersebut melalui pencanangan berbagai program pemasaran yang inovatif, memperbaiki mekanisme serta skema distribusi guna mendukung ketersediaan produk dan ekspansi pasar.
Indosat dianggap gagal dalam mengelola slot satelit. Apa komentar Anda?
Indosat akan terus mengembangkan layanan satelit baik domestik maupun luar negeri, di mana kami berencana meluncurkan satelit Palapa D pada 2009 sebagai pengganti satelit Palapa C2 yang akan berakhir pada 2011.
Pewawancara: Arif PitoyoBisnis Indonesia
Wednesday, June 06, 2007
'Tidak ada pesan khusus soal buyback'
Posted by RaharjoSugengUtomo at 5:39 PM
Labels: HeadlineNews: Bisnis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment