Saturday, May 26, 2007

Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon Dekat Istana

KORAN TEMPO - Sabtu, 26 Mei 2007

Hoe Joeng Sen alias Aceng, 51 tahun, meninggal di tempat setelah tertimpa cabang pohon seukuran pinggang orang dewasa.

JAKARTA -- Seorang pengendara sepeda motor tewas tertimpa dahan pohon di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Hoe Joeng Sen alias Aceng, 51 tahun, meninggal di tempat setelah tertimpa cabang pohon seukuran pinggang orang dewasa.
Gunawan Widoyoko, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat, mengatakan petugas masih menyelidiki penyebab patahnya dahan pohon itu. Adapun keluarga korban tewas tertimpa pohon bakal mendapat santunan Rp 10 juta. "(Santunan) itu dari asuransi," kata Gunawan.
Sejumlah saksi mata menuturkan dahan pohon berumur 50 tahun lebih itu mendadak patah sekitar pukul 8.45. "Tak ada angin kencang, cabang pohon jatuh tiba-tiba," kata Budi, petugas kebersihan di kompleks Sekretariat Negara.
Tanpa ampun, dahan pohon itu menimpa Aceng, warga Jalan Dwiwarna, Kelurahan Kartini, Jakarta Pusat, yang melintas di Jalan Veteran. Saat itu Aceng tengah memboncengkan keponakannya, Mariana, 29 tahun.
Meski memakai helm, kepala Aceng remuk. Jenazahnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebelum disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Husada. Adapun Mariana, yang menderita patah bahu, dirawat di Rumah Sakit Pluit, Jakarta Utara.
Pohon trembesi yang tumbang itu termasuk salah satu pohon raksasa di dalam kompleks Sekretariat Negara. Lingkar pangkal pohonnya seukuran rentang tangan lima orang dewasa.
Sebagian cabang pohon menjorok ke Jalan Veteran. Cabang pohon yang patah tampak mengering. Ranting pohon pun mulai meranggas, dengan sedikit daun di bagian ujungnya. "Pohon ini milik Dinas Pertamanan Jakarta," kata Budi.
Di Jakarta, kecelakaan akibat pohon tumbang terus berulang. Pada 3 Maret lalu, misalnya, Ema Yunita, 25 tahun, tewas tertimpa pohon di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat. Sebulan kemudian, 8 Mei, mobil Suzuki Escudo tertimpa pohon di Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Penumpangnya selamat, tapi mobil itu ringsek.
Awal tahun ini, Dinas Pertamanan menyatakan ratusan pohon di Ibu Kota tergolong rawan tumbang. Jenis pohon yang rawan roboh antara lain mahoni, glodokan, angsana, kenari, flamboyan, dadap merah, dan tanjung.
Sebagian di antara pohon itu menjadi renta karena termakan usia--di atas 25 tahun. Ada juga pohon yang lemah karena akarnya terpangkas saat pelebaran jalan atau penggalian tanah untuk bangunan.
Di Jakarta Timur, misalnya, sekitar 350 pohon uzur menyebar di Jalan Otto Iskandar Dinata, Matraman Raya, Bekasi Timur, Pemuda, dan Balai Pustaka. Adapun di Jakarta Selatan, 206 pohon keropos menyebar di Jalan Sisingamangaraja, Pangeran Antasari, Wijaya I, Gunawarman, dan Hangtuah Raya.
Selama ini Dinas Pertamanan selama ini melakukan tebang pilih atas pohon-pohon uzur itu. Alasannya, demi menjaga jalur hijau kota agar tak terus berkurang. Penebangan hanya berlaku atas pohon yang tingkat keroposnya sudah parah. Sedangkan pohon yang lebih bugar biasanya hanya dipangkas dahannya atau ditambal batangnya.
MUSTAFA SILALAHI

0 comments: