Tuesday, May 29, 2007

Amien-SBY Berdamai

REPUBLIKA - Selasa, 29 Mei 2007 8:32:00

YOGYAKARTA -- Perseteruan antara mantan ketua MPR, Amien Rais, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir. Amien Rais mengaku telah bertemu SBY di salah satu ruang tunggu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (27/5) pagi, untuk saling meminta maaf.
Keduanya juga sepakat menyerahkan kasus aliran dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) ke proses hukum. Amien mengaku pertemuan perdamaian dengan SBY yang berlangsung 12 menit itu tak bersifat rahasia karena disaksikan puluhan orang.
Menurut Amien, ada tiga materi pembicaraan dalam pertemuan dengan SBY itu. Pertama, SBY ingin membuka komunikasi dengannya yang selama ini macet. ''Tentu, dengan senang hati saya katakan why not, karena dengan komunikasi, katakanlah silaturahmi, itu selalu ada manfaatnya,'' kata Amien saat jumpa pers di kediamannya di Yogyakarta, Senin (28/5).
Kedua, papar Amien, SBY mengatakan, komunikasi akan menghilangkan kesalahpahaman. Dalam kesempatan itu, Amien menyetujuinya. Ketiga, lanjut Amien, dia dan SBY sepakat menyerahkan polemik dana DKP ke ranah hukum, bukan ranah politik. Kesepahaman itu membuat keduanya setuju untuk saling mengendalikan diri.
Walau tak mau menyebut siapa yang minta maaf lebih dahulu, Amien menyatakan keduanya sama-sama minta maaf atas pernyataan masing-masing. Dia mengaku ada semacam mutual symbiosis forgivness. ''Waktu itu dikatakan, Mas Amien, kalau selama ini banyak perkataan saya yang tidak mengenakkan, saya tentu minta maaf. Saya sambut, Mas Bambang, kalau banyak pernyataan saya yang tidak mengenakkan, saya juga minta maaf.''
Yang perlu diwaspadai saat ini, kata dia, justru beredarnya pesan singkat (SMS) yang bermaksud mengadu domba. Amien menerima SMS yang isinya dia mendatangi SBY dan minta maaf, tapi SBY juga memperoleh SMS berisi dia menemui Amien dan kemudian minta maaf.
''Saya kira ini masalah komunikasi. Ini sangat sensitif,'' katanya. Amien menginginkan agar apa yang dilakukannya tidak ditunggangi kelompok politik tertentu yang ingin menjatuhkan SBY sebelum 2009. Di sela-sela kunjugannya ke Kuala Lumpur, Malaysia, SBY juga mengaku telah bertemu Amien dan saling meminta maaf. Ide pertemuan itu, kata SBY, digagas Mensesneg, Hatta Rajasa, yang juga kader PAN.
''Kita sepakat mengakhiri yang disebut konflik politik. Karena kalau terus berlangsung, konflik ini akan membawa hal yang tidak baik bagi situasi politik nasional,'' kata dia. Sebagai kepala negara, SBY ingin memperlihatkan, terkadang di antara para tokoh ada perbedaan pandangan politik. Tapi, perbedaan itu tak menghalangi untuk tetap menjalin komunikasi sebagai seorang sahabat dan sesama warga bangsa.
''Mudah-mudahan pertemuan itu membawa kebaikan, terutama dalam kehidupan politik kita.'' Penyelesaian kasus aliran dana DKP, menurut Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, harus tetap mengedepankan mekanisme hukum, bukan mekanisme politik untuk saling menghancurkan. yli/djo/eye

0 comments: