Kompas - 16052007
Jakarta, Kompas - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Selasa (15/5), mengatakan, pemerintah sedang mengkaji tawaran pinjaman dari Jepang untuk pembangunan dam penahan lumpur Lapindo.
Tawaran pinjaman itu antara lain datang dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
Biaya untuk membangun dam penahan lumpur itu diperkirakan di bawah Rp 1 triliun. "Dalam dua minggu ini kita sudah akan tahu berapa biaya persisnya. Pihak Jepang mengatakan, dam seperti itu sudah pernah diterapkan di Filipina dan sukses," katanya.
Tim dari Jepang sudah mempresentasikan proposalnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pekan lalu. Dam penahan lumpur akan didirikan di pusat semburan lumpur. Bangunan berupa kolom beton setinggi 40 meter dengan diameter 120 meter itu diperkirakan akan bisa menahan semburan lumpur.
Dengan menampung lumpur yang keluar ke dalam kolom, akan terjadi keseimbangan tekanan dengan massa lumpur yang ada di bawah permukaan tanah.
Di Surabaya, Gubernur Jawa Timur Imam Utomo menyatakan belum mengantisipasi amblesnya tanah di sekitar semburan lumpur panas. "Masih menunggu hasil penelitian dan perhitungan para geolog," kata Imam seusai Sidang Paripurna DPRD Jatim.
Sementara itu, jaminan dari Bupati Sidoarjo untuk Petok D dan Letter C masih juga menjadi persoalan.(DOT/RYO/INA/APA)
Wednesday, May 16, 2007
Dikaji, Tawaran Pinjaman dari Jepang
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:53 AM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment